HI EVERYONE, SELAMAT DATANG DICERITA PERTAMAKU!
Pertama dan utama untuk aku nulis cerita ini. Semoga kalian suka dan terus mengikuti jejak SASKARA!
TOLONG HARGAI PENULIS DENGAN VOTE DAN KOMEN, JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU JUGA YA 💅
✧ Happy reading ✧
Saat berada di kampus, Vanya sama sekali tidak bisa fokus."Lo kenapa?" tanya jean yang duduk disebelahnya.
"Lagi ada masalah."
"Nanti istirahat lo harus cerita, gue gak mau tau."
Vanya tersenyum."Iya, cerewet." Jean memang sangat pengertian padanya, ia bersyukur telah menemukan Jean sebagai teman sekelasnya.
"Sialan lo. Gue gak cerewet!" Vanya terkekeh.
***
Saat dikantin."Jadi gimana?"
Dahi Vanya berkerut."Apanya?"
"Ck, cerita lo."
"Gue lagi galau, cowok gue ada dirumah sakit, dia koma."
Jean bisa melihat ada kesedihan dimata Vanya."Koma? Emang dia kenapa kok bisa sampek koma?"
"Mana gue tau. Gue tanya Kalandra dia juga gak tau, tapi gue yakin ini bukan kecelakaan, dia kayak habis diserang sama seseorang."
"Lo yang sabar, ya? Lo do'a in yang terbaik aja buat dia." ucap Jean sambil mengelus punggung Vanya, ia mengangguk lemah.
***
Setiap hari setelah pulang dari kampus, Vanya selalu menyempatkan diri untuk menjenguk Kara ke rumah sakit. Saat berada disana ia selalu bercerita mengenai kesehariannya, meskipun ia tahu bahwa Kara tidak akan mendengarnya ataupun meresponnya namun ia tetap saja bercerita panjang lebar padanya. Ia juga selalu membantu Diandra dalam mengurus Kara selama seminggu terakhir ini. Ya, Kara sudah koma selama seminggu lebih."Kar bangun yuk, gue udah kek orang gila ngomong-ngomong sendiri." ucapnya ketika lelah melihat Kara yang tak kunjung membuka matanya.
"Saskara Adhitama Nareswara, bangun yuk?" ia mengusap pipi kara sambil memandangi wajah damai nya.
Ia meringis ketika melihat luka-luka yang terdapat di tubuh Kara."Sshh, pasti sakit banget, ya?"
"Siapa sih yang udah berani ngelakuin ini sama lo?"
"Gak kebayang gimana rasa sakitnya."
"Sayang...bangun yuk, aku kangen." lirihnya lalu ia menunduk sambil terus menciumi punggung tangan Kara.
Namun, tiba-tiba ia merasakan ada pergerakan pada jari Kara yang ia genggam. Ia mengangkat kepalanya, dan benar saja ia bisa melihat jari Kara yang sedang bergerak.
"Eh, gerak."
"Kar, lo sadar?" sumringahnya.
Ia langsung berlari keluar untuk mengatakan pada teman-temannya."Tangan kara gerak, dia sadar."
"Beneran?" Vanya mengangguk.
"Cepet lo panggil dokter." ucap Kalandra pada Reefal.
Mereka pun masuk kedalam, sedangkan Reefal pergi untuk memanggil dokter. Dokter pun datang dan mengeceknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASKARA
Teen FictionSaskara Adhitama Nareswara, panggil saja dia Saskara, tapi orang terdekatnya biasa memanggilnya Kara. Cowo yang terkenal dengan segudang prestasi, sikapnya yang hangat dan sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya. Ia bertemu dengan perempuan ya...