HI EVERYONE, SELAMAT DATANG DICERITA PERTAMAKU!
Pertama dan utama untuk aku nulis cerita ini. Semoga kalian suka dan terus mengikuti jejak SASKARA!
TOLONG HARGAI PENULIS DENGAN VOTE DAN KOMEN, JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU JUGA YA 💅
✧ Happy reading ✧
Kara terdiam mendengar ucapan Vanya barusan. Senyum yang tadi terbit kini perlahan menjadi luntur. Dijodohkan? Se tekad itu kah Elvio ingin menjauhkan dirinya dari Vanya? Apakah Elvio masih belum memahami sebesar apa cintanya pada Vanya?
"D-di dijodohin?" Vanya mengangguk lemah.
"Lo bercanda, kan?"
"Lo liat gue lagi bercanda?"
Kara menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.
"Kar..." Kara menoleh.
"Gimana sama hubungan ini? Gue gak mau hubungan ini berakhir, gue gak mau dijodohin sama orang yang gak gue cintai, gue maunya sama lo, Kara." Vanya kembali menangis, dengan cepat Kara membawanya dalam pelukannya.
"Gue gak mau, gue gak mau." ucap Vanya terisak-isak dengan terus memukuli dada bidang milik Kara. Sementara Kara hanya bisa terdiam, ia tidak sanggup untuk sekedar mengeluarkan suaranya.
"Kenapa lo diem aja, kar? Lakuin sesuatu."
Masih dengan tatapan kosong, Kara berusaha mengeluarkan suaranya."Gue bakalan berusaha Va, gue bakalan berusaha demi hubungan ini, demi kata kita!"
"Gue harus nemuin orangtua lo!" Kara berdiri hendak menemui orangtua Vanya.
"Gak segampang itu, Kara! Lo pikir gampang bikin bokap gue berubah pikiran?"
"Terus mau gimana lagi, Va? Cuma ini cara satu-satunya." Kara berlutut dan menjambak rambutnya."Apa yang harus gue lakuin..."
"Bawa gue pergi, Kar. BAWA GUE PERGI! Gue gak mau ada disituasi kek gini."
Kara beralih menangkup wajah Vanya."Hei, dengerin gue..." Kara menatapnya lekat.
"Jangan pernah berfikiran kek gitu. Laki-laki yang beneran cinta sama lo, gak bakalan ngelakuin hal bodoh itu ke orang yang dia sayang."
"Lo belum tau siapa orang yang bakalan dijodohin sama gue." ucap Vanya sambil menunduk.
"Siapa?"
Vanya terdiam."Malvin, sahabat lo."
Jleb
Kini hati Kara rasanya seperti sedang tertimpa beban satu ton, rasanya sangat berat mengetahui orang yang akan dijodohkan dengan pacarnya adalah sahabatnya sendiri.
"Ma-malvin? Sa-sahabat g-gue?" Vanya mengangguk dengan air mata yang terus mengalir.
"Hah? Malvin?"
Kara berjalan sempoyongan ke arah balkon. Ia menatap langit yang terdapat bulan dan bintang yang begitu indah."Kenapa harus dia, tuhan?" tanpa ia sadari, setetes cairan bening jatuh mengenai pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASKARA
Teen FictionSaskara Adhitama Nareswara, panggil saja dia Saskara, tapi orang terdekatnya biasa memanggilnya Kara. Cowo yang terkenal dengan segudang prestasi, sikapnya yang hangat dan sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya. Ia bertemu dengan perempuan ya...