Atapu 65. Romantis dan bisikan

670 52 5
                                    

HALOOO ADIBOO😠💗

PA KABAR😍⁉️

lama ya updatenya? aku mikir konsep promosi soalnya.

Coba, kamu tau cerita ini dari vt yang mana?

🚂🚃🚃🚃

"Jangan karena gengsi, kamu tak pernah menemukan siapa dirimu."

-Lentara Senja

"Kalo dipikir, gue ini emang nggak cocok buat pacaran."

-Atapu Lembiru

🚂🚃🚃🚃

"Balapan nggak, Ta?" tawar Lentara yang kini berkendara di padatnya jalan Jakarta ditemani Atapu tentunya. Sejak Reanal pergi ke rumah neneknya, Lentara rasa begitu malas untuk datang ke markas Saegana.

"Jangan, Tar. Bahaya," balas Atapu setelah membuka kaca helm full facenya.

"Sepuluh meter aja, deh," Lentara nego.

"Kayak bisa ngitung meteran aja," sindir Atapu. Motornya setia berada di sebelah motor Lentara melaju dengan kecepatan sedang.

"Ayo!"

"Lo mati gue tinggal nikah."

"Ya, tinggal."

"Sama Mbak Lovier."

"Eh, kayaknya motor gue lagi demam, nggak mau diajak ngebut."

Jawaban dari Lentara cukup membuat Atapu tergelak di sana. Kedua mata belonya menyipit bagus seolah bisa menghipnotis siapapun yang menatap. Gadis partner debatnya itu betulan tidak menyukai Atapu dekat dengan perempuan seperti Lovier, yang hanya menipu orang-orang dengan karangan ceritanya. Yang hanya berbuat baik jika ada inginnya.

"Jadi, kan, Tar? Rencana tadi?" tanya Atapu memastikan alasan mereka pulang dari mini house.

"Jadi dong, gue udah telfon Ayah Bunda, kok," balas Lentara.

"Lo pulang duluan jemput orang tua Lo, gue beli barang-barangnya," pinta Atapu yang dibalas anggukan oleh Lentara.

🚂🚃🚃🚃

Sore telah berlalu berganti dengan malam. Suasana yang selalu tenang bersama hembusan angin memeluk tubuh dua anggota keluarga yang menggelar acara kecil-kecilan dengan gemerlap lampu yang sengaja ditata rapi disekitarnya.

"Ini acara apa sebenernya?" tanya Sandi tentu bingung. Lantaran Lentara tiba-tiba mengabarinya untuk pulang lebih awal. Bahkan, Sandi dan Terin tidak tahu jika putri tunggalnya mengajak ke kediaman Atapu.

"Membeleh wedus," jawab Fendu asal-asalan. Pria paruh baya itu juga belum mengenal siapa sepasang suami istri yang tiba-tiba datang ke rumahnya ini. (Menyembelih kambing).

Sandi dan Terin saling melempar tatapan. Seolah mengatakan, apakah harus berkenalan pada mereka?

"Siapa nama Anda?" tanya Sandi.

Fendu yang ditanya justru menoleh ke belakang. Merasa pertanyaan itu bukan untuknya. Setelah tidak menemukan siapapun di belakang, ia kembali menatap Sandi dengan cengo. "Saya?"

Atapu Senja (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang