9

93 5 0
                                    

HI EVERYONE, SELAMAT DATANG DICERITA PERTAMAKU!

Pertama dan utama untuk aku nulis cerita ini. Semoga kalian suka dan terus mengikuti jejak SASKARA!

✧ Happy reading ✧

"Kalo ada yang udah pasti aman dan gratis ngapain milih yang gak tentu aman dan bayar?" Nasha pun tidak bisa melawan jika Kara sudah keras kepala seperti ini.

"Yaudah, Nasha berangkat dulu, dah Abang, cepet sembuh." Nasha mengecup lembut dahi kakaknya. Kara hanya membalas perkataannya dengan senyuman.

Namun sebelum Nasha benar-benar pergi meninggalkan kamar kara, ia memegangi kepalanya ketika seperti ada yang menghantamnya, tapi ia menahannya.

"Eh, kak Kalandra, maaf ya, pasti udah lama nunggu." ucapnya saat berada di depan.

"Nggak kok, baru aja sampek. Yaudah masuk aja, takut telat."

"Ah, iya." ucap Nasha, kemudian memasuki mobil Kalandra.

Kalandra memang disuruh memakai mobil oleh Kara, supaya lebih aman katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalandra memang disuruh memakai mobil oleh Kara, supaya lebih aman katanya. Setelah menempuh perjalanan sekitar 17 menitan, mereka sampai disekolah.

"Makasih ya kak, maaf udah ngerepotin."

"Sama-sama, nggak ngerepotin sama sekali kok Sha." ucap Kalandra sambil tersenyum, Nasha membalas senyumannya. "Kamu duluan aja, kakak masih mau markirin mobil."

"Oh, Yaudah aku duluan ya kak. Sekali lagi makasih." Kalandra mengangguk.

Saat berada didalam kelas, Nasha sebagai ketua kelas menagih temannya yang sudah nunggak kas, karena sekertarisnya tidak berani menagih ke teman laki-laki mereka yang galak.

"Bayar! Lo udah nunggak berapa bulan." ucap Nasha tegas

"Besok." alibinya.

"Buat jajan ada, buat kas gak pernah ada, heran gue." sindir Nasha dan membuat laki-laki tersebut berdiri tidak terima.

"Ngomong apa Lo tadi? Kas doang mah kecil, gue juga bisa ngebeli ni sekolahan kalo gue mau." ucapnya sombong.

"Yaudah mana bayar katanya punya duit banyak."

"GUE BILANG BESOK, YA BESOK!" amuk siswa tersebut dengan menggebrak meja.

"SANTAI DONG." ucap Nasha tak kalah emosi.

"LO YANG BUAT GUE GAK SANTAI." laki-laki tersebut mendorong Nasha hingga ia menghantam lantai dengan keras.

"Rasain lo." ia tersenyum puas. Sedangkan Nasha menangis sembari meringis kesakitan, karna sebelumnya ia memang merasa tidak enak badan, ditambah lagi tubuhnya menghantam lantai dengan sangat keras, menjadikannya tidak kuat menopang tubunya, dan akhirnya ia pun pingsan.

SASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang