011

43 12 1
                                    

Prita menyeret Ayana masuk keruangan rawat Kayla. "Kenapa mah?" Tanya Ayana.

"Ayana," lirih Kayla.

Ayana menghampiri Kayla. "Gue minta maaf Kay," ujar Ayana.

Kayla menggelengkan kepalanya, ia pun tersenyum menatap Ayana. "Ini bukan salah lo,"

Prita berdecak kesal. "Kamu bicara apa Kayla? Jelas-jelas Ayana itu anak pembawa sial, kalau saja dulu dia tidak mengajak papah kamu untuk mengantarnya ke audisi bernyanyi, mungkin sekarang papah kamu masih hidup," ujar Prita.

FLASHBACK ON

Delapan tahun yang lalu, saat usia Ayana menginjak sembilan tahun, Ayana mengajak Hendery papahnya untuk mengantarnya mengikuti audisi bernyanyi.

"Papah cepetan Ayana udah siap nih," ujarnya saat melihat papahnya, mamahnya, dan Kayla yang sedang makan siang.

"Padahal Kayla kan mau ke mall, hari ini kan weekend pah," lirih Kayla.

Hendery mengelus rambut Kayla. "Habis antar Ayana audisi, nanti kita semua ke mall ya sayang," Hendery mengelus rambut panjang Kayla.

Prita menatap lirih suaminya, entah kenapa rasa cemas mulai melanda hatinya. Ia pun mengalihkan pandangannya menatap Ayana. "Sayang, gimana kalau besok aja?" Tanyanya lembut.

Ayana menggelengkan kepalanya. "Ayana mau sekarang mah, besok Ayana kan sekolah," Ayana mendengus kesal.

Dengan berat hati Prita pun mengizinkan suaminya dan putrinya untuk pergi.

Mobil yang dilajukan oleh Hendery mulai membelah jalanan ibu kota.

"Papah yakin nggak kalau Ayana bakalan lolos?" Tanya gadis kecil itu.

"Pasti yakin, suara kamu kan bagus banget sayang,"

Hingga menit berikutnya Hendery melihat bus Transjakarta yang berlawanan arah itu menabrak pembatas jalan, dan bus tersebut menuju kearah mobilnya.

"Astaghfirullah apa ini," Hendery berusaha menghindar dari bus tersebut, namun dirinya menyerempet mobil yang ada disebelahnya.

"Papah," lirih Ayana ketakutan.

"Ayana dengerin papah, sekarang kamu pindah duduk di belakang," pintah Hendery.

"Tapi pah?"

"Sekarang Ayana," Ayana pun berpindah duduk di belakang.

Detik berikutnya bus tersebut berhasil menabrak mobil Hendery.

Banyak korban yang tewas akibat kecelakaan beruntun tersebut, termasuk Hendery, sementara Ayana dia hanya mengalami luka kecil dikepala dan tangannya.

Seminggu berlalu setelah kejadian tersebut, Prita mulai membenci putrinya, karena dia berfikir jika kecelakaan tersebut terjadi karena kemauan Ayana yang saat itu memaksa suaminya untuk mengantarnya pergi audisi.

FLASHBACK OFF

Ayana menundukkan kepalanya. "Maaf mah," lirihnya.

"Kalau saja kamu tidak memaksa suami saya buat antar kamu, mungkin sekarang suami saya masih hidup!"

"Udah mah lupain aja kejadian itu, papah udah tenang disana," pintah Kayla.

"Dia juga papah Ayana mah, mamah pikir yang kehilangan papah cuman mamah doang? Ayana juga kehilangan papah mah, sungguh Ayana minta maaf atas semua yang menimpa keluarga kita," ujarnya ditengah isak tangisnya.

Plak

Prita menampar pipi Ayana. "Kamu pikir dengan kamu minta maaf, bisa mengembalikan semuanya, saya muak dengan kamu, pergi kamu dari sini!" Ayana pun keluar dari ruangan tersebut.
-
-
-
-
-
Bruk

saat Ayana sudah berada diparkiran rumah sakit, ia tidak sengaja menabrak seseorang.

"Lo kenapa Ay?" Tanya orang tersebut.

Ayana menggelengkan kepalanya. Kenan menatap mata Ayana yang masih mengeluarkan air mata.

Kemudian Kenan memeluk Ayana. "Jangan sedih ada gue," ujarnya tulus. Ayana membalas pelukan Kenan.

Setelah dirasa Ayana sudah mulai tenang, Kenan pun melepaskan pelukannya.

"Gue anter lo pulang ya?" Tawarnya.

"Gue bisa pulang sendiri," tolak Ayana.

"Nggak mungkin gue biarin lo pulang sendirian dengan keadaan lo yang seperti ini," akhirnya Ayana pun pulang dengan Kenan.
-
-
-
-
-
Sesampainya di rumah Ayana.

"Gue nggak tau masalah lo apa, tapi kalau lo butuh tempat cerita dan lo mau berbagi masalah lo, gue akan selalu ada dan siap jadi teman berbagi masalah lo, lo nggak sendiri Ay, gue berusaha akan tetap selalu ada buat lo," ujar Kenan.

Ayana menganggukkan kepalanya. "Makasih," setelah itu ia memasuki rumahnya.

Setelah melihat Ayana yang sudah masuk kedalam rumahnya, kenan pun langsung melajukan motornya.

Hay Hay Hay semoga like yaa sama cerita yang aku buat, dan semuanya murni hasil pemikiran saya sendiri, tanpa menjiplak karya siapapun 🤗

Setetes Kebahagiaan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang