29; The Silent Storm

452 89 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌓


Hujan yang tiba-tiba turun membuat Luna hanya diam dan memandangi rintik hujan yang semakin lama turun semakin deras. Dirinya tidak memiliki tenaga untuk bangkit dan meninggalkan ruang kerjanya itu, tetapi matanya menangkap sebuah kotak kue yang berisi pie apel buatannya.

Luna memandangi pie apel buatannya itu dan teringat tentang hari kemarin di mana ia merasa sangat bahagia ketika Draco memintanya untuk dibuatkan pie apel. Ada perasaan hangat yang menghampiri dirinya ketika mengingat Draco yang bertanya tentang keluarganya, juga membantu dirinya mendapatkan bantuan dari kementrian terkait renovasi rumahnya.

Hanya dalam satu hari Luna seolah merasa dekat dengan Draco, seakan mengenal pemuda itu lebih dekat, bahkan merasa beruntung sudah mengenal Draco. Namun, di hari berikutnya Draco seakan tidak mengenal Luna, bahkan yang paling menyakiti hatinya adalah Draco sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk Luna membela dirinya.

"Sebegitu burukkah aku di matamu?"

Ditutupnya kembali pie apel yang ada di mejanya dan bergegas bangkit menuju ke kantin perusahaan. Yang ada di pikirannya hanyalah meminta bantuan peri rumah yang bekerja di sana untuk menghangatkan pie apel tersebut dan memberikannya kepada Draco. Hanya itu. Namun, dirinya mendapatkan fakta baru tentang ibunya, tentang identitas Pandora yang sebenarnya melalui peri rumah yang bekerja di sana.

"Izinkan aku untuk melayanimu, Miss Luna," ucap Kreacher dengan suara yang hampir putus asa setelah menceritakan semua hal tentang ibu Luna.

Senyuman serta gelengan kepala menjadi respon pertama yang Luna berikan. "Maafkan aku, Sir, tapi aku bukan seseorang yang perlu bantuan dari peri rumah." Luna balas menggenggam kedua telapak tangan Kreacher. "Selain itu, Mr. Malfoy lebih membutuhkanmu dibandingkan aku," jawabnya yang terdengar sangat tulus bagi siapa pun yang mendengarnya.

"Lebih dari dua puluh tahun aku mencarimu, Miss. Aku bahkan ikut berperang saat perang di Hogwarts, tapi aku bahkan tidak mengenalimu di sana." Kreacher terus memaksa untuk bisa ikut dengan Luna dan melayani gadis itu sesuai dengan janji yang telah ia buat. "Izinkan aku, izinkan aku melayanimu, Miss Luna."

Luna terdiam cukup lama memikirkan pilihan yang tepat saat hendak memutuskan sesuatu. "Aku mengizinkanmu ikut denganku asalkan kau mendapat izin dari Mr. Malfoy." Yang Luna pikirkan saat ini, Draco pasti tidak mengizinkan Kreacher. Lagi pula Draco dan keluarganya lebih membutuhkan Kreacher dibandingkan Luna.

"Aku tidak membutuhkan izin siapa pun. Aku hanya membutuhkan izin dan perintah darimu, Miss Luna," jawab Kreacher teguh pada pendiriannya.

"Kalau begitu aku perintahkan kau untuk tetap berada di sini dan membantu Mr. Malfoy dan keluarganya," balas Luna santai yang mana langsung mendapatkan penolakan dari peri rumah di hadapannya.

Reason to StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang