1. Tentang Della

1.2K 28 8
                                    

BRAAKKK!

Tubuh itu terjatuh, luka lebam berwarna ungu kebiruan tampak jelas di sekujur tubuh seorang gadis. Rambut acak-acakan, mata sembab serta sudut bibirnya yang juga mulai mengeluarkan darah.

Seorang gadis lainnya mendekati gadis tadi dengan langkah angkuh dan sombongnya. Bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman licik, diikuti dengan tangan terangkat, menjambak rambut gadis di hadapannya. 

   "heh! mau pulang gak?" pertanyaan Cia tak terjawab, membuatnya semakin menarik keras rambut panjang Della. Della hanya meringis dan menangis pelan. 

   "HEH! MAU PULANG GAK?!" Cia menaikkan satu oktaf suaranya di dekat telinganya Della. Dan lagi-lagi, Della tak menjawab. Melihat respon yang terdiam, dengan geram Cia membenturkan kepala Della ke tembok lalu pergi meninggalkannya.

_________________________

*1 bulan kemudian

Della menatap gedung besar dihadapannya dengan tatapan kagum. Langkah kakinya mulai berjalan pelan, sambil menikmati udara segar di sekitar sekolah Bima Sakti. Gadis itu memasuki area lapangan lalu pergi menuju koridor sekolah yang berkelok-kelok.

Di sepanjang koridor, semua mata para siswa dan siswi seakan menatap Della dengan tatapan yang sulit diartikan. Bisikan demi bisikan juga mulai terdengar.

  "anak baru ya?"

  "kok cupu sih?"

  "iuh, liat rok dia udah robek!"

Della hanya diam, ia memilih meneruskan langkahnya mencari ruang kepala sekolah lalu menginformasikan kepindahannya ke sekolah ini dengan jalur beasiswa.

Ketika berada diantara dua belokan, Della terlihat bingung. Gadis itu hanya bisa berdiam diri sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. 

 Tiba-tiba seorang cowok tinggi datang menghampirinya lalu bertanya

  "lo kenapa?"

Della menoleh, terkejut ketika melihat kedatangan cowok tinggi yang menggunakan jas berlambangkan OSIS di saku dada kanannya.

  "lo kesesat? anak baru ya?" tebaknya, Della mengangguk pelan sebagai jawabannya.

  "emang lo mau kemana?"

  "ruang kepala sekolah" balas Della

  "ouh, ruang kepsek ke sini. ayo ikut gua"

Gadis itu mulai mengikuti langkah cowok tadi menuju ruang kepala sekolah. Sesampainya di depan sebuah rungan, langkah keduanya pun berhenti.

Ia mengetuk pintu

TOK! TOK!

Tak lama, terdengar balasan dari dalam ruangan. Pintu tersebut dibuka, kedua remaja itu pun memasuki ruangan tersebut.

Seorang lelaki paruh baya tampak duduk di atas sebuah kursi ditemani kesibukannya menandatangani bertumpuk-tumpuk map.

  "maaf pak, ada anak baru yang ingin bertemu bapak" ucap cowok tadi dengan sopan.

Bapak kepala sekolah tersebut menatap Della yang berdiri di samping sang ketua OSIS.

  "oh, Della ya? silahkan duduk dulu"

Della dipersilahkan duduk di hadapan kepala sekolah.

  "jadi untuk beasiswa khusus yang kamu dapatkan bisa menanggung seluruh biaya selama kamu bersekolah di SMA ini" 

Bapak kepala sekolah terus memberikan informasi penting tentang SMA Bima Sakti. Hingga beberapa saat kemudian, pewawancaraan itu pun selesai. Selama wawancara, Della hanya diam dan menjawab beberapa pertanyaan dengan singkat, padat dan jelas.

 "Dirga, tolong antarkan Della ke kelas 11-IPS A. Nanti ketika istirahat tolong temani Della berkeliling area sekolah"

Dirga mengangguk sambil tersenyum. Setelah itu, ia mengajak Della pergi keluar dari ruangan kepala sekolah menuju kelas.

  "lo pindahan dari sekolah mana?" basa-basi Dirga ditengah perjalanan mereka.

  "SMA 1 Tanggerang" jawab Della

  "trus alasan lo pindah sekolah kenapa?"

Langkah Della terhenti ketika gadis itu mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Dirga. Melihatnya, Dirga merasa tak enak hati, dengan segera ia meralat ucapannya dan meminta maaf.

  "sorry, kalo pertanyaan gua bikin lo gak enak" ucap Dirga

  "gak apa-apa" balas Della, singkat.

Sesampainya di depan sebuah kelas. Dirga mempersilahkan Della untuk memasukinya.

  "ini kelas lo, ntar pas istirahat gua bakal ngajak lo keliling sekolah" kata Dirga kemudian berlalu pergi meninggalkan Della.

Della terdiam di hadapan pintu kelas tersebut, perlahan ia memberanikan diri mengetuk daun pintu yang sedikit terbuka itu. Seorang guru perempuan menoleh ketika mendengar seseorang mengetuk pintu. Wajah ramahnya tersenyum.

  "iya, silahkan masuk"

Gadis itu melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas, seluruh murid spontan menatap Della dari ujung kepala hingga ujung kaki. Guru tadi menepuk pundak Della.

  "semuanya, hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu"

Mata Della memperhatikan sekeliling, pelan mulai menarik napas dan berusaha tersenyum.       

  "namaku Anandya Della Arkanatha, siswi pindahan dari SMA 1 Tanggerang"

Tiba-tiba suara berisik diantara para siswa dan siswi terdengar.

  "SMA 1 Tanggerang?"

 "dia anak yang dibully itu ya?"

  "abis dari sekolah jelek kek gitu, kok bisa ya dia masuk Bima sakti?"

Kericuhan itu terdengar semakin keras. Sang guru berusaha menenangi murid-muridnya sedangkan Della kembali diam tanpa ekspresi di wajahnya. Rasa khawatir dan trauma akan perundungan kembali merasukinya. Panick attack yang diidapnya, perlahan kambuh.

Sebelum penyakit itu mengontrol dirinya, Della langsung meminta izin untuk pergi ke toliet.

Di toilet. Dengan napas tak beraturan, keringat yang membasahi kening dan seluruh tubuhnya, Della membasuh wajahnya di wastafel dengan tangan gemetar. Cermin memantulkan bayangan dirinya dengan bibir pucat, rambut berantakan dan tubu bergetar luar biasa. 

  "i just need some hug.."

_________________________




DIRGA ARGATSHA WIJAYA as JISUNG NCT

DIRGA ARGATSHA WIJAYA as JISUNG NCT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





DARREN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang