13; New Activity

510 84 10
                                    

🌗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌗

Sinar matahari semakin lama semakin terlihat, menandakan hari baru akan kembali dimulai. Luna yang sudah bersiap sejak setengah jam yang lalu pun kini mengambil sepatunya yang tersimpan rapi di dalam lemari kayu. Seulas senyuman pun muncul di wajahnya ketika melihat pergelangan kakinya yang sudah sepenuhnya sembuh.

Hari baru Luna benar-benar akan dimulai hari ini. Semua aktivitas dan pekerjaan Luna di kantor akan ia kerjakan seorang diri mulai sekarang tanpa dibantu oleh Hermione lagi. Luna sudah resmi menggantikan Hermione bekerja selama 6 bulan ke depan. Apa pun yang akan terjadi dengan pekerjaannya, ia akan menerima dan mencoba bertahan semaksimal mungkin.

Luna cukup terkejut ketika ia menggunakan saluran floo untuk datang ke kantornya. Ternyata cukup banyak karyawan kantornya yang menggunakan saluran floo ketika datang bekerja. Dirinya tidak mengetahui itu karena selama ini ia baru satu kali menggunakan saluran floo dari kantor, dan itu juga ia gunakan ketika pulang bekerja.

Seperti hari-hari sebelumnya, Luna datang sebelum jam kantor dimulai. Ia akan menyiapkan semua hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. Masih punya banyak waktu sebelum memulai pekerjaannya, Luna memutuskan untuk ke ruang penyimpanan dan mengambil 3 rim kertas untuk kebutuhan pekerjaannya nanti.

“Oh selamat pagi, Mr. Malfoy!”

Luna langsung memberi hormat kepada sang bos ketika secara tidak sengaja bertemu di depan pintu masuk. Draco yang mendapat sapaan hanya meliriknya sekilas dan berjalan masuk ke dalam ruangannya sendiri. Tidak mempedulikan sapaan dari Luna.

Melihat Draco yang sudah masuk ke dalam ruangannya sendiri, Luna pun segera bergegas kembali ke ruangannya, menyimpan kertas yang baru saja ia ambil di samping mesin pencetak. Ia pun segera berlari kecil masuk ke dalam pantry untuk membuatkan Draco teh hangat seperti sebelumnya.

Suara Draco mempersilakan dirinya masuk setelah ia mengetuk pintu ruangan pemuda itu. Diletakkannya gelas teh di sisi sebelah kiri meja Draco, kemudian memberikan agenda harian Draco yang mana langsung diperiksanya saat itu juga.

“Ya, kau bisa pergi sekarang.”

Luna menganggukkan kepalanya dan hendak berbalik ke arah pintu, tetapi tiba-tiba ia gagalkan karena teringat sesuatu. Ia pun kembali menoleh ke arah Draco yang tengah menyesap teh buatannya.

“Mr. Malfoy?” panggil Luna pelan yang mana membuat alis Draco terangkat sebelah. “Terima kasih, ramuannya sangat ampuh,” ucap Luna dengan senyumannya yang sangat manis.

Draco yang tengah menyesap tehnya pun tersedak ketika mendengar dan melihat senyuman Luna. Buru-buru ia mengangkat tangannya ke arah Luna yang terlihat panik dan ingin membantunya. Ia menolak bantuan Luna dan mengeluarkan sapu tangan yang selalu ia bawa di saku celananya.

“Mr. Malfoy butuh sesuatu?” tanya Luna yang masih panik ketika melihat Draco yang tiba-tiba tersedak.

Draco menggelengkan kepalanya cepat. “Kau bisa keluar sekarang. Mulailah mengecek incoming report pagi ini,” jawab Draco dan menggerakkan tangannya untuk mengusir Luna keluar dari ruangannya.

Luna pun segera pamit dari hadapan Draco setelah diusir untuk yang kedua kalinya. Masih banyak pekerjaan yang harus Luna kerjakan, terlebih hari ini adalah hari Senin dan hari pertama Luna bekerja seorang diri tanpa Hermione.

Semuanya akan baik-baik saja.

🌗

Mata Draco langsung menatap ke arah pergelangan kaki Luna ketika pemuda itu mengusir Luna dari ruangannya untuk segera bekerja. Pergelangan kaki gadis itu sudah sembuh berkat dirinya. Ya, berkat ramuan yang ia berikan ketika hendak pulang dari kantor cabang muggle.

