33 - Who Are You, Mia?

299 11 2
                                    


Nicholas

Setelah mendapat telfon penting itu dari Travis, tanpa babibu gue dengan cepat pergi dari apartemen Mia. Ternyata bajingan itu masih punya nyali untuk balik ke negara ini. Bajingan yang udah hancurin hidup keluarga gue dan Mia. 

Ketika sampai di mansion, pintu depannya terbuka lebar. Travis dan Maria, terlebih Maria duduk dengan tatapan panik luar biasa. Ketika melihat gue, Maria langsung, dengan setengah berlari, mendekati gue dan dari matanya gue lihat jelas kalau Maria baru selesai menangis

"Nicholas, kamu sudah tau kan?" nada bicara Maria lirih dan agak sesenggukkan.

Gue menganggukkan kepala gue dan satu tangan gue mengelus lengan kanannya.

"Mia akan pulang, sebentar lagi"

Travis muncul dibelakang Maria dengan sebuah amplop coklat besar ditangan kirinya. Dari raut wajah dan otot wajahnya yang menegang, sangat jarang gue lihat Travis seperti ini. Gue yakin ini masalah besar

"Nick, somewhere private?"

Gue mengangguk sekali lagi "office". Travis berjalan lebih dulu meninggalkan gue dan Maria.

"Jangan khawatir, Mia akan pulang sebentar lagi. Aku pergi dulu, istirahatlah. Dirimu butuh itu Maria"

Alis Maria mengkerut tanda tidak setuju "kenapa? Kenapa aku harus istirahat? Mia sedang dalam bahaya, aku ingin tau apa yang terjadi!"

Gue menghela nafas berusaha mengeluarkan nada selembut mungkin "Maria..."

"Jangan suruh aku pergi Nicholas. Mia sudah aku anggap anakku sendiri. Tolong, aku ingin tau apa yang terjadi pada Mia. Apa yang kamu dan Travis ingin bicarakan"

Berdebat dengan Maria sekarang bukan waktu yang tepat sama sekali. Gue iyakan saja permintaannya dan kita berjalan beriringan ke arah kantor gue. Disana Travis sibuk mengeluarkan semua foto dan dokumen dari amplop coklat besar itu dan disebar diatas meja tengah. Dia hanya mengangkat kepalanya sedikit karena merasa ada yang datang ke arahnya. Gue duduk di sofa yang menghadap Travis dan Maria duduk di sofa single diantara kami. Ada banyak foto-foto disana, terutama foto Mia dengan seorang pria yang nyaris di setiap foto wajahnya sulit sekali terlihat. Gue lihat satu-satu foto itu, hingga Travis memberikan satu foto khusus yang sedari tadi dia pegang, yang memperlihatkan Mia naik kuda dengan laki-laki yang sangat amat gue kenal. Laki-laki yang sudah bikin semuanya hancur.

Gue tatap foto yang ada ditangan gue. Kemarahan yang selama ini gue pendam, monster yang selama ini gue usahakan untuk tidur didalam diri gue, seolah-olah bangkit lagi. Monster yang gue sendiripun takut, karena kalau dia berhasil kuasai diri gue, gue akan melakukan hal yang gue sendiri pun akan ngeri. Bajingan Von Dyke muncul lagi! Mau apa dia? Setelah apa yang dia lakukan ke bokap gue dan keluarga Westerling..., SEBENTAR!

Gue langsung terbangung dari duduk gue dan cari dokumen itu! Dimana dia! Shit! Gue buka semua laci-laci, buang semua arsip yang ada disana. Gak ada. Gue bongkar lemari arsip yang ada dibelakang rak buku, juga gak ada! Kemana dokumen itu?! Bangsat

"Nick"

"Nick"

"NICK"

"Kita lagi genting, lo ngapain kayak orang kesetanan. Nyariin apa lo?"

Gue berhenti sejenak, tarik nafas. Gue harus tenang, Nick lo harus tenang. Gue berjalan ke arah meja kerja gue yang semua arsipnya sudah berceceran dilantai. Gue duduk di ujung meja menghadap Travis dan Mia.

"Dulu, waktu gue nyuruh lo cari tau tentang Mia, apa yang lo dapetin?"

"Gak ada, gak ada record tentang dia di masa lalu, kecuali dari masa-masa dia jadi gelandangan dijalanan"

Entah kenapa ketika Travis ngomong "gelandangan dijalan" bikin hati gue meringis. Ya Tuhan.

"Dan lo nyari atas nama?"

"Mia, Almia Webbers"

Gue melipat kedua tangan gue didepan dada. Jelas lo gak dapat apa-apa Travis

"Kenapa?"

Gue menghela nafas panjang sebelum gue berucap "Karena dia bukan Mia Webbers?"

Travis dan Maria menganga seketika. Gue tau, mereka kaget dan bingung. Otak gue pun masih kacau dengan kemungkinan skenario ini. Plot macam apa ini?

"Maksud lo Nick? Dia bukan Mia Webbers? Tapi dia bilang kalau...."

"Nama dia itu kan? Bukan, dia bukan Mia Webbers. Mia atau Almia Webbers gak pernah ada Trav. Makanya, mau ke ujung dunia pun lo cari, history Mia Webbers gak akan pernah ada"

Semua orang terdiam untuk beberapa saat. Mungkin ini membingungkan untuk mereka. Tapi bukan tidak mungkin ini terjadi. Semua terlalu mencurigakan untuk gue. Mia diculik berbulan-bulan yang lalu dan Kevin Von Dyke yang kabur bahkan jauh sebelum kejadian mengerikan malam itu muncul tiba-tiba. Terlebih sekarang Kevin ada sama Mia! Kenapa harus Mia? Bukan, pertanyaan pertama adalah, kenapa dia bisa tau Mia dan culik dia? Rumah ini, rumah yang sangat aman, gak ada satupun orang luar tau rumah ini, kecuali keluarga Von Dyke dan Westerling. Tapi kedua keluarga itu sudah lenyap bagai ditelan bumi. Well, setidaknya itu yang gue pikir sampai 30 menit yang lalu. Keturunan Von Dyke nyatanya masih hidup dan beredar di bumi ini.

"Nick, lo tau identitasnya dia sebenarnya?"

Gue mengangguk pertanda "iya" pada pertanyaan dari Travis. Gue punya dugaan yang kuat, tapi gue harus nemuin berkas bokap gue untuk konfirmasi kecurigaan gue ini. Tapi dimana itu?

"Dia siapa Nick?" tanya Maria dengan sedikit nada horor

"Belum pasti, tapi kalau dugaan ini gak meleset, Almia Webbers gak pernah ada"

"Maksudnya? Almia Webbers itu identitas palsu? Jadi Mia yang kita kenal bukan Mia?"

Gue mengangguk sekali lagi.

"Kamu punya dugaan siapa Mia sebenarnya?

"Almia Webbers gak pernah ada, karena dia adalah Kamia Westerling"

Maria dan Travis menganga, mereka tau siapa keluarga Westerling. Mereka tau jelas apa yang terjadi dengan keluarga itu. Kengerian yang terjadi dimalam itu adalah kejadian yang gak pernah bisa gue lupakan. Bajingan-bajingan itu malah lenyap ditelan bumi tapi nyatanya mereka masih hidup dan bernafas. Keparat

"Ka..Kam..Kamia Westerling? Mia itu Kamia bukan Almia?"

"Aku takut itu benar Maria"

Maria duduk melemas dikursi, kedua tangannya memeluk dirinya sendiri, kedua matanya yang gue yakin sudah menangis sedari tadi, mengeluarkan air mata lagi. Gue harus cari dokumen itu, gue harus 100% yakin kalau dia betul anak keluarga Westerling. Satu-satunya tempat yang gue tau banyak dokumen yang belum terjamah adalah cottage bokap gue yang ada di daerah terpencil dekan hutan danau Fayetteville.

"Trav, kita ke cottage bokap gue. Bantu gue cari dokumen itu."

Travis mengangguk dan dia langsung keluar untuk koordinasi dengan semua bodyguard gue. Maria masih terduduk dan menangis tersedu-sedu, sesekali ia mengelap air matanya yang menetes dengan derasnya. Gue bersimpuh didekatnya dan salah satu tangan gue mengelus lembut lutut kakinya.

"Istirahatlah dikamarmu Maria. Kamu sudah terlalu banyak menangis"

"Nick"

"Ya?"

"Tolong bawa Mia pulang. Meskipun benar dia putri keluarga Westerling, bawa dia pulang. Dia butuh tempat yang aman"

Gue mengangguk tanda mengiyakan permintaan Maria. "Aku akan berusaha".

"Hati-hati lah. Pulanglah dengan keadaan selamat, kamu dan Travis juga Mia"

Gue mengangguk sekali lagi dan pergi meninggalkan Maria. Kalaupun dugaan gue benar, apapun akan gue lakukan untuk mendapatkan Mia lagi dan nyawa gue pun akan gue berikan untuk lindungi Mia


River


THE TEMPTATION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang