7. New step

7.1K 1K 38
                                    

~Happy Reading~
Ini part yang kalian tunggu-tunggu xixixi

Hari ini Laras berbelanja sendiri dengan alasan tidak akan membeli banyak hal karena dirinya malas memasak akhir-akhir ini, hobi baking nya dia stop karena rasa malasnya mendominasi apalagi cuaca tidak menentu membuat tubuh juga terasa tidak sehat.

"Terakhir, mie kuah." Laras berjalan menuju rak berisi berbagai mie instan, dia fokus mengambil produk mie berkuah.

Bukan hanya mie, masakan Laras akhir-akhir ini juga lebih sering sesuatu yang berkuah daripada yang lain, kecuali bekal untuk Rama. Seperti biasa hujan kembali turun di sore hari dan sialnya Laras masih di minimarket, sedangkan jam menunjukkan jam 3 sore.

"Duh kayaknya bakal lama ini." Hujan turun deras bahkan langit masih gelap sekali, sementara sekitar 2 jam lagi mungkin Rama akan sampai rumah.

Laras membuka smartphone nya, memesan mobil dalam aplikasi ojek online. Padahal sebenarnya rumahnya hanya tinggal 15 menit berjalan kaki, tetapi di kondisi hujan angin seperti ini pasti sampai rumah basah kuyup.

"Terima kasih pak." Laras keluar dari mobil setelah berpamitan dan membayar.

Lelaki paruh baya dibalik kemudi itu mengangguk dah tersenyum balik,"Monggo mbak."

Laras buru-buru membuka gerbang rumah yang menurutnya membutuhkan sedikit tenaga ekstra, lalu menutup lagi sebelum berlari ke teras rumah dengan baju yang tentu sudah basah karena lama membuka dan menutup gerbang.

Pandangan nya terhenti ke garasi rumah mereka, mobil Rama sudah terparkir di sana menandakan lelaki itu sudah sampai rumah. Laras segera membuka pintu berbarengan dengan Rama membuka pintu yang sama, pandangan mereka bertemu,"Mas."

"Astaga, ayo cepet masuk." Rama menggiring istrinya ke kamar, menyuruhnya mengganti baju dengan baju rumahan yang hangat sementara dia membuat minuman hangat.

Saat dia kembali Laras sudah duduk di sofa kamar, Rama memberikan mug berisi coklat hangat ke tangan istrinya dan mulai mengeringkan rambut basah Laras denga handuk.

Rama memulai percakapan mereka,"Kamu tadi belanja apa? hari ini biar aku yang masak." Dia mengingat belanjaan istrinya di meja dapur yang mereka tinggalkan begitu saja.

"Masak mie instan rasa kari plus daun sawi aja," kata Laras sambil membayangkan betapa enaknya hidangan berkuah itu di santap di tengah hujan seperti ini.

Melihat wajah Rama yang sepertinya tidak setuju, dengan cepat Laras menyanggah sebelum suaminya mengajukan penolakan,"Kita belum pernah makan mie instan semenjak tiga minggu lalu."

"Oke, tunggu di sini." Rama menyugar rambutnya dan mengangguk setuju, dia akan berdiri dari sofa sampai tangan Laras menahannya.

"Ikut." Padahal dia yakin sekali setelah terkena hujan dan flu yang langsung menyerang, wanita itu pasti tengah merasakan pusing berat di kepalanya.

"Keringin dulu rambutnya pakai hairdryer, biar nggak makin dingin dan pusing." Mereka berpindah ke depan meja rias, Rama yang berinisiatif kembali membantu mengeringkan rambut istrinya.

Untuk kali ini tugas Laras di dapur hanya duduk dan memperhatikan Rama memasak, jika hanya sekedar mie instan atau oseng kangkung lelaki itu ahli sekali.

Rama menghidangkan dua mangkuk mie dengan rasa berbeda, milik Laras sesuai dengan keinginan wanita itu tentu saja, dan milik Rama rasa soto dengan tambahan telur,"Wah." Dengan mencium baunya saja nafsu makan Laras meningkat saat itu juga.

Dengan semangkuk mie saja bisa membuat Laras melupakan masalah yang sedari kemarin mengganggu pikirannya, biarlah, bukanya kita memang harus bahagia dengan hal sesederhana mungkin? itu cara mensyukuri apa yang sudah tuhan beri.

BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang