6. Remember

1.3K 139 49
                                    

Chapter ini agak panjang ya.. Sekitar 3rb kata
Semoga kalian yg baca gak jenuh 🤭

Sebelum baca klik bintangnya dulu
Happy reading..

Tahun 2022

Waktu sudah menunjuk pada pukul delapan malam.

Di sebuah ruangan yang di atas meja terdapat plakat yang bertuliskan 'Kim Jisoo - Manajer Umum' itu nampak masih berantakan dengan kertas-kertas yang menghiasi di atas meja itu.

Tok.. Tok.. Tok..

Terdengar suara ketukan pintu membuat atensi Jisoo kini beralih pada pintu.

"Masuk."

Sedetik kemudian pintu terbuka dan menampilkan presensi seorang pria.

Jisoo pun mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang ke ruangannya. "Oh, Hoseok Oppa."

"Kau masih belum selesai, Kim Jisoo?" Tanya Hoseok setelah mendudukkan dirinya di atas sofa yang ada di ruangan Jisoo.

"Sebentar lagi selesai." Jawab Jisoo yang masih melanjutkan pekerjaannya.

"Kudengar mobilmu masuk bengkel?"

"Ya, tadi pagi saat akan berangkat ke kantor, penghangat di mobilku tidak berfungsi."

"Ayo kuantar pulang." Tawarnya.

"Apa tidak merepotkan?"

"Ayolah, Jisoo. Memangnya aku siapa sampai kau merepotkanku?"

Jisoo terkekeh. "Baiklah, Oppa. Aku akan membereskan ini dulu. Tapi sebelumnya terima kasih."

"Tak masalah." Sahut Hoseok.

Jung Hoseok adalah teman kecil Jisoo saat ia tinggal bersama dengan neneknya. Hoseok adalah anak dari tetangga neneknya.

Meski saat remaja mereka sempat terpisah karena Hoseok harus melanjutkan pendidikan ke Jepang, kini mereka kembali di pertemukan karena Hoseok bekerja di hotel milik ayah Jisoo. Dan mereka kembali dekat dan bahkan terkadang menghabiskan waktu bersama.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Jisoo dan Hoseok melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Jisoo.

Saat Jisoo dan Hoseok hendak masuk ke dalam lift, mereka mendapati seorang pegawai hotel wanita yang sedang kesakitan memegangi perutnya.

"Kau kenapa?" Tanya Jisoo khawatir sambil menghampiri pegawai wanita itu di dalam lift.

"Perutku kram, Manajer Kim." Ucap wanita itu sambil menahan rasa sakit di perutnya.

"Mari ke ruang kesehatan dulu, sebaiknya kau diobati dan istirahat." Tutur Jisoo.

"Tidak, Manajer Kim." Tolak pegawai itu. "Aku harus mengantarkan ini ke kamar 401."

"Hey, kau sedang sakit. Jadi pikirkan dulu kesehatanmu." Sahut Hoseok yang juga nampak khawatir dengan pegawai itu.

"Tapi--"

"Sudahlah.. Biar kuantarkan ini ke kamar 401." Sahut Jisoo memotong ucapan pegawai itu. Lalu ia beralih pada Hoseok. "Oppa.. Tolong bawa dia ke ruang kesehatan agar mendapat penanganan."

Hoseok pun mengangguk, lalu menuntun pegawai wanita itu dan mengantarnya ke ruang kesehatan.

Jisoo yang tadinya berniat untuk pulang, harus menundanya lebih dulu karena harus mengantarkan pesanan ke kamar 401.

Jisoo lantas masuk ke dalam lift dan menekan tombol '4'.

Setelah lift berhenti dan pintunya terbuka tepat di lantai empat, Jisoo mendorong carving trolley menuju ke kamar 401 sesuai dengan yang diberitahukan pegawai tadi.

I'm The One You Should Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang