HALLO ASSALAMUALAIKUM 💐
Maaf baru up, kemarin kemarin masih persiapan buat lomba
Makasi yang udah nunggu cerita ini up 😘💐🐑
🚂🚃🚃🚃
Atapu berjalan menuju gerbang rumahnya. Belum sempat Atapu keluar dari pekarangan, telinga cowok itu mendengar suara dari arah pohon mangga yang terdapat di depan rumah.
"Kampret, mana lupa bawa hp." Atapu menelan saliva. Setelah mengumpulkan keberanian, Atapu melangkah mendekat ke arah pohon itu.
Mata Atapu menangkap sepasang sandal di bawah pohon. Seperti sandal perempuan. Tapi siapa yang bisa masuk ke dalam pekarangan sedangkan gerbang saja masih terkunci.
Atapu mendongkak, saat itu juga dia menyadari jika itu adalah tetangganya sendiri. Lentara Senja.
"WOY, MONYET!"
Lentara yang masih berusaha memetik mangga itu terkejut bukan main. Apalagi yang memergokinya adalah tuan rumah. Cewek itu menampilkan cengiran kuda di atas sana.
"TURUN, LO!" perintah Atapu.
Lentara memegang erat kantong plastik berwarna hitamnya, kemudian perlahan turun. Belum sampai ia menginjak tanah, mangga-mangga berwarna hijau itu lolos dari wadahnya.
"Eh, jebrot!" Atapu melindungi kepalanya yang kejatuhan mangga itu.
Lentara akhirnya sampai di tanah. "Astaga, mangga gue." Cewek itu memunguti mangga-mangga hasil curiannya dan berusaha membawanya dalam pelukan. Lentara yang melihat Atapu masih sibuk membersihkan rambutnya dari daun mangga itu langsung melarikan diri.
"Heh! Jangan lari, lo!" Atapu mengejar Lentara yang saat ini tengah berusaha mengeluarkan mangga-mangga itu lewat sela gerbang yang terbuat dari besi.
Lentara yang hendak naik pagar untuk malarikan diri itu sialnya ketangkap oleh Atapu dengan cara menarik sendal cewek itu.
"Lepasin sendal, gue!" Lentara terus berusaha agar kakinya yang berbalut sandal itu lepas dari cekalan Atapu.
"Turun!"
"Ngga!"
"Turu, Buk!"
"Ogah, Nak!"
"Oh, oke." Atapu melepas cekalannya yang membuat Lentara bergegas naik lebih tinggi agar nantinya bisa kabur lewat gerbang itu.
Sementara itu, Atapu dengan segala kecepatan Boboiboy halilintar membuka gerbang itu. Atapu yang berhasil membuka gerbang dengan lebar, membuat Lentara yang berada di atas gerbang terbawa juga dengan berpijak pada besi.
"Wiiii..." Lentara menikmati wahana gerbang itu, kemudian loncat dan segera memunguti kembali mangga-mangganya.
Atapu menarik tudung hoodie yang dikenakan cewek itu.
"Buset, srepet." Lentara berdiri dari aktivitas pemungutan mangga curian itu. "Jangan dicindil, lo kira kucing," kesal Lentara dengan mangga dipelukannya.
"Balikin mangga itu," pinta Atapu seraya tetap menarik tudung hoodie Lentara.
"Ogah, orang ini usaha gue," tolak Lentara.
"Usaha maling maksut, lo?" tanya Atapu.
"Bukan, bukan maling. Orang gue lewat pagar samping, bukan pintu belakang rumah, lo," elak Lentara.
"Sejak kapan maling mangga lewat pintu belakang?" tanya Atapu.
"Kan mangganya di kulkas."
"Itu di mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Atapu Senja (Terbit)
Roman pour AdolescentsSudah terbit + part masih lengkap "Ada kesempatan untuk yang berusaha." -Atapu Lembiru. "Jika diremehkan, berarti ada peluang membuktikan." -Lentara Senja. Bagaimana perasaanmu jika selalu dikenal bodoh oleh warga sekolah hanya karena sering membolo...