10 - You Are My Greatest Desire, Mia

2.4K 36 1
                                    


*Mia*

"Dan lo harus dihukum"

Hatiku mencelos saat Nicholas berkata seperti itu. Tidak aku tidak mau dihukum. Travis tolong aku, please tolong aku

"Tidak Tuan, saya mohon jangan hukum saya"

Rasa sakit dibokongku masih terasa walaupun tidak senyeri beberapa menit sebelumnya

"Saya minta maaf Tuan karena saya peluk Tuan Travis"

"Dan saya juga minta maaf saya bahagia... AAAAAHHH"

Badanku dibalik lagi, dan sekarang bokongku terkespos ke Nicholas. Aku merasakan ia sekarang juga duduk di pahaku. Tuhan jangan lagi, aku mohon jangan lagi

Plak

"Aaahh"

Plak

Plak

Plak

Plak

Aku menggigit bibir bawahku untuk menahan rasa sakit itu

"Lo itu submissive gue"

Plak

Plak

"Gak seharusnya lo peluk orang lain sembarangan"

Plak

Plak

Plak

Air mataku terjatuh, bokongku rasanya panas dan nyeri sekali. Kapan Nicholas akan berhenti. Travis kamu dimana

"Saya minta maaf Tuan. Tolong berhenti pukul saya"

"Lo mau gue berhenti?"

Aku mengangguk. Aku mohon dia serius dengan pertanyaannya kali ini. Benar saja, Nicholas beranjak dari pahaku

"Bangun"

Aku yang sudah ketakutan setengah mati, langsung menuruti perintah Nicholas.

"Striptease (nari telanjang) depan gue"

Aku membelalak kaget. Aku tidak tau caranya dan tidak pernah melihat tarian itu

"Sa...saya ti..tidak tau bagai..mana ca..ca..caranya Tuan"

Nicholas yang sekarang duduk di pinggir ranjang, menghela nafas panjang sambil menatap gue dengan tatapan membunuhnya. Tidak ada satu katapun keluar dari mulut Nicholas, tidak ada. Entah dari mana, aku mengartikan kediaman Nicholas itu sebagai bentuk ancaman dan perintah yang mau tidak mau harus ku turuti.

Ku mulai gerakan tubuhku, asal saja. Pertama ku meliukkan pinggulku naik turun dan tanganku meraba tubuhku bagian samping. Yang ku tau striptease itu tarian yang sensual, apa ini cukup sensual? Aku tak memakai otakku kali ini, yang aku ikuti adalah instingku. Insting bagaimana menari sensual. Aku membalikkan badanku dan sekarang Nicholas dibelakangku. Aku condongkan badanku dan sekarang bokongku terpampang di depan Nicholas

Tiba-tiba dua tangan kokoh mencengkram pinggulku

"Tu...tu...tuan"

"Lo mau nyiksa gue?"

"Tidak, tidak Tuan"

Tiba-tiba tubuh gue di bopong di pundaknya dan dihempaskan tubuh gue ke atas ranjang. Nicholas mulai melepas kemejanya dan WOW tubuhnya indah sekali. Otot kokoh pundak, dada dan perutnya terpahat sempurna. Rasanya ingin sekali ku meraba mahakarya itu. Aku menelan ludahku menatapnya

"Kenapa? Suka?"

Aku tersipu malu, sepertinya Nicholas tau aku menatap tubuhnya dengan tatapan lapar. Nicholas menyerangku dengan menciumi leherku. Oh tuhan oh tuhaan. Ciuman itu berubah menjadi lumatan dan sedotan yang kuat

THE TEMPTATION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang