07; Something Different

516 91 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌗


Luna tidak bisa menahan rasa bahagianya setelah mendengar ucapan yang keluar dari mulut Draco. Dirinya merasa semangat menjalani pekerjaannya hari ini walaupun pekerjaan yang diberikan kepadanya cukup banyak. Ia ikhlas mengerjakan semuanya tanpa ada beban sama sekali.

Mencari pekerjaan yang bisa memberikan gaji yang layak bukankah cukup sulit dan Luna sudah pernah merasakan hal itu. Merasakan banyak hal pahit ketika bekerja dengan upah yang tidak sesuai dan pekerjaan yang bukan bidangnya sama sekali. Oleh sebab itu, ketika ia harus bekerja dengan Draco walau hanya menggantikan Hermione untuk sementara, ia merasa sangat senang. Karena memang tujuan awalnya hanya untuk mengumpulkan modal membangun Quibbler kembali.

Setelah menyiapkan segala berkas yang dibutuhkan untuk meeting, Luna segera ke pantry. Dirinya masih ada waktu sekitar 10 menit dan berencana membuat teh untuk team internal yang akan meeting pagi ini. Tidak butuh waktu lama, ia selesai tepat waktu ketika anggota team internal masuk ke dalam ruangan, diikuti Draco yang masuk belakangan.

“Kau tidak perlu membuat teh, Luna. Mereka adalah bawahanmu nantinya dan kau tidak perlu melakukan itu,” bisik Hermione ketika melihat cangkir teh di hadapan masing-masing anggota team internal.

“Tidak masalah, Hermione. Aku suka membuatkan teh untuk orang lain. Lagi pula hanya membuat teh tidak akan membuatmu lelah.”

“Luna, tapi tetap saja kau tidak perlu melakukan itu. Kau atasan mereka.”

“Lebih baik kalian berdua keluar jika masih ingin mengobrol,” tegur Draco yang fokus pada berkas di hadapannya.

“Maaf, Mr. Malfoy.”

Meeting pertama yang Luna ikuti berjalan lancar. Rasa gugup yang sebelumnya datang menghampiri entah sejak kapan pergi begitu saja. Tidak ada yang perlu ditakuti dan ia tidak perlu gugup untuk menjelaskan kepada anggota team di sana. Semua yang berada di sana merupakan orang-orang pintar yang mana langsung paham dengan berkas yang diberikan Luna tanpa harus dijelaskan terlebih dahulu.

Setelah anggota team internal keluar dari ruang meeting, Draco masih duduk diam di bangkunya, membuat Hermione dan Luna ikut duduk di bangku mereka seperti sebelumnya. Walaupun meeting berjalan lancar, Draco terlihat punya banyak beban yang dipikirkannya.

“Ada yang aneh,” desis Draco sembari membolak-balikkan berkas yang tengah ia baca. “Kapan jadwal kunjungan ke pabrik? Senin?” Mata Draco terangkat melihat ke arah Hermione.

“Ya, Senin pagi setelah meeting bersama team internal,” jawab Luna cepat lalu memberikan berkas jadwal kerja Draco kepada Hermione.

Tatapan Draco terlihat seolah sedang menerawang sesuatu. “Atur kunjungan pabrik menjadi setelah makan siang hari ini, tetapi jangan hubungi siapa pun di pabrik jika aku akan datang hari ini.”

Hermione terlihat begitu terkejut mendengar perintah Draco yang tiba-tiba. “Mr. Malfoy, tetapi bukankah anda harus berangkat ke cabang muggle siang ini?”

“Aku bisa berangkat besok pagi,” jawabnya singkat yang langsung berdiri dan menuju ke luar ruangan. Kaki Draco terhenti di depan pintu dan kembali menoleh ke arah Luna. “Lovegood sebaiknya kau ikut kunjungan pabrik nanti, karena itu akan menjadi tugasmu ketika aku berada di cabang muggle.” Lalu Draco menghilang dari balik pintu sebelum Luna sempat menjawab.

“Apa terjadi sesuatu, Hermione?” tanya Luna yang kebingungan.

