*Bima Sakti High School
Di ruangan kepala sekolah, Della dan wakil ketua OSIS tengah berkumpul. Mereka memenuhi panggilan bapak kepala untuk mengadakan rapat mengenai acara tahunan di sekolah mereka.
"jadi acaranya akan diselenggarakan pada tanggal 15 juni, bukan begitu bapak?"
Bapak kepala sekolah mengangguk.
Tak lama rapat kecil itu selesai, Della beserta wakilnya pun dipersilahkan keluar dan memasuki kelas masing-masing. Ketika Della tengah berjalan sendiri di koridor sekolah, samar ia mendengar suara seseorang memanggil namanya.
Della memutar balikkan tubuhnya, Dirga terlihat mendekatinya. Gadis itu terlihat sedikit terkejut saat Dirga bisa menemuinya pada jam pelajaran begini.
"kak Dirga gak masuk kelas?"
"jamkos, gurunya pada males masuk kelas gua, mungkin gara-gara ditinggal tidur"
Keduanya terkekeh perlahan.
"trus kakak ngapain disini?"
"nyamperin lo, tenang gua udah ijin ke ketua kelas mau ke toilet"
Della mencubit lengan Dirga, membuat cowok itu seketika meringis kesakitan.
"aduh! kok gua dicubit sih Del?"
"suruh siapa bohong, syukur hari ini aku lagi gak mood laporin kakak ke guru BK"
"oh, lo mau laporin gua ke guru BK?" Dirga berkacak pinggang
"laporin aja, gua gak takut. ntar kalo gua masuk BK trus ditanyain kenapa gua ngelakuin hal itu gua tinggal bilang, suruh siapa ketosnya cantiknya kebangetan bu, sampe ngalahin manisnya gula lagi tuh" ujarnya, lagi.
Dirga tertawa terbahak-bahak melihatnya berhasil membuat pipi ketua OSIS tersebut bersemu merah. Setelahnya, secara tiba-tiba Dirga memeluk erat Della sembari membisikkan sesuatu.
"maafin gua, gua udah terlanjur jatuh cinta ama lo.."
DEG!
Della terdiam membeku, apa yang selama ini ia pikirkan kini telah menjadi kenyataan.
"gua minta maaf, buat lo dan Darren"
Dirga melepaskan pelukannya. Menatap intens kedua mata bening milik Della, berusaha mencari ketenangan darinya.
Di sisi lain, Della merasa semakin heran dan bingung. Apa maksud perkataan Dirga barusan? Ada apa tentang Darren?
"maksud kakak apa?"
"gua suka ama lo, tapi sayangnya ada orang lain yang juga berharap lebih ke lo, Del.."
"siapa?"Della menatap Dirga dengan tatapan serius, sangat serius.
Sebentar, gadis itu termenung. Matanya menyiratkan sesuatu.
"maksud kakak, Darren?"
Dirga mengalihkan pandangan. Della semakin heran melihat tingkah laku spontan dari Dirga.
"jangan bilang, itu bener?" ulang Della
Dirga kembali menghembuskan napasnya.
TENG! TENG!
Suara bel jam kedua telah berbunyi. Cepat-cepat Della berpamitan pada kakak kelasnya tersebut.
"maaf kak, aku harus balik ke kelas"
"ya, sorry sekali lagi buat lo"
Della mengangguk sembari beranjak pergi menuju kelas.
"gua harap, lo gak punya perasaan apapun buat Darren" monolog Dirga
____________________________
Hujan deras turun membasahi bumi. Langit gelap disertai guntur yang terus menerus muncul, membuat suasana semakin menegangkan.
Della menunggu hujan sedikit mereda. gadis itu terduduk di kursi sembari membaca beberapa majalah di kelasnya. Berita-berita tentang pembunuhan berantai, kasus pemerkosaan, perundungan terhadap siswa sekolah saat ini tengah dibahas oleh massa.
"pembunuhan berantai? komplotan pengedar narkoba? kok ada-ada saja kejahatan jaman sekarang"
Della masih setia menekuri huruf demi huruf pada majalah, hingga ia mendengar suara pintu kelas yang dibuka perlahan. Kepalanya refleks menoleh, seorang cowok tinggi dengan hoodie hitam memasuki kelas Della. Della menyipitkan mata, berusaha memperjelas penglihatannya. Dari gerak-gerik dan postur tubuhnya orang itu adalah..
"Darren" panggil Della
"lo belum pulang ternyata" balas Darren sambil melepas penutup hoodie yang tadi ia kenakan.
Darren melangkah, lalu tangannya meraih bangku kosong di samping Della dan mendudukinya. Mata Darren menatap lekat-lekat mata bening tersebut.
"Del, gua mau tanya sesuatu"
Della gelagapan ketika wajah Darren tepat berada di depan wajahnya.
"ap-apa?"
"lo ama Dirga udah jadian? kalian pacaran?"
Della terbelalak, apa maksudnya ia dan Dirga berpacaran? Dan sejak kapan?
"sejak kapan aku dan kak Dirga jadian?"
"bukannya dia ngasih cincin ke lo?"
"itu? bukan karena kak Dirga menyatakan cinta. tapi, tadi pagi.." Della ragu untuk melanjutkannya.
"kenapa tadi pagi?"
"enggak ada" elaknya.
Gadis itu melirik jendela, hujan di luar mulai reda membuatnya bersiap-siap untuk pulang ke rumah.
"Darren, maaf. aku pamit pulang dulu"
Setelah berpamitan, Della beranjak pergi keluar dari kelas. tetapi, tiba-tiba tangannya ditahan oleh Darren.
"gua belum selesai!" tekan Darren
Dengan gerakan cepat, Darren menarik tangan Della hingga ia jatuh di atas pangkuan Darren. Della tak habis pikir dengan jalan pikiran cowok itu, apa yang diinginkannya lagi? Darren membelai rambut Della sembari menatap tajam gadis tersebut.
"masih ada satu hal yang harus gua utarakan hari ini, Del.."
Darren mendekatkan bibirnya di telinga Della lalu berbisik.
"jauhi Dirga!"
____________________________

KAMU SEDANG MEMBACA
DARREN✔
Fiksi Remaja(WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA!!) Della, gadis cantik, polos nan lugu yang menyukai seorang cowok nakal yang populer di sekolahnya. Ketua geng DARK SKY, Darren Azriel Wijaya. Di sisi lain, Dirga Argatsha Wijaya, seorang ketua OSIS dan kakak kandung Da...