(WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA!!)
Della, gadis cantik, polos nan lugu yang menyukai seorang cowok nakal yang populer di sekolahnya. Ketua geng DARK SKY, Darren Azriel Wijaya.
Di sisi lain, Dirga Argatsha Wijaya, seorang ketua OSIS dan kakak kandung Da...
Pak Indra, guru bagian konseling tersebut mengamati dengan seksama seluruh laporan dari ketua OSIS di hadapannya. Tak lama laki-laki yang berusia sekitar 28 tahunan tersebut mengangguk dan melirik Della di samping Dirga.
"Della mengalami kasus perundungan berupa ancaman di mejanya, begitu?"
"benar, bapak" balas Dirga dengan sopan
Pak Indra menghela napas, kembali mengamati Della.
"Della, kenapa kamu diam saja? kamu punya hak untuk melaporkan hal seperti ini"
Della menunduk, jari-jarinya mulai gemetar, keningnya berpeluh. Panick attack kembali ia rasakan. Keringat mengucur deras, seluruh tubuhnya serasa telah bergetar hebat, bibirnya pucat pasi serta mata yang mulai memerah dan berair. Perutnya juga terasa mual, pusing secara tiba-tiba dan napas yang cepatnya tak bisa dikendalikan.
"Della? lo kenapa?!" panik, Dirga berusaha menenangkan Della
Terlambat, kini penyakit itu benar-benar telah kambuh. Della langsung tak sadarkan diri, dengan sigap Dirga memeluk tubuh Della yang hendak jatuh.
"Della!"
Pak Indra berdiri dari duduknya, wajahnya nampak tegang melihat kejadian mendadak seperti itu. "udah, langsung bawa saja ke ruang kesehatan"
Dirga mengangkat tubuh ringan Della dan membawanya menuju UKS diikuti oleh pak Indra di belakangnya. Setelah sampai, Pak Indra langsung memanggil seorang guru penjaga untuk memeriksa keadaan gadis itu.
Setelah beberapa menit mengecek keadaan Della, guru tersebut mengernyitkan dahi, siswi ini tidak mengalami penyakit apapun. Dalam segi fisik, ia baik-baik saja. Guru tadi kembali memeriksa Della, mengukur suhu tubuhnya, urat nadinya serta beberapa bagian lainnya.
"dia baik-baik aja, dia punya penyakit semacam kepanikan yang datang secara tiba-tiba karena ia memiliki trauma pada satu kejadian yang terus melekat di ingatannya" jelas guru itu.
"trus saya harus bagaimana, bu?"
"lebih baik langsung diantar pulang saja, atau segera dihubungi keluarganya supaya dia bisa beristirahat di rumah"
Dirga kebingungan, bagaimana bisa ia mengantar Della pulang bila tak tahu dimana letak rumahnya?
Akhirnya Dirga memilih untuk membawa Della pulang ke rumahnya untuk sementara waktu. "baik bu, saya akan mengantarnya pulang" ucap Dirga, dengan seulas senyuman tipis.
_______________________
*Wijaya's house
Seorang cowok terlihat tengah bersantai di pinggir kolam renang, sepiring penuh buah-buahan berada tepat di sampingnya.
"haus" gumamnya sambil beranjak menuju dapur
Setelah mengambil segelas air putih, ia memutuskan untuk istirahat. Namun, ketika melewati kamar sang kakak, langkahnya terhenti. Matanya menyipit, berusaha lebih memperjelas penglihatannya.
Perlahan, Darren mulai mendekati pintu kamar yang sedikit terbuka. Tangannya mendorong gagang pintu. Di atas ranjang, Darren melihat seorang gadis cantik menggunakan seragam sekolah. Bibir gadis itu nampak pucat, keringat membasahi kening serta wajahnya.
Kening Darren berkerut, ia seperti mengenali gadis tersebut.
"Della?"
Matanya menatap intens wajah Della. Gadis yang cantik. Bulu mata hitamnya lentik, kulit putih, serta bibir pucatnya yang sebenarnya berwarna merah cherry. Membuat Darren terpesona.
Namun ketika sadar dari lamunannya, Darren memalingkan wajah.
"shit! apa yang lo pikirin Ren" monolog Darren sembari melangkah menjauh.
"dingin.."
Langkah Darren terhenti disaat mendengar suara lirih perempuan, kepalanya menoleh sedikit. Darren melihat Della tengah mengigau. Bibir pucatnya bergetar, Darren terdiam di tempat. Diam-diam hatinya mulai merasa iba, sosok Della mengingatkan dirinya pada seseorang yang harus pergi selamanya akibat kebodohannya.
Langkah Darren berbalik, pelan-pelan cowok itu mendekati ranjang Della. Darren duduk berlutut di samping ranjang, tangannya menyentuh jari lentik milik Della lalu menggenggamnya erat.
Della masih tampak mengigau, Darren semakin terkejut dikala gadis tersebut tiba-tiba menitikkan air mata. Cepat-cepat, Darren menghapus air mata yang masih jatuh dari pelupuk mata Della.
Tak lama, Darren tertidur di samping Della dengan keadaan menggenggam tangan Della dan tangan kirinya yang mengusap surai rambut gadis itu. Malam itu, menjadi saksi bisu dimana seorang ketua geng 'Dark Sky' dapat luluh dengan kelembutan seorang gadis cupu yang dibencinya ini. Perasaan sayang sedikit demi sedikit tumbuh.
_______________________
ANANDYA DELLLA ARKANATHA as WINTER AESPA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.