Hermione yang juga kebingungan pun hanya mengembuskan napasnya. “Sepertinya begitu. Malfoy tidak pernah datang ke pabrik tanpa membuat janji dahulu. Malfoy juga mengajakmu ke pabrik yang artinya memang ada sesuatu yang tidak beres dan harus kau kerjakan nantinya.” Mata Hermione kini terlihat seolah menerawang ke arah Luna. “Kau harus bisa membereskannya jika terjadi masalah nantinya. Tidak, bukan harus bisa, tetapi kau pasti bisa.”

“Aku harap begitu.”

Seperti hari-hari sebelumnya, Luna lebih memilih makan siang di dalam ruangannya seorang diri. Dirinya tidak masalah hanya makan makanan seadanya yang ia bawa dari rumah dibandingkan makan makanan mewah di kantin kantor. Dirinya terlalu malas menghadapi tatapan dari karyawan lain yang menatapnya dengan tatapan merendahkan.

Luna mendengar semuanya, semua desas desus ketika beberapa hari dirinya baru bekerja. Luna tahu dan mendengar semua hal tentang dirinya sama seperti sewaktu di Hogwarts dulu, tetapi dirinya memilih untuk tetap diam dan berpura-pura tidak mendengar semua hal tentang itu. Lagi pula dirinya tidak punya alasan untuk marah dan tentu tidak ada yang akan datang membelanya.

“Apa yang kau lakukan di sini?”

Luna terlonjak kaget ketika melihat Draco yang tiba-tiba masuk ke ruang kerja Luna. Seharusnya Luna yang mengatakan itu, apa yang Draco lakukan di ruang kerja Luna. Namun, hal itu tidak mungkin keluar dari mulut Luna, sehingga dirinya hanya tersenyum membalas pertanyaan Draco.

“Kau membutuhkan sesuatu, Mr. Malfoy?” tanya Luna yang langsung menutup kotak bekal miliknya.

“Ini waktunya istirahat makan siang dan kenapa kau tidak turun ke bawah?” Terlihat Draco tidak membalas pertanyaan Luna dan berbalik tanya kembali.

“Apa tidak boleh jika aku makan siang di sini, Mr. Malfoy?”

Hembusan napas Draco terdengar cukup berat. Luna semakin bingung dengan apa yang ada di pikiran bosnya itu dan hanya memilih diam. Lagi pula dirinya bingung dan tidak tahu apa tujuan Draco datang ke ruangannya di jam makan siang.

“Istirahat makan siang bukan untuk bekerja.” Semua berkas yang ada di meja kerja Luna ditutup oleh Draco dan ditumpuknya menjadi satu dengan berkas yang dibawanya. “Kau tidak perlu bekerja terlalu keras di sini, mengingat kau hanya menggantikan pekerjaan orang lain.” Lalu Draco beranjak meninggalkan ruangan kerja Luna.

Luna yang awalnya cukup lapar mengingat dirinya banyak berpikir hari ini, seketika rasa lapar itu menghilang begitu saja. Segera disimpannya kotak bekal yang dibawanya, enggan untuk melanjutkan makan siangnya.

Entah kenapa ucapan Draco barusan seolah terasa menyakiti perasaannya. Padahal yang dikatakan Draco memang benar, dirinya hanya bekerja untuk sementara waktu sampai Hermione kembali dari cuti melahirkan. Dirinya hanya pekerja sementara dan bukan karyawan tetap di sini. Apa yang ia harapkan sebenarnya?

“Apa yang aku harapkan? Menjadi karyawan tetap? Oh itu tidak mungkin terjadi mengingat aku bahkan tidak mempunyai pengalaman apa pun yang dapat menunjang karirku.”

Luna menenggelamkan wajahnya di atas tumpukan berkas. Seketika rasa rindu kepada dirinya yang dulu tiba-tiba muncul. Luna yang dahulu berbeda dengan Luna yang sekarang. Luna yang dulu tidak peduli dengan apa pun dan hanya menjalankan hidupnya dengan ceria. Berbeda dengan Luna yang sekarang yang mana lebih banyak berpikir tentang hal yang tidak perlu dipikirkan.

Luna yang ceria dan tanpa beban seolah sudah mati. Semua keceriaan itu hilang ketika sang ayah meninggalkan dirinya untuk selamanya, membuat dirinya harus bekerja keras seorang diri.

Dad, hidup ini cukup sulit untuk ku lalui seorang diri.”

🌗


Reason to StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang