60

49 2 0
                                    

HI EVERYONE, SELAMAT DATANG DICERITA PERTAMAKU!

Pertama dan utama untuk aku nulis cerita ini. Semoga kalian suka dan terus mengikuti jejak SASKARA!

TOLONG HARGAI PENULIS DENGAN VOTE DAN KOMEN, JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU JUGA YA💅

✧ Happy reading ✧

Saat sampai dirumah Vanya, Kara diberi tahu oleh satpam bahwa Vanya sudah berangkat menggunakan mobilnya. Ia pun pergi ke kampus sendirian.

Saat di kampus, ia mencari Vanya. Ternyata ia sedang duduk di sebuah kursi yang tidak banyak orang disana dengan buku ditangannya. Ia pun menghampirinya dan duduk disebelahnya.

Saat merasa ada seseorang disebelahnya, Vanya menoleh. Ia langsung bangkit dari duduknya ketika melihat siapa orang tersebut.

Namun, dengan cepat Kara langsung menarik lengannya."Lo mau kemana? Gue kangen."

Vanya tersenyum hambar."Kangen? Baru sekarang lo ngomong kangen setelah ngilang tiga hari? Selama ini lo kemana aja, ha?"

"Gue..."

"Gue apa? Selama tiga hari gue selalu khawatir mikirin lo, lo tiba-tiba ngilang gitu aja. Jangankan ngasih kabar, ngechat gue pun lo gak pernah."

"Maaf."

"Gue udah muak sama lo, lo berubah. Sering ngilang, gak pernah ngasih kabar, dan...lo bahkan udah berani bentak gu-" belum sempat Vanya menyelesaikan ucapannya, Kara langsung membekapnya dalam pelukannya.

"Gue minta maaf, gue minta maaf..." lirih Kara dan mampu membuat setetes air mata jatuh di pipi Vanya. Suara lembut itu, suara yang ia rindukan selama tiga hari terakhir ini.

"Gue salah gak ngabarin lo, gue salah udah ngebentak lo, Tapi itu semua ada alasannya, Va."

"Gue minta maaf, gue bener-bener minta maaf." ucap Kara menyesal, Vanya melepas pelukannya.

Ia menangkup wajah Vanya dengan tatapan yang sendu."Jangan pernah bosen sama gue, ya?"

Kara mengusap air mata Vanya."Jangan nangis, gue lemah kalo liat lo nangis."

Vanya duduk dan diikuti oleh Kara."Sekarang lo ceritain semuanya."

Kara menghela nafas."Waktu itu, gue gak sengaja ngebentak lo, gue lagi panik plus khawatir gara-gara gue denger kabar kalo bokap gue kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit." mendengar cerita Kara, membuat Vanya merasa sedikit bersalah.

"Gue bener-bener kacau waktu itu, dan dengan gak sengaja gue jadi bentak lo, sorry..." Kara menunduk.

"Gapapa, gue maafin. Terus selama tiga hari ini lo kemana aja gak ada ngabarin gue sama sekali?"

"Karena sibuk ngurusin bokap, gue jadi gak ada waktu buat megang hp."

"Jadi lo gak masuk tiga hari gara-gara ngurusin bokap lo dirumah sakit?" Kara mengangguk.

"Terus siapa perempuan yang lo maksud waktu itu?"

"Ha? Siapa?"

"Nesha."

"Oh, Nesha. Nanti aja gue ceritanya, sekalian gue mau bawa lo ke suatu tempat."

"Kenapa gak sekarang aja? Lo udah bikin gue overthinking selama 4 hari, dan lo masih mau nunda?."

Kara tertawa."Jadi lo kepikiran tentang Nesha?" Vanya mengangguk.

"Haha..."

"Ih, malah ketawa."

SASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang