*Mia*
Aku terduduk sendirian di ruangan kerja Nicholas. Kenapa ruangan ini serasa begitu, mengintimidasi? Ruangan ini memiliki nuansa misterius, dingin, angkuh dan entahlah. Ruangan ini besar, sangat besar untuk ukuran kantor satu orang. Mungkin karena Nicholas adalah bosnya?
Pertanyaanku selanjutnya adalah siapa dia sebenarnya? Apa yang dia kerjakan? Seberapa kaya laki-laki ini?
Ku edarkan padanganku ke sekeliling ruangan. Lantainya menggunakan marmer abu-abu dengan motif alur abstrak berwarna biru tua. Dinding di cat berwarna abu-abu terang, dilangit-langitnya terdapat lampu gantung mewah dan elegan nan modern. Aku terduduk di kursi kerja Nicholas yang terbuat dari kulit berwarna coklat dengan ukuran yang cukup besar hingga tubuhku terlihat seperti seperti anak kecil. Meja kayu besar yang dipoles sempurna menambah kesan tegas dan mewah.
Diatas meja hanya ada komputer dan beberapa dokumen yang berserakan, sisanya berceceran dilantai akibat perbuatan Nicholas tadi. Tepat didepanku ada pintu masuk berwarna hitam yang tinggi. Tepat di sebelah kanan pintu, ada besi tinggi sebagai gantungan jas. Di tengah ruangan ada sepasang sofa putih besar yang tampak sangat nyaman dengan meja kaca ditengahnya. Ada juga beberapa lukisan abstrak tergantung di sekeliling tembok ruangan ini. Di sisi kiri ruangan ada rak besar yang berisi banyak sekali botol alkohol. Di bagian belakang terdapat jendela besar yang menghadap ke arah sisi lain kota yang gemerlap.
Siapa Nicholas sebenarnya? Bagaimana aku bisa mencari tau siapa dia? Tanya Maria atau Travis pun akan sia-sia.
Aku terduduk di kursi kerja Nicholas, melipat kakiku dan memeluknya. Pandangan ku terpaku menghadap jendela. Pemandangannya sunguh menakjubkan. Jelas ini berbeda dengan pemandangan yang aku lihat ketika aku masih tinggal dijalanan waktu itu. Benar kata orang, sesuatu akan terlihat berbeda jika dilihat dari ketinggian yang berbeda. Apakah aku akan melihat pemandangan ini selamanya?
Sudah cukup lama aku tenggelam dalam lamunanku, ketukan pintu yang cukup kuat, seketika membuyarkan pikiranku.
Untuk sepersekian detik, ku kira itu Nicholas. Tapi mana mungkin dia mengetuk pintu kantornya sendiri?
Aku seketika berdiri dan membalikkan badanku untuk melihat siapa yang datang. Bagaikan disambar petir, ketika pintu itu terbuka, ku melihat sosok laki-laki yang waktu itu akan melecehkanku. Laki-laki yang juga ternyata teman Nicholas. Meskipun waktu itu bar dalam keadaan ramai dan cukup remang-remang, ku ingat betul wajahnya.
"Oh, ternyata sedang ada perempuan disini"
Senyumnya menyeringai sambil menutup pintu. Dia mulai berjalan mendekat ke arahku, tapi tiba-tiba tubuhku kaku, dan rasa takut mulai menyerangku. Hal yang ada dipikiranku sekarang adalah, berlindung dibalik tubuh Nicholas. Tidak, dibalik tubuh Travis. Tidak, siapapun itu, kalian dimana?
Kini laki-laki itu tepat berada di depanku. Wajahnya tampan, tapi tidak setampan Nicholas, tinggi badannya juga tidak setinggi Nicholas. Mia! Ada apa dengan dirimu?! Kenapa kamu membandingkan dia dengan Nicholas terus.
"Kau masih mengingatku kan cantik?"
Aku mengangguk perlahan. Setelah melihat anggukan kepalaku, aku melihat segores senyuman diwajahnya.
"Kenapa kau disini sendirian?"
"Saya disuruh tunggu disini oleh Tuan Nicholas, Tuan"
"Kau bekerja untuk Nicholas? Sebagai pekerja seksnya?"
Mendengar pertanyaannya entah mengapa aku merasa tersinggung, pekerja seks? Aku lebih tinggi, tidak tidak, aku tidak serendah itu!
![](https://img.wattpad.com/cover/336348330-288-k218466.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TEMPTATION (21+)
Romance🔞🔞🔞🔞 3/4 dari buku ini isinya 21+ 🔞🔞🔞🔞 Read at your own risk Nicholas Payne, laki-laki maskulin, cerdas dan sangat tampan, berusia 27 tahun pemilik club malam terbesar di Amerika, pemilik perusahaan penyewaan tentara bayaran, The Punisher da...