7. Peristiwa Buruk

153 13 0
                                    

  "ibu mau kemana?" 

  "ibu mau pergi ke rumah saudara kita, mungkin ibu pulang agak malam" ujar ibu

  "mau Della anter?"

Ibu menggeleng, "Della istirahat aja, ibu bisa naik angkot"

Della tiba-tiba merasakan perasaan sedih yang masuk dan menyeruak di dalam hatinya, membuat ia heran. Kebingungan Della semakin bertambah disaat ibunya memeluk erat Della sambil menangis.

  "ibu nangis?" Della mengusap butiran air yang jatuh dari pelupuk sang ibu.

  "maaf kalo ibu masih belum bisa bikin kamu bahagia, nak.." ucap ibu masih dengan wajah sembabnya.

Della tersenyum manis, "Della bangga punya ibu" balasnya

Seulas senyuman tulus terukir jelas di bibir sang ibu. Setelahnya, ibu pamit dan keluar dari rumah mereka. Della melepas kepergian ibunya dengan perasaan campur aduk.

  "ibu kenapa?" gumamnya

Drrtt.. Drrtt..

Suara getaran ponsel terdengar, Della dengan segera meraih benda kecil di atas meja tersebut. Tertera nama 'Dirga' di layar ponselnya.

  "halo kak? aku udah baikan kok"

Citt... DARRR!!

Della terkejut ketika ia mendengar suara ramai di luar rumah. Suara orang-orang juga terdengar begitu berisik membuatnya harus keluar rumah untuk mengecek keadaan.

  "DELLA!! IBUMU!"

DEG! Sura teriakan dari tetangganya terdengar keras,

  "ibu?"

Della lemas, ponsel di genggamannya terlepas begitu saja. Kakinya lemas seakan ia tak berpijak di bumi, setetes air mata turun tanpa izin pemiliknya.

Saat Della mendekati kerumunan, ia kehilangan keseimbangan dan perlahan merosot jatuh ke tanah. Memeluk tubuh penuh darah di hadapannya.

  "ibu.."

__________________________

16:18 wib

Matahari masih bersinar cukup terik meski sebentar lagi ia akan kembali ke peraduannya. Taburan bunga kamboja dan mawar masih basah di atas gundukan tanah yang baru saja dibuat.

Della masih setia duduk di samping pusara sang ibu. Setelah kepergian ayah 5 tahun lalu, kini ia harus kembali kehilangan orang tersayangnya.

  "kenapa sekarang? sekarang Della sendirian, Della gak punya siapapun"

Di tengah-tengah ia meratapi nasibnya. Della merasa ada seseorang yang menepuk pundaknya, ditemani sebuah bisikan.

  "jangan menangis, cantik"

Della menoleh, tetapi sebelum gadis itu dapat melihat wajah sosok yang menenangkannya, sosok telah lebih dulu memeluk erat Della dan membawanya dalam dekapan hangat. Della terbelalak, parfum yang melekat pada sosok itu memiliki aroma blue ocean. Aroma favorit Della.

Sosok tadi menepuk-nepuk punggung Della sembari mengecup pucuk kepala Della berkali-kali.

  "lo kuat, gua ada disini cuma buat lo"

Dirga mengepalkan tangannya, lirikan penuh ketidak sukaan ia layangkan pada kedua sosok yang tengah berpelukan itu.

  "lo gak pantes buat Della, selamanya begitu, Ren"

__________________________

DARREN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang