Setelah tujuh hari dirawat, Jisoo kini sudah diperbolehkan pulang oleh dokternya. Beruntung kondisi Jisoo dan bayinya membaik serta tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Hanya saja Jisoo tidak boleh terlalu lelah dan banyak pikiran.
Sejak pagi Jisoo telah memikirkan bagaimana nasib pernikahannya dengan Seokjin ke depannya. Ia sudah memiliki keputusan dan ia berharap keputusan yang ia ambil tidak akan membuat berat pihak manapun.
Tadi Seokjin sudah berjanji akan mengantar Jisoo pulang dan Jisoo pun sudah setuju.
Meski sempat ditentang oleh Namjoon yang menginginkan agar Jisoo sebaiknya tinggal bersamanya di rumah ayahnya alih-alih bersama dengan suami yang telah tidak jujur kepadanya. Tapi dengan segala alasan yang Jisoo berikan, akhirnya Namjoon mengijinkan Jisoo tinggal bersama suaminya.
Jisoo sudah selesai mengemasi barang-barang yang dibawa pulang dan tinggal menunggu kedatangan Seokjin.
Setelah beberapa saat menunggu, pintu kamar inapnya terbuka. Tadinya Jisoo memasang senyum lebar tapi ketika ia melihat siapa yang datang, senyumnya luntur seketika.
"Sayang, kau sudah siap pulang?"
Itu suara Jeon Haewon.
Ternyata yang datang adalah ibu mertuanya. Bukan Kim Seokjin.
Jisoo memasang senyum terpaksa melihat kedatangan ibu mertuanya namun wajahnya tak bisa berbohong. Wajahnya menampakkan raut bingung.
"Maaf, Eomma diminta Seokjin untuk mengantarmu pulang." Lanjut Haewon ketika melihat Jisoo yang seakan menginginkan penjelasan. "Dia ada meeting yang tidak bisa ditinggal--"
"Meeting?" Sahut Jisoo.
"Ya, Seokjin tadi menelpon, dia ada meeting dengan klien penting." Jawab Haewon. "Ayo, kita pulang. Sementara waktu kau tinggal bersama kami saja, ya."
"Tapi--"
"Tidak ada tapi-tapian, sayang." Sahut Haewon. "Kami tidak ingin terjadi sesuatu padamu dan calon bayimu. Jadi menurut saja, ya. Seokjin juga menginginkan hal itu agar ada yang menemanimu jika Seokjin ke kantor."
Meski terpaksa, akhirnya Jisoo menurut pada ibu mertuanya. Supir yang tadi datang bersama Haewon membantu membawa barang-barang Jisoo.
Dengan kursi roda, Jisoo yang didorong oleh Haewon itu bersamaan menuju keluar rumah sakit. Tapi saat di lobi rumah sakit, tak sengaja Jisoo menangkap presensi seorang pria yang Jisoo tau persis siapa pria itu.
Dari tempat Jisoo berdiri, ia bisa melihat dengan jelas bahwa pria itu adalah Kim Seokjin, suaminya terlihat sedang menggendong seorang wanita yang ia yakini adalah Kim Sowon.
***
Tok.. tok..tok..
"Sayang, Kim Jisoo, buka pintunya." Ucap Seokjin yang sejak tadi mengetuk dan memanggil nama istrinya yang kini sedang mengurung diri di kamar miliknya. Bukan kamar di apartemen mereka, melainkan di kamar miliknya yang ada di rumah ayahnya.
Saat dijemput oleh ibu mertuanya tadi, tujuan Jisoo bukanlah ke rumah orang tua Seokjin melainkan ke rumah ayahnya. Setelah apa yang ia lihat di lobi rumah sakit tadi, Jisoo lebih memilih untuk pulang ke rumah ayahnya alih-alih ke rumah orang tua Seokjin.
Flashback on
Pagi ini senyum Seokjin terus saja mengembang.
Bukan tanpa alasan Seokjin tersenyum sejak bangun tidur tadi. Pasalnya semalam Jisoo menelpon dan memintanya untuk menjemput karena hari ini ia sudah diperbolehkan pulang setelah tujuh hari dirawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The One You Should Love (END)
FanfictionAwalnya Kim Seokjin menolak dijodohkan dengan wanita pilihan ayahnya. Namun setelah tau siapa wanita yang akan dijodohkan dengannya, ia langsung menerimanya dengan antusias. Hampir setiap malam Kim Seokjin selalu berganti wanita. Tapi itu sebelum ia...