Digelengkan kepalanya cepat, mencoba menepis pikiran konyol yang sempat terlintas di pikirannya. Ia bukannya peduli, ia bahkan sangat tidak peduli dengan apa pun yang terjadi dengan Luna. Dirinya hanya mempedulikan perusahaannya. Tentu saja pekerjannya akan berantakan jika Luna jatuh sakit karena hal yang sepele. Karena tak kunjung juga mengobati kakinya itu.

Draco kembali menggelengkan kepalanya cepat. Apa yang sebenarnya ia pikirkan, kenapa dirinya harus khawatir jika Luna jatuh sakit dan tidak bekerja. Toh ia bisa mengerjakan pekerjaannya seorang diri. Ia tidak butuh Luna. Bagaimana bisa ia terpikirkan hal yang tidak masuk akal.

“Sepertinya aku kurang hiburan,” gumamnya seorang diri dan mencoba fokus untuk bekerja.

Ia pun memulai pekerjaannya, memeriksa semua email masuk yang dikirimkan oleh Luna. Sesekali juga ia akan menghentikan pekerjaannya ketika Luna masuk ke ruangannya untuk memberikan beberapa laporan yang harus segera ia periksa ataupun memberikan laporan yang ia minta.

Tidak ada masalah sama sekali sejak pagi hingga jam makan siang tiba. Entah kenapa Draco seolah mengharapkan adanya masalah yang diperbuat oleh Luna, padahal seharusnya ia bersyukur dengan pekerjaan gadis itu.

“Kau tidak makan siang?” tanya Draco ketika mendapati Luna tengah berada di pantry.

Gadis itu terlihat terkejut, tetapi dengan cepat langsung tersenyum melihat kedatangan Draco. Draco yang melihat Luna tersenyum sangat lebar ke arahnya mendadak canggung dan sedikit kesal. Kenapa gadis itu selalu tersenyum setiap melihat ke arahnya.

“Butuh sesuatu, Mr. Malfoy? Mau ku buatkan teh lagi?” Bukannya menjawab pertanyaan Draco, Luna malah menawarkan bantuan kepadanya.

“Kenapa kau di sini? Sekarang saatnya jam makan siang,” ucap Draco kembali menanyakan keberadaan Luna di pantry.

“Aku sedang makan siang,” jawab Luna santai sembari mengangkat bungkus roti tawar yang ia pegang.

“Kantor menyediakan makan siang untuk karyawan, Lovegood. Ada kantin di lantai 5 kantor ini jika kau tidak tahu di mana letak kantin.”

“Aku.. tahu,” jawab Luna dengan suara nyaris tak terdengar.

“Jika kau tahu kenapa kau tidak turun dan lebih memilih makan roti di pantry!”

Draco tidak paham kenapa emosinya sedikit tersulut ketika melihat Luna yang hendak makan siang dengan roti saja di pantry. Padahal makanan yang ada di kantin jauh lebih enak dibandingkan hanya sekedar roti tawar dengan selai yang ada di pantry.

Tunggu sebentar, kenapa Draco terkesan seperti sedang mempedulikan Luna. Tidak, bukan itu. Ia hanya kesal karena dirinya sedang malas makan siang keluar dan ia enggan makan siang di kantin. Ia sendiri hendak memakan apa yang ada di pantry, tetapi ia urungkan karena melihat keberadaan Luna. Dirinya kesal karena hal itu, bukan karena peduli dengan gadis itu.

“Aku tidak suka tempat ramai. Saat jam makan siang kantin pasti sangat ramai dan aku tidak menyukai itu,” ucap Luna tiba-tiba memberitahu alasannya enggan makan di kantin kantor. “Oh maafkan aku, Mr. Malfoy. Aku tidak seharusnya mengatakan alasanku enggan makan di kantin karena itu bukanlah hal yang penting.”

Setelah mengetahui alasan sebenarnya Luna memilih tidak makan di kantin kantor, Draco memutuskan untuk duduk di salah satu kursi yang ada di pantry. Ia menuangkan air mineral ke dalam gelas kosong yang berada di meja.

“Kau mau memanggang roti? Panggangkan juga untukku.”

🌗

Reason to StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang