Sepulang dari kantor, Jisoo, Jennie, dan Lisa sepakat untuk menjenguk putra Rosè dan Jimin.
Kini ketiganya sudah berada di kamar apartemen tempat Rosè dan Jimin tinggal.
"Siapa namanya, Rosè?" Tanya Lisa sambil menoel pipi bayi yang belum genap berusia dua minggu itu.
"Park Dohyun." Jawab Rosè.
"Bolehkah aku mengendongnya?" Jisoo meminta ijin ingin menggendong bayi yang tidur pulas di dalam box bayi.
"Tentu."
Setelah mendapatkan ijin dari ibunya, Jisoo mengambil Dohyun dari dalam box bayi dengan hati-hati lalu membawanya ke dalam gendongannya.
"Wah, sepertinya Jisoo sudah mahir menggendong bayi." Ucap Jennie.
"Cepat kau buat sendiri, Eonni!" Celetuk Lisa.
Jennie menyenggol lengan Lisa. "Aish, kau ini bagaimana? Kalau buat tentu sudah." Ucapan Jennie itu membuat keempat wanita itu terkekeh bersamaan hingga membuat Dohyun menggeliat.
"Ssttt.. Baby Dohyun nanti bangun. Jangan berisik!" Sahut Jisoo sambil menepuk-nepuk pantat si bayi agar tenang kembali.
Saat Jisoo menatap pada wajah damai Dohyun yang terlelap membuat hatinya menghangat. Seketika ia membayangkan jika suatu saat nanti ia memiliki putra dan menggendongnya lalu ditemani oleh Seokjin.
Tanpa Jisoo sadari kedua sudutnya tertarik ke atas dan Rosè menyadarinya. Wanita berambut pirang itu juga ikut tersenyum melihatnya. Rosè bersyukur Jisoo bisa memaafkan dirinya. Padahal ia telah mengkhianati Jisoo dengan merebut Jimin darinya.
Beruntung Jisoo mau memaafkannya.
Beberapa saat kemudian Jimin yang baru saja pulang dari restoran masuk ke dalam kamar ikut bergabung dengan keempat wanita tadi.
"Oh, kau sudah pulang?" Rosè beranjak dari atas ranjang dan menyambut kepulangan suaminya.
Jisoo, Jennie, dan Lisa menganga melihat pemandangan langka di hadapannya.
Jimin mencium kening Rosè.
Apa aku tidak salah lihat? Jennie, Jisoo, dan Lisa memiliki pikiran yang sama.
Yang mereka tau, Jimin belum sepenuhnya menerima pernikahannya dengan Rosè. Karena mereka tau Jimin terpaksa menikah dengan Rosè. Tapi nyatanya apa yang mereka lihat tadi sepertinya Jimin sudah menerima Rosè sebagai istrinya.
"Aku mau membersihkan diri dulu." Ucap Jimin membuat ketiga wanita di hadapannya tersadar dari lamunan mereka.
"Sayang.. Siapkan pakaian untukku di kamar tamu, ya." Lanjut Jimin. "Aku akan mandi di kamar tamu saja."
Rosè mengangguk lalu Jimin keluar dari kamarnya.
"Rosè.. Apa yang kami lihat tadi itu sungguh nyata?" Tanya Jennie tak percaya.
Rosè tersenyum kemudian mengambil pakaian suaminya dari lemari di kamarnya. "Aku mau memberikannya pada suamiku dulu."
Rosè juga keluar dari kamar itu hendak memberikan pakaian milik Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The One You Should Love (END)
FanfictionAwalnya Kim Seokjin menolak dijodohkan dengan wanita pilihan ayahnya. Namun setelah tau siapa wanita yang akan dijodohkan dengannya, ia langsung menerimanya dengan antusias. Hampir setiap malam Kim Seokjin selalu berganti wanita. Tapi itu sebelum ia...