32 - Will I Find What I Have Been Looking For?

304 10 3
                                    

Kevin

Gue tutup pintu kamar Mia dan tinggalkan dia dikamarnya seorang diri. Shit Vin! Gak seharusnya lo secepat itu ke Mia. Sudah cukup lo kasi tau tentang keluarganya, seharusnya lo gak boleh secepat itu cium dia.

Gue berjalan cepat sambil gak habis-habisnya mengutuk diri gue yang gak bisa rem diri gue sendiri. Sudah cukup apa yang terjadi hari ini, gue harus lebih sabar kalau mau dapatin Mia. Tiba-tiba handphone gue berbunyi dan nama yang tertera dilayar adalah nama yang paling gak gue harapkan, setidaknya gak hari ini. Gue jalan lebih cepat ke arah ruang kerja gue dan menutup pintu, gak boleh ada yang dengar percakapan ini.

Gue berdiri menghadap jendela besar yang ada dibelakang meja kerja gue. Jendela besar yang menghadap ke halaman depan yang terawat, bersih dan cantik, berkat bunga-bunga yang ditanam disana

"Apa?"

"Dingin amat"

"Lo telfon disaat yang gak tepat. Kalau gak penting-penting banget, gak usah telfon"

"Ini penting, banget malah"

"Oke, go ahead"

Gue mendengarkan dengan seksama dan jelas apa yang gue dengar kali ini, cukup buat gue senang. Ternyata, dia gak berubah sama sekali dan kalau rencana ini berjalan mulus, gue akan dapetin Mia seutuhnya buat gue.

Tok

Tok

Tok

"Eh tunggu bentar! Ya Masuk"

Pintu itu perlahan terbuka dan seseorang yang gak sama sekali gue harapkan muncul dari balik daun pintu yang bergeser terbuka itu. Senyum lemah menghiasi wajah cantik itu.

"Hai" suaranya yang lembut dan lirih menyapa kedua telinga gue

"Gue telfon lo lagi" gue buru-buru matikan telfon dan masukan hp ke saku celana gue

Mia tersenyum canggung dan dari bahasa tubuhnya gue tahu kalau Mia sungkan. Kepalanya agak menunduk sedikit dan tangan kanannya mengelus tengkuk lehernya. Mia tetap berdiri diambang pintu. Senyum diwajah gue pun tidak bisa gue sembunyikan.

"Hei Mia, masuk"

Mia menurut dan masuk, berjalan mendekat ke arah meja kerja gue

"Ada apa?"

Mia menatap mata gue lekat-lekat untuk beberapa detik, mungkin dia gak sadar, tapi dia mulai mengigit ujung bibirnya sendiri dan memainkan jari tangannya sendiri. Shit, so hot Mia, you are goddamn hot.

"Hmm, ak...aku...mau minta maaf sama kamu"

Gue berjalan memutar ke depan meja dan sekarang Mia ada tepat didepan gue, tanpa terhalang meja sama sekali.

"Minta maaf untuk apa? Kamu bikin salah apa? Apa jangan-jangan kamu mecahin koleksi guci mamaku?"

Mata Mia membelalak dan mulutnya sedikit menganga. Gue yang gak tahan lihat ekspresinya, langsung tertawa

"Apa?"

"Hahahahahahah enggak, aku cuma bercanda. Kamu bikin salah apa sampai kamu ke kantor ku untuk minta maaf? Apa yang sudah kamu rusak?"

"Gucimu semua aman, aku..."

"Kalau guci-guciku aman, ya sudah. Apa kamu rusak barang-barang dikamarmu?"

Mia menggeleng

"Okay, kalau gitu aman. Apa kamu mencuri sesuatu?"

Gelengan Mia kali ini lebih keras dari sebelumnya

THE TEMPTATION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang