Mia
Aku berdiri didepan pintu kamar Nicholas, sudah 40 menit aku berdiri disini tanpa ada keberanian untuk mengetuk pintu kayu coklat yang besar ini. Apa yang harus aku lakukan? Ada rasa bersalah dihatiku dan aku merasa aku harus minta maaf. Tapi apakah itu benar salah aku?
Tanganku berulang kali terkepal dan terangkat hampir setinggi dadaku. Buku jariku berulang kali nyaris bersentuhan dengan pintu itu, dan berulang kali juga aku urungkan niatku. Kenapa seperti sulit sekali untuk mengetuk pintu ini? Apa yang salah pada diriku
Tanpa aku antisipasi sama sekali, tiba-tiba pintu itu terbuka dan sukses membuatku terkaget. Sosok tubuh yang besar dan tegap itu ada didepanku. Tubuh yang ada diatasku, menikmatiku, mengambil keperawanku dan juga tubuh yang melindungiku, ah apa betul dia melindungiku?
Lidahku tercekat, kata-kata yang ingin aku katakan rasanya tertahan diujung lidahku. Aku seperti tiba-tiba menjadi bisu dihadapannya.
Mata kami saling terpaut untuk beberapa saat sebelum dia berpaling dan berjalan melaluiku.
"Tu...Tuan, sa..."
Melihat wajahnya yang takut seperti ini rasanya sakit kalau gue ingat betapa bahagianya dia sama Travis.
Tanpa berkata-kata gue langsung pergi, melewati dia yang berdiri terpaku didepan pintu. Butuh beberapa detik untukku menyadari kalau aku harus menyusulnya. Dengan setengah berlari aku menuruni tangga, berusaha mengikis jarak antara aku dan Nicholas, tapi sulit sekali bagiku untuk melakukan itu.
Karena aku sadar, aku tidak akan bisa mengikis jarak antara kami, aku panggil dia, memohon untuk mendengarkanku. Entah kekuatan apa yang mendorongku, akhirnya aku bisa meraih lengan atas Nicholas. Tapi dengan cepat ia menghentakkan lengannya dan nyaris membuatku terjatuh.
Aku menatap nanar kakiku yang sudah memerah karena tertabrak pembatas tangga. Sakit sekali, rasanya ingin menangis. Nyaris setetes air mataku menetes, tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara amarah dari Nicholas yang menyuruhku pergi
"Lo pergi!" bentak Nicholas padaku
Aku mendongak menatap wajahnya, kenapa Nicholas sekasar ini padaku? Apa salahku sebesar itu?
"Tuan, saya minta maaf un...."
"Untuk apa?"
Untuk apa? Aku juga tidak tau aku meminta maaf untuk apa ke Nicholas.
"Untuk apa Mia?"
Aku menunduk menatap kedua kakiku yang sudah memerah itu dengan jari-jari di kedua tanganku saling bertautan. Aku bingung
"Untuk...untuk...karena..."
"Pergi"
"Tuan saya minta maaf karena saya pergi dengan Tuan Travis tanpa sepengetahuan Tuan....."
Tanpa menunggu jawabanku, Nicholas pergi begitu saja.
Dan disinilah aku, di beranda mansionnya yang besar, ditengah malam menunggunya pulang. Para bodyguard menatapku bergantian. Ada yang menatapku bingung, kasihan, acuh tak acuh dan tak sedikit juga ada yang melemparkan tatapan ingin meniduriku.
Tak ku hiraukan mereka sama sekali. Aku duduk di salah satu anak tangga, dengan kedua kakiku menekuk, kedua tangakku terlipat dan kepalaku berada diatasnya.
Angin dingin malam sukses membuatku sedikit bergindik. Baju tidurku tidak terlalu tipis, cukup untuk bisa bertahan sampai Nicholas pulang.
Tiba-tiba dari arah belakang ada selimut yang mendarat di punggungku
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TEMPTATION (21+)
Dragoste🔞🔞🔞🔞 3/4 dari buku ini isinya 21+ 🔞🔞🔞🔞 Read at your own risk Nicholas Payne, laki-laki maskulin, cerdas dan sangat tampan, berusia 27 tahun pemilik club malam terbesar di Amerika, pemilik perusahaan penyewaan tentara bayaran, The Punisher da...