13 - Rage or Jealousy?

1.6K 24 0
                                    


*Nicholas*

Dengan langkah marah gue menuruni tangga menuju halaman tempat dimana mobil Maserati MC20 gue terparkir.

Kenapa semua orang mulai gak nuruti perintah gue lagi, kenapa sekarang orang-orang udah mulai menentang gue. Apalagi yang membuat mereka menentang gue adalah submissive gue sendiri! Apa-apaan ini!

Gue menginjak gas dan nyetir ke club dengan kecepatan tinggi. Sedari tadi otak gue membayangkan melampiaskan emosi gue ke Rhea.

"Hey Siri"

"Hi Nicholas. What can I do for you?"

"Call Rhea"

"Calling Rhea"

Tuuuuttt

Tuuuuttt

Klik

"Halo Sayang? Tumben nel...."

"Lo dimana?"

"Di salon nih, perawatan. Kenapa sayang?"

"Temuin gue di club. Gue kasi lo waktu 30 menit, kalau lo telat lo bakalan dapat hukuman. Paham?"

"Hihihihi. Kamu lagi pengen aku ya, hayoo...."

Ck! Ngelunjak.

Klik

Gue matiin telfon sebelum dia ngoceh gak jelas. Apa susahnya bilang "oke gue kesana", gak pake embel-embel yang lain. Repot!

Gue sampai didepan club dan salah satu butler dengan cekatan menangkap kunci mobil yang gue lempar ke dia.

"Parkir ditempat yang dekat pintu exit belakang"

"Siap bos"

Tak lama setelahnya mobil gue menghilang ke arah gedung parkiran dibelakang club.

Gue melangkah masuk ke dalam club dengan kedua tangan gue masukkan ke dalam saku celana. Meskipun ini masih pagi ternyata sudah ada banyak pengunjung yang datang. Gue perhatikan satu-satu pengunjung disini. Di sofa tengah dekat pole dance stage, ada beberapa pria sekitar usia 30an tahun dan 3 pria yang kira-kira usianya sudah 50an tahun pakai suit rapi dan dikelilingi slut setengah telanjang yang duduk di pangkuan 3 pria paruh baya itu. Otak gue langsung mengira kalau kemungkinan mereka lagi berusaha menangin tender proyek.

Di sofa paling ujung dekat lorong menuju toilet ada satu wanita muda dan 2 pria agak tua lagi threesome.

Di meja bartender ada beberapa pria yang kayaknya udah wasted. Gue menatap bartender gue dan dia memberikan kode ke gue berupa 3 jari (telunjuk, tengah, manis) disatukan dan mengayunkannya didepan leher secara horizontal sambil menggelengkan kepala. Kode itu berartikan kalau orang-orang ini mabuk berat dan belum pulang dari semalam.

"Nicholas Sayaang"

Mendengar suara cempreng yang muncul dari belakang gue, tanpa menoleh pun gue tau itu milik siapa

Tiba-tiba kedua tangan mulus muncul dari belakang badan gue dan sekarang memeluk pinggang gue dengan eratnya

Ck!

"Aku kangen deh sama kamu. Kemana aja sih baru telfon? Hmm?"

"Lepasin gue"

Bukannya menurut dengan perintah gue, Rhea malah menenggelamkan wajahnya di punggung gue dan pelukannya makin mengerat

"Rhea!"

"Ih! Iya iya, aku lepas deh"

Rhea seketika melepas pelukannya dan sekarang berdiri didepan gue. Pakaian Rhea hari ini cukup membuat bagian bawah gue bangun. Gimana enggak, dress merah super mini dengan bagian dada yang rendah cukup membuat payudaranya yang gak begitu besar menonjol. Terlebih kedua putingnya yang mengeras itu tercetak jelas dan bibirnya pun dihias lipstik merah menyala. Ujung jari-jarinya kini dengan nakal mengelus kemeja putih dan jas hitam yang gue pakai hari ini. Sesekali dia menggigit bibir bawahnya sambil menatap gue dengan tatapan horny yang menggoda

THE TEMPTATION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang