22; Sunday Morning Part 2

469 87 7
                                    

🌗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌗

Di hari minggu, biasanya Luna akan menghabiskan waktunya berkunjung ke Burrow ataupun ke Grimmauld untuk bermain bersama James kecil. Namun, sudah hampir satu bulan ia tidak pernah berkunjung ke dua tempat tersebut. Alasan Luna memilih tidak berkunjung karena dirinya masih bingung bagaimana tanggapan keluarga Weasley jikalau mereka tahu Luna bekerja dengan Draco.

Setelah perang berakhir, banyak hal yang berubah dari hidup Luna. Salah satu perubahan paling besar yang ia rasakan adalah munculnya rasa takut atas pandangan orang lain. Luna berubah menjadi seorang gadis yang terus-terusan merasa khawatir setiap harinya. Ditambah lagi rasa takut akan kehilangan orang-orang yang ia sayangi.

Seperti hari ini, minggu pagi. Luna hanya duduk diam dan termenung di halaman samping rumahnya sembari memperhatikan beberapa apel hijau yang jatuh tertiup angin. Pikirannya melayang pada surat yang Harry kirimkan tadi malam, meminta Luna untuk datang ke Grimmauld pagi ini. Dalam surat yang Harry kirimkan tadi malam sudah sangat jelas jika ia meminta penjelasan atas pekerjaan baru Luna yang sekarang. Membuat rasa takut Luna kembali muncul dan keraguan datang menghampirinya.

Luna tahu bahwa dirinya tidak seharusnya berlarut-larut dalam ketakutan. Bagaimanapun juga, Harry dan yang lainnya suatu hari nanti akan tahu jika Luna bekerja menggantikan Hermione. Dan Luna pikir, hari ini adalah waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya dan berharap semuanya akan berjalan baik-baik saja.

Di sinilah Luna sekarang, di Grimmauld Place No. 12 tepatnya di depan perapian rumah keluarga Black yang sekarang menjadi milik Harry. Ia baru saja tiba melalui saluran Floo yang terhubung dari rumahnya ke rumah milik Harry dan Ginny.

“Oh Luna, akhirnya kau tiba juga!” Pelukan hangat menjadi sapaan pertama Ginny ketika Luna sampai. “Kau tahu jika James sangat merindukanmu? Apa yang tengah kau lakukan hingga tidak pernah lagi datang mengunjungi kami, Luna?”

Luna hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang Ginny ajukan padanya. Tatapan mata Luna seketika menangkap arah pandang Harry yang terlihat kecewa dengannya. Rasa sedih dan bersalah pada teman-temannya kembali menghampiri Luna hingga sebuah pelukan lain menghampirinya.

“Semuanya akan baik-baik saja, Luna. Kau tidak perlu khawatir. Mereka semua pasti memaklumi,” bisik seseorang yang Luna sadari bahwa Hermione yang tengah memeluknya.

Seolah mendapatkan kekuatan dari Hermione, Luna pun akhirnya memutuskan untuk duduk di salah satu kursi tunggal di ruang keluarga Harry. Sebelum duduk, Luna menyempatkan mengendong James agar duduk di pangkuannya. Ciuman-ciuman kecil Luna hujani padanya, membuat James terkikik geli karena perlakuan Luna.

“Jadi, ke mana saja kau selama ini menghilang, Luna?” Arah mata Luna kini teralihkan ke arah Ron yang membuka obrolan. “Hermione diperkirakan akan melahirkan dalam satu sampai dua minggu ini, jika kau tidak tahu,” lanjut Ron memberikan informasi baru pada Luna.

Mata Luna berbinar ketika mendengar ucapan dari Ron. Tangannya pun ia ulurkan ke arah Hermione yang segera disambut oleh calon ibu muda itu.

Mata Luna tiba-tiba terpejam dan menarik napasnya dalam, sebelum pada akhirnya berdeham dan membuat semua mata kini tertuju kepadanya. Ia tidak ingin mengulur waktu lagi dan secepatnya ingin memberitahukan kesibukan apa yang membuat Luna sulit ditemui satu bulan ini.

“Aku kini bekerja di salah satu perusahaan besar. Itu sebabnya akhir-akhir ini aku tidak pernah datang menemui kalian,” gumam Luna membuka suaranya.

“Benarkah? Wah selamat, Luna. Aku tahu betul bahwa kau bisa bersaing dan bekerja di perusahaan besar,” teriak Ginny yang terlihat sangat bahagia mendengar kabar yang Luna bawa, membuat Luna semakin merasa bersalah pada Ginny saat ini.

