34; Restoring Trust

594 69 17
                                    

🌓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌓

Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Draco saat dirinya bertemu dengan Thomas Donnelly di Kementrian Sihir Irlandia. Ditambah dilarangnya ber-apparated di Irlandia dan membuat Draco harus semakin menahan dirinya untuk tetap diam selama di perjalanan menuju ke tempat tujuannya.

Beruntungnya, Donnelly juga tidak mengajaknya berbicara selama dalam perjalanan, membuat Draco lebih memilih untuk memikirkan apa yang harus ia katakan saat bertemu dengan Luna nantinya. Hingga sampai di tempat tujuannya pun, ia tidak tahu apa yang akan dikatakannya saat bertemu dengan gadis yang tengah dicarinya.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada kalian berdua, tapi ada satu hal yang perlu kau ingat," gumam Donnelly tiba-tiba bersuara saat mobil terparkir di depan sebuah rumah yang sangat asri. Draco pun hanya diam tak merespon dan lebih memilih menunggu apa yang hendak Donnelly katakan kepadanya. "Aku mungkin tidak memiliki hubungan apa pun dengan Luna, bahkan jika dibandingkan denganmu atau bahkan Lucius sekalipun mungkin kalian jauh lebih dekat hubungannya, tetapi Malfoy, aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya, terlebih jika aku tahu kau lah orang yang menyakitinya. Jadi, sebaiknya kau pikirkan baik-baik apa yang hendak kau lakukan," pesan Donnelly yang terdengar seperti ancaman untuk Draco sebelum pria itu keluar lebih dahulu dari dalam mobil.

Yang ada di pikiran Draco saat ini hanya bertemu dengan Luna dan dirinya tidak peduli dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Donnelly. Melihat pria itu lebih dulu bertemu dengan seorang wanita tua, Draco hanya mendekat dan mendengarkan obrolan singkat keduanya dalam diam.

"Aku memintanya untuk pergi mencari udara segar di pantai. Kau bisa turun melalui kebun di samping untuk bertemu dengan Luna," tutur wanita yang berada tepat di hadapannya memberi tahu.

Tak ingin membuang banyak waktu, Draco memilih untuk langsung pergi mencari Luna. Dirinya mengikuti pesan wanita tadi untuk terus berjalan mengikuti jalan setapak di kebun samping. Suara ombak air laut sudah mulai terdengar saat dirinya berdiri di ujung jalan. Draco hanya perlu menuruni jalan turunan di depannya dan ia akan langsung disambut dengan pantai pasir putih yang menurutnya cukup indah untuk dinikmati.

Tidak susah untuk menemukan gadis yang tengah dicarinya karena hanya ada seseorang di pantai tersebut dan orang itu adalah Luna. Cukup lama Draco terdiam dan memperhatikan Luna dari kejauhan. Ia sempat ragu haruskah dirinya melangkahkan kakinya mendekati Luna, ataukah sebaiknya ia urungkan niatnya untuk berbalik dan kembali ke Inggris.

Akan tetapi, belum sempat Draco membuat keputusan, Luna sudah berbalik dan bertemu pandang dengannya. Terlihat raut wajah terkejut Luna saat mendapati Draco berada tepat di hadapannya saat ini, bahkan gadis itu terlihat menggelengkan kepalanya dan memejamkan matanya. Penglihatan Luna tidak salah karena Draco saat ini memang berada tepat di hadapannya.

Melihat respon Luna saat ini membuat Draco memutuskan untuk berjalan mendekat. "Luna, maafkan aku." Kata yang tidak pernah terlintas di pikiran Draco, tetapi berhasil keluar begitu saja dari mulutnya.

Reason to StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang