Di sebuah kamar inap VVIP, Jisoo yang baru saja melahirkan seorang putri melalui proses operasi kini sedang berbaring dengan brankar yang sengaja diatur miring agar ibu dan bayi terasa nyaman. Bayi yang baru berusia dua hari itu terlihat sedang menyusu pada ibunya. Sedangkan Seokjin dengan setia menemani Jisoo dan putrinya dengan duduk di samping ranjang.
"Sayang, dia lahap sekali minum asinya." Ucap Seokjin yang sejak tadi pandangannya tak lepas dari sang putri yang sudah sekitar sepuluh menit menyedot asi langsung dari ibunya.
"Iya, seperti papanya." Sahut Jisoo menggoda.
"Sayang, jangan memancingku dengan kata-kata seperti itu," sahut Seokjin. "Kau baru saja selesai melahirkan, tidak mungkin aku menyerangmu saat ini juga, kan?"
Jisoo pun hanya terkekeh menanggapi ucapan Seokjin. Suaminya ini memang mudah sekali untuk dipancing soal hal-hal yang berbau mature.
Setelah merasa kenyang, putri Kim Seokjin dan Kim Jisoo itu pun melepaskan putingnya dan kembali terlelap. Dan Jisoo pun membenarkan baju dengan menutup dadanya karena Jisoo kecil sudah selesai meminum asi.
Seokjin lantas mengambil alih putrinya lalu meletakkannya perlahan pada box bayi yang berada di samping brankar Jisoo. Meski baru pertama kali Seokjin menggendong bayi yang baru lahir, ia tak merasa canggung sedikit pun. Bahkan ia terlihat lihai, sudah seperti ayah yang berpengalaman.
Beberapa saat kemudian pintu kamar inap Jisoo terbuka dan menampilkan presensi Namjoon dan Sohyun yang baru sempat menjenguk Jisoo.
"Oppa.. Eonni.." Sapa Jisoo saat keduanya baru saja masuk ke dalam kamar.
Sohyun langsung berhambur memeluk adik iparnya itu seraya memberi ucapan selamat. "Selamat, ya, Kim Jisoo. Sekarang kau sudah menjadi ibu."
"Terima kasih, Eonni." Jisoo membalas pelukan dari kakak iparnya itu.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Sohyun. "Apa bekas jahitannya masih terasa sakit?"
Jisoo menggeleng seraya memegang perut dimana bekas jahitan operasinya berada. "Sama sekali tidak sakit Eonni," jawabnya. "Apalagi setelah melihat dia. Rasa sakitnya hilang begitu saja."
Lalu sekarang kini giliran Namjoon yang memeluk adik bungsunya ini. "Selamat, Kim Jisoo."
"Terima kasih, Oppa." Jisoo juga membalas pelukan dari Namjoon.
"Kami sempat khawatir saat mendengar kau terjatuh dan mengalami pendarahan," sahut Sohyun. "Tapi sayangnya kami tidak bisa datang langsung karena kau tau sendiri Jiho bagaimana kalau ditinggal, kan?"
"Tidak apa-apa, Eonni," balas Jisoo. "Lagipula aku baik-baik saja dan operasinya berjalan dengan lancar."
"Ah, Jiho bersama siapa?" Jisoo teringat keponakannya. "Kenapa kalian berdua datang bersama?"
"Kami menitipkan Jiho pada Jennie dan Taehyung." Jawab Namjoon.
"Apa Taehyung Oppa sudah bisa menggendong Jiho?" Tanya Jisoo.
"Sudah, tapi dia tidak berani terlalu lama menggendongnya," jawab Sohyun. "Katanya dia takut kalau Jiho terjatuh jika terlalu lama digendong olehnya."
Jawaban Sohyun itu lantas mendapat kekehan dari Seokjin dan Jisoo.
"Bagaimana, Seokjin-ssi?" Namjoon menepuk bahu Seokjin. "Bagaimana apa kau sudah bisa menggendong putrimu?"
"Tentu, aku sudah bisa menggendong Kim Nara." Jawab Seokjin antusias.
"Kim Nara?"
"Kim Nara?"
Sahut Namjoon dan Sohyun bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The One You Should Love (END)
FanficAwalnya Kim Seokjin menolak dijodohkan dengan wanita pilihan ayahnya. Namun setelah tau siapa wanita yang akan dijodohkan dengannya, ia langsung menerimanya dengan antusias. Hampir setiap malam Kim Seokjin selalu berganti wanita. Tapi itu sebelum ia...