🌗“Sial. Bagaimana bisa aku terlambat selama ini.”
Draco setengah berlari dari arah parkiran menuju ke gedung kantornya di cabang muggle. Sesampainya di lobby kantor, Draco bersikap tenang dan berusaha untuk tidak terburu-buru. Sapaan ramah karyawan di sana seperti biasa ia acuhkan. Tidak cukup penting baginya untuk balas menyapa para karyawannya, terlebih para muggle.
Draco langsung membuka pintu ruang pribadi Blaise yang mana membuat beberapa orang yang tengah berdiskusi di sana tampak terkejut dengan kedatangannya. Seperti sebelumnya, Draco mengabaikan sapaan dari karyawan yang ada di sana dan hanya mengisyaratkan Blaise untuk datang ke ruangannya segera.
“Tidak biasanya kau datang terlambat seperti ini,” ucap Blaise begitu menyusul Draco ke ruangannya.
“Aku lembur semalaman,” jawab Draco singkat dan menghampiri lemari pendingin di sudut ruangan. Mengambil satu minuman kaleng dari sana dan segera meneguknya. “Kau tahu betul bukan seberapa jauhnya jarak dari manor ke sini.”
“Kau bisa menggunakan saluran floo atau ber-apparate.”
“Oh kau sama bodohnya dengan dia.”
“Dia? Siapa? Dan aku tidak bodoh, Draco. Kau tahu betul nilaiku tidak jauh berbeda denganmu,” protes Blaise yang tidak terima ketika Draco menganggapnya bodoh.
“Tidak jauh berbeda kau bilang? Nilaimu jauh di bawah Theo, bahkan jauh di bawah nilai Pansy.” Draco ikut melajukan protes lantaran dianggap nilainya tidak berbeda jauh dengan Blaise.
“Lupakan soal nilai. Kenapa kau tidak menggunakan saluran floo atau kau bisa langsung ber-apparate ke kantor. Kau tahu betul jika kau harus datang meeting pagi ini.”
“Kau benar-benar bodoh, Blaise. Kau mau semua muggle yang ada di kantor ini tahu kalau ternyata aku seorang penyihir? Gunakan otakmu sebelum kau berbicara.”
Draco tampak kesal dengan jalan pikiran sahabatnya itu. Bagaimana mungkin Blaise tidak terpikirkan mengenai para muggle ketika dirinya sudah bekerja lama dan hidup berdampingan dengan para muggle. Dan entah kenapa Draco tiba-tiba teringat dengan Luna saat ini. Hidup Draco cukup lucu belakangan ini dikarenakan kebodohan kedua orang yang merupakan asistennya itu.
“Jadi apa yang kau bahas di meeting pagi ini?” tanya Draco mencoba fokus ke pekerjaannya.
“Tidak ada. Aku hanya mendengarkan laporan dari mereka seperti biasanya.”
“Apa?”
Kepala Draco seakan ingin meledak ketika mendengar jawaban yang keluar dari mulut Blaise. Dirinya rela bekerja lembur semalaman demi meeting pagi ini. Walaupun Draco tidak ikut meeting pagi ini, tetapi ia sudah mengirimkan bahan yang akan dibahas kepada Blaise melalui emailnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason to Stay
Fanfic[Draco Malfoy & Luna Lovegood] Lima tahun setelah perang melawan Voldemort, dunia sihir jauh lebih aman dibandingkan sebelumnya. Butuh waktu lebih dari dua tahun untuk mengembalikan keadaan dan memperbaiki kerusakan akibat perang. Semua tampak jauh...