“Wow padahal aku baru saja mendapat info bahwa cucu dari Newt Scamander sedang membutuhkan asisten yang akan membantunya meneliti mahluk sihir, tapi karena kau sudah bekerja, aku rasa kau tidak perlu membutuhkan informasi ini,” respon Ron yang membuat Luna semakin lama semakin melemas.

Melihat Ginny yang sangat bahagia mendengar dirinya bekerja di perusahaan besar dan ditambah Ron yang berusaha mencarikan informasi pekerjaan baru, membuat perasaan bersalah Luna semakin besar. Ditambah informasi pekerjaan yang Ron tawarkan merupakan pekerjaan impian Luna dahulu. Namun, semuanya sudah terlambat. Yang bisa Luna lakukan sekarang hanyalah menerima kenyataan yang sebentar lagi akan mengubah semuanya.

“Ngomong-ngomong, di perusahaan mana kau bekerja, Luna? Perusahaan di dunia sihir atau dunia muggle? Karena tak banyak perusahaan besar di dunia sihir, bukan?” Ginny kembali bersuara.

“Aku.. Perusahaan..” Ucapan yang keluar dari mulut Luna terlihat ragu dan bergetar. Ia tidak sanggup melihat respon dari teman-temannya hingga pada akhirnya mau tidak mau ia harus memberitahu yang sebenarnya. “Aku.. bekerja di perusahaan milik keluarga Malfoy.”

“Apa?”

Luna hanya bisa memejamkan matanya begitu Ginny berteriak histeris karena ucapan Luna. Ginny dan juga Ron sampai berdiri dan protes atas tindakan Luna yang memilih untuk bekerja menggantikan Hermione. Luna hanya terdiam dan tidak mengatakan apa pun. Sedangkan Hermione sebisa mungkin membantu Luna menjelaskan semua yang terjadi.

“Mione, aku bahkan tidak menyangka kau meminta Luna menggantikanmu selama kau cuti melahirkan.”

Luna dengan cepat menggelengkan kepalanya. “Tidak, Gin. Hermione tidak salah karena aku yang memohon padanya untuk mencarikan aku pekerjaan. Jangan salahkan Hermione karena kesalahan yang ku perbuat.”

“Kau tahu Luna, bagaimana tersiksanya Hermione bekerja untuk Malfoy sialan itu? Aku dan kau tidak sedekat itu, tapi aku tidak rela ada orang lain yang tersiksa seperti Hermione ketika bekerja dengan Malfoy, terlebih orang tersebut adalah orang yang ku kenal!” teriak Ron yang berhasil membuat Luna semakin tertunduk.

“Aku baik-baik saja. Draco tidak bersikap jahat ataupun bertindak semena-mena padaku,” jawab Luna dengan suaranya yang sangat pelan nyaris tidak terdengar.

“Kau tahu jika kami semua tidak percaya akan hal itu, Luna. Aku dan yang lainnya sangat tahu sifat Malfoy yang sebenarnya, terlebih sifatnya yang semena-mena pada Hermione. Dan kau, kau sangat ahli dalam menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi.” Harry akhirnya bersuara setelah memilih diam sejak kedatangan Luna ke rumahnya. Ginny dan Ron pun terlihat setuju dengan ucapan Harry barusan.

“Berhenti bekerja dengan Malfoy secepatnya, Luna. Dan melamarlah pekerjaan dengan cucu dari Scamander.”

Tatapan mata Luna tidak bisa dijelaskan ketika melihat ke arah Ginny. “Aku tidak bisa, Gin. Aku tidak bisa memutuskan untuk berhenti bekerja begitu saja.”

“Berhenti bekerja dengan Malfoy atau lebih baik berhenti berteman denganku!” lanjut Ginny yang kemudian menarik paksa James dari pangkuan Luna.

Ginny kemudian pergi membawa James ke dalam kamarnya disusul oleh Harry yang mencoba ingin mengatakan sesuatu pada istrinya itu. Sedangkan Ron menarik tangan Hermione untuk beranjak kembali ke Burrow melalui saluran Floo, meninggalkan Luna seorang diri di ruang keluarga yang kini menjadi milik Harry.

Maafkan aku, Gin. Beri aku waktu untuk menjelaskan semuanya padamu nanti.

Tulis Luna di kertas yang ia tinggalkan di atas meja makan. Setelahnya ia pun segera kembali ke rumahnya sendiri.

🌗

Hi, apa kabar? Semoga kalian sehat selalu yaa. Aku beneran minta maaf ga update ini cerita huhuuu. Alasannya emang klasik, lagi sibuk-sibuknya, tapi sebenernya sempet sih buat update. Cuma waktu luang ku habisin buat baca daripada nulis. Maaf ya semua😭

Reason to StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang