22 - If He Brings you Tears, I Will Bring You Smile

1K 16 1
                                    

*Travis*

Tuuutt

Tuuuttt

Ceklek

Gue telfon mansion Nicholas untuk ngecek itu manusia ada dimana. Setelah kejadian malam itu dimana Nicholas dan gue nyaris terbunuh, dia seolah-olah menjadi ghost. Tapi ternyata telfon dari gue di angkat Maria dan Maria bilang kalau Nicholas pergi dengan Rhea sekitar satu jam yang lalu. Wait, Rhea? Kenapa Nicholas masih mau berurusan sama Rhea? Maria jelas tidak punya jawaban atas pertanyaan gue barusan, dan memang salah juga gue mempertanyakan itu dan berharap Maria punya jawabannya. Gue pijit pelipis kanan gue dan gue tanya siapa aja yang ada di mansion, Maria jawab hanya Mia.

Tanpa pikir panjang gue langsung menuju mansion Nicholas. Sayangnya ada beberapa titik macet yang hanya memperlambat gue untuk cepat sampai kesana. Tapi, seperti sebuah anugrah juga, gue jadi bisa tau dan gue melihat ada beberapa toko kue disepanjang jalan. Mungkin gue beli sesuatu untuk Mia?

Mobil gue jalan kayak keong dan gue manfaatkan itu dengan meneliti satu-persatu toko kue yang ada dijalan. Kemudian mata gue tertuju di satu toko coklat atau kue, entah dengan eksterior klasik berwarna putih gading dan kaca besar yang menampilkan kue bertingkat yang tinggi dan mewah juga kue-kue lain yang menggugah selera dan memanjakan mata. Tepat disebelahnya ada toko bunga yang bereksterior hijau tosca dengan kaca besar yang memamerkan bunga-bunga cantik dan bermekaran yang mereka punya.

BINGO! Dua toko yang inging gue datangi ternyata bersebelahan. Gue turun dari mobil dan pergi ke toko kue dulu setelahnya baru ke toko bunga

Klincing

Bunyi bel pintu ketika gue mendorong daun pintu itu ke dalam dan semua pegawai menengok ke arah gue. Beberapa bahkan ada yang memandangi gue tanpa jeda dan sorot matanya ikut kemana gue melangkah. Pandangan mereka seperti singa betina yang kelaparan dan gue adalah satu ekor zebra empuk berdaging tebal yang siap mereka terkam. Gue gak terlalu suka dan agak risih.

"Selamat datang di Toko Kue "Meertz. Ada yang bisa saya bantu?" kata salah satu pramuniaga disana dengan senyum lebar yang sepertinya dibuat-buat.

"Oh, ya! Saya mau satu box coklat ukuran kecil atau yang sekali gigit"

"Baik. Untuk ukurannya mau yang small, medium atau large Mas?"

"Large boleh"

"Baik, variannya mau yang mana?"

"Apapun yang terbaik, yang paling enak disini. Juga yang tampilannya yang paling menarik"

"Saya buatkan yang special untuk Mas kalau begitu"

"Terima kasih" jawab gue singkat

"Ini untuk dimakan sendiri kah, kalau saya boleh tau?"

Argh! Kenapa ini orang ingin tau banget urusan gue

"Bukan, ini untuk istri saya, sedang mengandung"

Dengan cepat, ekspresi pramuniaga itu berubah jadi masam dan gak ada lagi senyuman diwajahnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE TEMPTATION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang