HI EVERYONE, SELAMAT DATANG DICERITA PERTAMAKU!
Pertama dan utama untuk aku nulis cerita ini. Semoga kalian suka dan terus mengikuti jejak SASKARA!
✧ Happy reading ✧
Hari ini adalah hari Senin, dimana para murid sedang menyiapkan diri untuk menghadapi ujian, terutama untuk kelas XII yang akan segera lulus."Gue ruang berapa?" tanya Kara pada Kalandra.
"Ruang 2, sama kayak gue."
"Yang lain?"
"Gue, lo, sama Malvin diruang dua. Zhian sama Reefal di ruang satu."
"Enak bet lu contekan lancar." ucap Reefal sedikit tidak terima.
"Gue kumpul sama Vanya gak ya?" setelah memikirkan itu, Kara langsung berjalan ke seluruh ruangan mencari nama Vanya yang tertera dikertas yang ditempelkan di jendela.
Kemudian, setelah mencarinya, ia menemukan nama yang ia cari-cari di ruang empat.
"Ck, Napa harus pisah sih." Kara berdecak kesal.
Kara dapat melihat Vanya yang sedang belajar dari jendela, ia pun berinisiatif untuk menghampirinya.
"Va."
"Eh, lo? Ngapain?" Vanya menutup bukunya.
"Gak ngapa-ngapain, emang gak boleh ya nyamperin pacar sendiri?"
"Emm gapapa sih."
"Ngapain ditutup bukunya? Belajar aja, gue cuma mau mastiin lo doang." Kara menumpu dagunya.
"Gue gak bisa fokus kalo lo aja ngeliatin gue kayak gitu."
Kara tertawa."Habisnya kangen."
Vanya menjentikkan jarinya ke dahi kara pelan."Bucin."
"Oh ya, lo disini sendiri?"
"Iya, Xania ada di ruang satu, elena diruang dua."
Kara manggut-manggut."Lo ruang berapa?"
"Dua." Vanya ber-oh ria, lalu melanjutkan belajarnya.
Namun, ditengah-tengah belajarnya, ia bisa melihat wajah kara yang sedikit ditekuk, tidak seperti biasanya."Lo kenapa?"
"Apanya?"
"Kenapa bete gitu?"
"Gue sebel kita beda ruangan."
"Astaga Kara, kita itu cuma beda ruangan, bukan beda sekolah. Nanti istirahat juga kita bisa bareng lagi."
"Tapi gue maunya se ruangan sama lo. Kalo nanti lo digodain sama cowok disini gimana? Kalo ada gue kan enak, gue bisa langsung tonjok tuh muka."
Vanya terkekeh."Serah lu, gue mau belajar."
"Sini, gue ajarin." Kara semakin menggeser duduknya, agar lebih mudah mengajarkannya kepada Vanya. Meskipun bukan itu alasan utamanya.
Mereka pun belajar bersama, dengan kara yang dengan sangat sabar mengajari Vanya.
"Nanti gue kerumah lo."
"Ngapain?"
"Belajar bareng."
"Oh, oke."
Kara berpamitan pada Vanya ketika bel berbunyi."Gue balik dulu. Nanti jangan keluar kelas dulu sebelum gue dateng."
Vanya memberikan dua jempolnya, membuat kara tersenyum lalu mengacak puncak rambutnya gemas, lalu pergi dari ruang tersebut.
Saat Kara berjalan hendak pergi ke kelasnya, ia melihat pak Bondan (kepala sekolahnya) sedang berjalan di koridor, ia pun menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASKARA
Teen FictionSaskara Adhitama Nareswara, panggil saja dia Saskara, tapi orang terdekatnya biasa memanggilnya Kara. Cowo yang terkenal dengan segudang prestasi, sikapnya yang hangat dan sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya. Ia bertemu dengan perempuan ya...