11 - Tears Running Down

1.8K 21 0
                                    


*Nicholas*

Sinar matahari masuk melalui jendela kamar dan sukses membangunkan gue dari... tidur yang begitu nyenyak. Tidur yang bahkan gue sendiri gak tau kapan terakhir kali bisa senyenyak ini. Bangun dalam keadaan shirtless seperti biasa dan seorang diri dikasur. Sesaat pikiran gue blank dan yes, gue semalam klaim Mia sebagai submissive yang artinya juga gue ambil perawannya. Tapi, yang agak mengecewakan, Mia sudah gak ada disamping gue. Ada sedikit keinginan untuk bangun disamping Mia. Ah enyah lah!. Gue berusaha mengingat setiap detail tentang apa yang gue lakukan semalam sama Mia dan gelombang kenyataan menghantam gue dan gue sadar untuk pertama kalinya gue bercinta di ranjang gue sendiri dan bukan di playroom. Shit, ada apa sama gue?

Gue berbaring telungkup dan hidung gue menangkap aroma manis tubuh Mia yang tercium di sprei dan bantal. Aromanya tubuhnya manis, mirip aroma vanilla. Gue singkap selimut dan ada bercak darah disana, dan gue yakin itu punya Mia. Senyum terlukis dibibir gue. Miss Almia Webbers lo resmi jadi submissive gue

Triiing

Triiing

Triiiing

Ck! Siapa yang berani telfon gue pagi-pagi begini.

Travis?

"Ada apa?"

"Lo dirumah?"

"Hmm"

"Ke kantor kapan?"

"Kenapa?"

"Gue mau laporan audit keuangan. Lo mau di kantor atau gue ke rumah lo?"

"Lo ke rumah gue"

"Okay. Gue kesana"

Gue tutup telfon dari Travis tadi, dan aaahh shit, badan gue lengket sama keringat dan hasil pergumulan gue sama Mia semalam. Gue memutuskan untuk langsung mandi, berpakaian dan turun menuju ruang makan.

___________________________________________________

Gue berjalan menuruni anak tangga sambil mengancingkan baju dan kancing yang ada di pergelangan tangan gue. Pemandangan seperti hari-hari biasanya terpampang didepan, maid yang lalu lalang, body guard di beberapa sudut ruangan dan Maria seorang diri menata makanan untuk sarapan. Kemana Mia?

"Maria?"

"Ya?"

"Dimana Mia?"

"Mungkin masih di kamarnya. Aku belum melihatnya hari ini"

"Panggil dia untuk cepat ke bawah. Apa dia lupa kalau dia masih jadi maid dirumah ini"

"Baiklah, aku akan memanggilnya. Ini kopimu"

"Terima kasih"

Maria menyajikan cappuccino kesukaan gue dan gue terduduk di salah satu dari 20 kursi yang terderet rapi di sisi meja makan. Di depan gue juga sudah ada croissant, scramble eggs dan iPad. Maria betul-betul tau kebutuhan gue. Terima kasih Maria. Tak lama gue dengar mobil datang dan gue yakin itu Travis.

Dan yes, tebakan gue gak pernah meleset

Travis berjalan langsung ke arah meja makan dimana gue berada sambil menenteng iPad di tangan kanannya. Hari ini gak seperti biasanya, pakaian Travis lebih ke arah, casual.

"Filenya udah gue kirim. Cek airdrop lo"

Tanpa berkata apapun, gue mengecek iPad dan benar ada file yang baru saja masuk dari Travis

"Itu laporan keuangan club 'The Enigma'"

"Hmm"

"Lo mau kabar baik atau buruk dulu?"

THE TEMPTATION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang