28; The Climax

540 86 14
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌓

"Lebih baik kau pulang sekarang. Pulang ke rumahmu dan kau tidak perlu datang ke kantor besok."

Luna hanya bisa terdiam ketika Draco menyuruhnya pulang bahkan tidak menyuruhnya untuk datang bekerja besok pagi. Matanya terasa panas dan dadanya begitu sesak mendengar perintah pemuda di hadapannya itu. Ia tidak tahu harus bereaksi bagaimana ketika mendengarnya. Dirinya tidak menyangka akan dipecat secepat itu, atau ia harus bangga karena berhasil bertahan lebih dari satu bulan lamanya.

"Mr. Malfoy, tapi aku—"

"Aku tidak ingin mendengar apa pun. Kau bisa pergi sekarang, Lovegood. Pergilah!" Draco sama sekali tidak ingin melihat ke arah Luna saat ini, sebaliknya ia melihat Blaise yang juga ingin membela Luna, tetapi Draco menatap tajam ke arahnya. "Ikut aku ke ruanganmu, Blaise!" lanjut Draco yang mana Blaise segera mengikutinya dari belakang.

Melihat kepergian Draco, Luna langsung terduduk di lantai ruang rapat tersebut. Berulang kali ia mengatur napasnya agar kembali tenang, tetapi itu semua tidak berhasil. Air mata mengalir begitu saja di pipinya saat ini.

Teriakan Draco mulai terdengar saat pemuda itu mulai memaki Blaise di dalam ruang pribadi Blaise. Teriakan serta kata-kata kasar membuat Luna tidak sanggup untuk bertahan lebih lama di sana. Ia pun memutuskan untuk kembali ke kantornya, kembali ke dunia sihir sekarang juga.

Mendengar suara apparated yang tiba-tiba terdengar membuat Draco mendadak terdiam. Ia pun kemudian mendudukkan dirinya dan menyandarkan punggungnya di kursi kerja milik Blaise. Memejamkan matanya dan memikirkan tindakan yang ia ambil barusan.

"Ku rasa kau sudah keterlaluan dengan Lovegood, Draco. Gadis itu tidak salah apa pun, aku lah yang salah dan seharusnya kau melampiaskannya kepadaku bukan kepadanya." Blaise berusaha untuk membujuk Draco agar menarik kata-kata pemuda itu.

"Ini adalah perusahaanku, Blaise. Terserah padaku ingin mempekerjakan dan memberhentikan siapa pun. Kau tak perlu ikut campur!"

Sulit rasanya untuk membujuk seorang Draco Malfoy yang sudah sangat marah seperti saat ini. Namun, mengenal Draco bukan sehari dua hari bagi Blaise, dan membujuk Draco untuk menarik kata-katanya sangat penting dibandingkan pemuda itu akan menyesali perbuatannya kelak.

"Aku memang tidak memiliki hak apa pun untuk ikut campur masalah perusahaanmu, Draco, tapi memecat Lovegood begitu saja?" Blaise bahkan sampai kehilangan kata-kata untuk membela Luna. Ia pun kemudian memilih duduk dan mengembuskan napasnya kasar. "Setidaknya pekerjakan dia sampai Weasley kembali. Bukankah seperti itu kontrak yang kau janjikan?"

"Aku tidak menjanjikan kontrak apa pun padanya. Aku bahkan sudah mengatakan jika pekerjaannya tidak bagus, di hari pertama pun aku akan memecatnya!"

"Dan kenyataannya pekerjaannya bagus, bukan begitu? Kau jangan keras kepala, Draco. Kau membutuhkannya. Aku membutuhkannya, bahkan Adrian sekalipun membutuhkan bantuan dari pekerjaannya." Blaise terlihat menjeda ucapannya, bingung haruskah melanjutkan kata-katanya yang mungkin saja bisa menyakiti hati Draco. "Aku tidak bisa membayangkan bagaimana pekerjaanmu tanpa dirinya, Draco. Jangan egois dan segera minta maaf setidaknya sampai Weasley kembali bekerja," lanjut Blaise yang pada akhirnya melanjutkan ucapannya.

Reason to StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang