HI EVERYONE, SELAMAT DATANG DICERITA PERTAMAKU!
Pertama dan utama untuk aku nulis cerita ini. Semoga kalian suka dan terus mengikuti jejak SASKARA!
✧ Happy reading ✧
"Lo harus gue milikin, gue jamin itu. Gak ada satu pun yang boleh milikin lo selain gue! Saskara." ucap Kara mantap dalam hati.Setelah menyadarinya akhirnya kara melepaskan tangan kirinya yang berada di pinggang Vanya dan membantu Vanya berdiri tegak. Lalu, Kara mengambil buku yang Vanya inginkan.
"M ma-makasih." ucap Vanya terbata. Kara hanya mengangguk.
"Udah kan? Yaudah ayok." ucap Kara santai, tapi tidak dengan hatinya, hatinya sudah pak cepak jeder dibuatnya. Jika saja ia bisa teriak, ia akan berteriak sekeras mungkin, namun ia sadar bahwa ia berada di tempat umum, jadi ia urungkan.
"Ini." Vanya meyerahkan buku yang ia dan Kara beli ke kasir.
"Totalnya 357 ribu rupiah kak."
"Oh, ini." Vanya menyerahkan uangnya, namun Kara menghentikannya.
"Pakai ini aja mbak." Kara menyerahkan kartu atm-nya.
Saat mbak-mbak kasir hendak menerimanya, Vanya menghentikannya.
"Nggak mbak, pake uang ini aja."
"Ini aja mbak." Kara kekeuh memberikan kartunya.
"Ini aja mbak, Lo apa apaan sih." Vanya mencubit perut Kara.
"Gue aja yang bayar." ucap kara.
"Nggak." Vanya melotot ke arah kara.
"Ini mbak." Vanya menyerahkan uangnya.
"Jangan mbak, ini aja." kata kara tak mau kalah.
"Mohon maaf mas mbak, jadi ini saya harus milih yang mana ya?" ucap mbak kasir yang telah kehabisan kesabaran.
Vanya menunduk malu, sedangkan Kara menyerahkan kartunya."Pake ini aja mbak."
"Terimakasih." ucap kasir sambil tersenyum setelah selesai memberikan kembali kartu tersebut pada kara berusaha bersikap profesional. Kara mengangguk.
"Lo apa apaan sih?" sebal Vanya saat sudah keluar dari Gramedia.
"Apanya?"
"Gue bilang, gue yang bayar."
"Udah, itu duit lo simpen buat jajan."
"Masih ada dirumah." ucap Vanya jutek.
"Nah, enak kan, jadi makin banyak."
"Tapi gak seharusnya lo bayarin gue juga, gue kan bisa bayar sendiri."
"Gue yang bawa lo, jadi udah jadi tugas gue bayarin semuanya." Kara menatap Vanya.
"Tapi-"
"Sstt udah jangan banyak omong, yuk kesana."
KAMU SEDANG MEMBACA
SASKARA
Teen FictionSaskara Adhitama Nareswara, panggil saja dia Saskara, tapi orang terdekatnya biasa memanggilnya Kara. Cowo yang terkenal dengan segudang prestasi, sikapnya yang hangat dan sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya. Ia bertemu dengan perempuan ya...