HI EVERYONE, SELAMAT DATANG DICERITA PERTAMAKU!
Pertama dan utama untuk aku nulis cerita ini. Semoga kalian suka dan terus mengikuti jejak SASKARA!
✧ Happy reading ✧
"Astaghfirullah, sayang." ucap Clara yang baru datang bersama suaminya saat mendengar suara pecahan kaca dari kamar sang putri. Elvio pun langsung membopong tubuh putrinya, sedangkan Clara menelpon ambulans.
***
Keesokan harinya, Vanya terbangun dari tidurnya. Dan perlahan membuka matanya, kebetulan sekali sekarang teman-temannya sedang menjenguknya sepulang sekolah."Sayang, kamu udah bangun?" tanya Clara tak percaya.
"Alhamdulillah." Ucap teman-teman Vanya yang datang menjenguknya.
"Aku di rumah sakit ya, mah?" ucap Vanya lemah.
"Iya sayang. Tapi syukurlah kamu gak kenapa-kenapa, liat tuh, temen kamu pada jenguk kamu." Vanya mengedarkan pandangannya, ia melihat kedua sahabatnya yang sedang berdiri dibelakang mama nya, siapa lagi kalau bukan Elena dan Xania, dan ada Kara yang sedang duduk disofa bersama teman-temannya.
"Makasih." ucap Vanya mencoba tersenyum meskipun dirinya merasa sangat lemah.
"Iya sama-sama, tapi Vanya harus janji, gak boleh sakit-sakitan kayak gini lagi." ucap Elena menahan tangisnya sembari memberikan jari kelingkingnya tanda berjanji.
Vanya tersenyum, lalu memberikan kelingkingnya."Iya, gue janji." ucapnya, membuat Elena tersenyum.
Kemudian ia menoleh ke arah Kara yang tidak melihat ke arahnya, Kara lebih menyibukkan dirinya melihat ke arah pintu.
"Lo bohong sama kita." ucap Xania di samping Vanya.
"Bohong?" Vanya mengernyitkan dahinya.
"Iya, lo bohong, lo gak pernah cerita ke kita kalo Lo punya penyakit asma."
Vanya menatap mamanya."Iya, mama yang kasih tau mereka, Biar mereka bisa jagain kamu. Iya kan?" Xania dan Elena mengangguk.
"Iya, gini-gini Elena juga bisa jagain Vanya." ucap Elena dan membuat Vanya terkekeh.
Dalam diam Kara memperhatikan Vanya, bahkan saat pucat pun, Vanya masih tetap terlihat cantik dimatanya.
Setelah mengobrol dan bercerita mereka pun akhirnya memutuskan untuk pulang. Setelah kepergian mereka, Vanya bosan kemudi membuka handphonenya. Untung saja mamanya sedang keluar untuk sholat maghrib. Ketika membuka ponselnya, ia melihat ada chat masuk dari Kara, ia mengucek matanya takut salah lihat, ternyata itu memang Kara.
Orang gila
Gws.Anda
Thanks.Orang gila
Pokoknya kalo lo udah sembuh, lo harus ceritain semuanya ke gue.Anda
Dih, maksa.Orang gila
Bodo amat.Kemudian Vanya memilih tidak membalasnya, ketika melihat mamanya yang sudah kembali.
"Kamu kenapa?" tanya Clara lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASKARA
Teen FictionSaskara Adhitama Nareswara, panggil saja dia Saskara, tapi orang terdekatnya biasa memanggilnya Kara. Cowo yang terkenal dengan segudang prestasi, sikapnya yang hangat dan sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya. Ia bertemu dengan perempuan ya...