00:02 wib
Saat ini para anggota Dark Sky tengah berkumpul. Darren terlihat sibuk mengamati layar laptop di pangkuannya. Sampai atensinya teralihkan ketika salah seorang anggota memanggilnya.
"Ren?" panggil Anggara
Darren hanya membalas panggilan Anggara dengan deheman.
"lo tau Della, kan?"
"iya, kenapa?" tanya Darren, singkat.
"dia jadi ketua OSIS di Bima Sakti"
"bomat gua"
"emang lo masih bomat kalo Della ama kakak lo jadian?"
Kepala Darren menoleh cepat, menatap lawan bicaranya dengan tatapan tajam. Se tidak pedulinya ia dengan berita tentang Dirga, tetapi jika hal itu menyangkut Della maka Darren pasti akan refleks mendengarnya secara cermat.
"maksud lo jadian?!"
Anggara memberikan ponselnya ke tangan Darren. Sebuah foto nampak terpampang di layar benda berukuran beberapa inci tersebut.
"kemaren, cewek gua gak sengaja ngeliat mereka berdua sehabis acara OSIS. Dan, katanya kakak lo ngasih Della cincin" jelas Anggara
Darren memperhatikan foto yang menampilkan Dirga dan Della yang tengah berhadapan sambil saling melempar senyum.
Darren cemburu, dikarenakan ia yang tak sadar bahwa kini hatinya mulai luluh pada gadis cupu itu.
"jangan sampe Della ngerusak semuanya gara-gara dia beneran jadian ama kakak lo, Ren. udah cukup Dirga, mantan ketos yang kemaren hampir ngelabrak kita. dan kalo Della bisa ngelabrak kita dan ngebongkar semua rahasia kita itu bakal lebih membahayakan"
"kenapa?"
"karena secara kita tau, dia anak kesayangan kepsek dan guru-guru. jadi jangan biarin tu cewek bisa ngerusak semua"
"Della gak bakal jadi pacar Dirga, dan gak akan pernah!"
___________________________
Malam itu sama seperti malam-malam lainnya. Sunyi, sepi, dan sendiri. Della duduk dengan tenang di samping jendela, sampai akhirnya sebuah pesan muncul pada layar ponselnya.
Ketika gadis itu telah membaca pesan barusan, ia hanya menghembuskan napas secara pelan. Pikirannya bingung, apakah ia harus kembali kabur dari kenyataan?
"maafin Nadya, bun.. yah.."
Hingga rintikan hujam mulai turun membasahi bumi.
Drrtt.. Drrtt..
Suara getaran berbunyi, Della membuka lagi layar ponselnya.
"siapa?" alisnya terangkat sebelah
Nomor tak dikenal mengirmkan sebuah pesan kepada Della. Pesan itu berisikan ancaman yang ditunjukan padanya.
"ada apa lagi ini" gumam Della
Lelah rasanya harus selalu diam ketika banyak pesan ancaman yang datang menghampiri, tetapi gadis itu hanya memilih diam.
*cafe, 06:17 wib
Pagi ini Dirga mengajak Darren berjalan-jalan santai, sekaligus agar mereka bisa saling terbuka dan menjalin kedekatan sebagai saudara kandung yang kemarin hendak putus. Meskipun harus dengan susah payah Dirga menarik sang adik tuk mengikutinya.
Mereka berdua duduk berhadapan di kursi yang masih kosong, memesan sesuatu lalu kembali hening, tak ada salah satu dari keduanya yang ingin memulai pembicaraan. Hingga, Darren melontarkan sebuah pertanyaan.
"lo jadian ama Della?"
Pertanyaan yang dilontarkan Darren membuat Dirga seketika terkejut.
"maksud lo gua jadian ama Della?"
"iya, lo udah pacaran ama dia?" ulang Darren
"kata siapa?"
"gua tau lo ngasih dia cincin kemaren setelah acara OSIS"
"trus lo kira , gua ngasih cincin ke Della sebagai pertanda gua nembak dia? gitu?"
"kalo bukan, trus dengan alasan apa lo ngasih cincin buat Della?"
Dirga mengusak rambutnya, niat awal yang ingin memperbaiki semuanya agar tidak terjadi peregangan hubungan saudara antara mereka kini malah berantakan.
"Ren, dengerin gua. alasan gua ngasih Della cincin itu cuma sebagai apresiasi gua buat dia yang baru dilantik jadi ketos, gak lebih!"
"harus cincin?" nada sinis Darren terdengar
"itu kemauan gua" balas Dirga
Darren melirik ke arah Dirga dengan lirikan tajam, hal itu membuat Dirga terpancing emosi.
"kenapa lo selalu nyari masalah ama gua?!"
"wait! bukannya lo yang selalu nyari masalah ama gua? lo tau? sebaik-baik kakak itu dia yang bisa jagain adiknya dan nyenengin adiknya"
Dirga diam, perkataan Darren seakan menampar dirinya.
Seketika Dirga merasa perasaan bersalah merasuki hatinya. Tentang mama dan papa serta seluruh wasiat keduanya kini tergiang-ngiang di kepala.
"gua pergi dulu, gua ada janji ama temen"
Darren bangkit dari duduknya, mulai beranjak pergi meninggalkan sang kakak.
"apa gua bener-bener bukan kakak yang baik buat Darren? apa gua salah mulai jatuh cinta ama Della? apa jangan-jangan Darren juga suka ama dia?" monolog panjang Dirga di pagi yang sedikit gelap akibat awan abu menyelimuti langit.
"ada apa tentang Della?"
___________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
DARREN✔
Teen Fiction(WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA!!) Della, gadis cantik, polos nan lugu yang menyukai seorang cowok nakal yang populer di sekolahnya. Ketua geng DARK SKY, Darren Azriel Wijaya. Di sisi lain, Dirga Argatsha Wijaya, seorang ketua OSIS dan kakak kandung Da...