27. Serangan

89 13 0
                                    

*RS Mayapada, 05:58 wib

Pagi ini, Della memutuskan untuk menjenguk Darren di rumah sakit sebelum berangkat ke sekolah. Tak lupa beberapa buah segar yang dibelinya semalam di pinggir jalan. Gadis itu terus berjalan melewati kerumunan orang-orang yang berlalu lalang di lobi dan koridor rumah sakit, diiringi senyuman manis yang merekah dari bibirnya.

Sesampainya di depan ruangan yang telah diberitahu Dirga lewat pesan, Della pun langsung memasuki ruang inap tersebut. Ternyata Darren sudah bangun, cowok itu terlihat menelepon seseorang sembari duduk bersandar pada batal. Melihat kedatangan Della, Darren membalas senyuman manis kekasihnya dan menyuruhnya untuk duduk di kursi kosong samping ranjang dengan gerakan tangan.

Della meletakkan parcel buah di atas meja lalu menduduki kursi yang ditunjuk Darren tadi. Tak lama, Darren pun selesai menelepon, kini tangannya beralih mengenggam jari jemari Della. Menatap mata bening milik gadis cantik tersebut membuat Darren menemukan ketenangan.

  "udah baikan?" tanya Della

Darren mengangguk, "makin baikan setelah liat senyuman lo"

  "apaan sih, udah tau sakit masih aja bisa nge-gombal"

  "lebih baik daripada gak ada topik"

  "iya deh, btw tadi telponan sama siapa?"

  "oh, Anggara tadi nelpon"

  "Anggara itu wakil di geng kamu, kan?"

  "iya, nanti kalo gua sembuh, gua kenalin lo sama temen-temen gua"

  "aku masih rada trauma sama mereka setelah kejadian penculikan itu"

Darren tertawa lebar.

  "udah lewat, tenang aja mereka sebenarnya baik kok"

Della hanya manggut-manggut mendengar ucapan Darren. Setelah beberapa menit mengobrol banyak, Della melirik jam di pergelangan tangannya, lalu bangkit untuk bersiap berpamitan.

  "aku berangkat ke sekolah dulu ya, udah hampir setengah tujuh soalnya" pamitnya.

  "iya, hati hati di jalan babe" ujar Darren.

Della memeluk erat Darren, dan memberikan senyuman manisnya sebelum akhirnya ia keluar dari ruang rawat inap Darren. Della pun berangkat ke sekolah menggunakan angkot yang ia berhentikan di jalan.

06:39 wib

Ketika Della telah sampai di depan gerbang sekolah, rupanya ia berpapasan dengan Raisya yang pagi itu diantar oleh sang ayah. Raisya memanggil nama Della, membuatnya menoleh seketika sambil mendekati sahabatnya.

  "pa, ini Della. masih inget kan?" kata Raisya kepada ayahnya.

  "oh, kamu Della, anaknya bapak Andreas?"

  "iya, om. gimana kabar om?" Della tersenyum malu-malu.

  "baik, kabar papa kamu gimana?"

  "baik juga om" balas Della.

  "udah ya pa, bentar lagi aku mau masuk kelas" celetuk Raisya, lalu dirinya berpamitan dengan sang ayah begitu juga Della.

Setelahnya mereka berdua memasuki gerbang sekolah, Raisya dan Della berpisah di koridor panjang Bima Sakti. Della masuk ke dalam ruang kelasnya.

_______________________

Pagi dan Malam terus bergilir. Tanpa terasa kini mereka telah berada di bulan Oktober, bulan kelulusan para murid kelas 12 SMA Bima Sakti dilaksanakan. Setelah melewati ujian kelulusan dan kenaikan kelas bagi kelas 11 dan 10, saat ini tibalah malam pesta kelulusan mereka.

DARREN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang