Reza menyerahkan laptop ke Ayana, dan Ayana langsung mengklik satu video yang ditunjukan oleh Reza.
Yang pertama Ayana lihat adalah seorang pria yang seluruh mukanya tertutup perban tentu kecuali hidung, mata, dan bibir, dan tangan kanannya yang tidak ada. Pria itu memakai baju rumah sakit sepertinya, dan tertidur di brankar rumah sakit.
"Dia siapa?" Tanya Ayana namun keempat temannya hanya diam saja.
"Hay Ayana, gue jelek banget ya kaya Mumi gini hehehehe," ujar seorang pria di video tersebut.
Ayana hafal betul dengan suara itu. Dada Ayana sesak saat mendengar suara itu. "Kenan lo kenapa?" lirihnya.
"Maaf ya kemungkinan besar setelah lo liat video ini, gue udah nggak ada disamping lo, dan maaf juga gue pergi tanpa pamit,"
Ayana meneteskan air matanya saat mendengar suara Kenan yang begitu lemah.
"Rasa gue kepada lo dari dulu sampai sekarang nggak pernah berubah, Ayana tetap akan jadi princes nya Kenan selamanya,"
Ayana tak kuasa menahan tangisnya, Sesil menghampiri Ayana dan mengelus pundaknya.
"Semoga jantung gue yang ada di lo itu bisa berfungsi dengan baik ya, buat acara perpisahan sekolah, lo harus tetap tampil dengan lagu itu ya, gue harap gue bisa mendengar suara lo yang merdu itu dari langit, lo harus tetap sehat, lo harus bahagia dengan atau tidak adanya gue, gue pamit Ay, gue sayang sama lo selamanya." diakhir video tersebut Kenan menangis, dan setelah itu semuanya gelap.
"Ini.." Ayana tidak bisa melanjutkan ucapannya, Ia menangis di pelukan Sesil.
"Kenan kecelakaan saat lo diculik, luka di tubuhnya parah, dan dokter tidak bisa menyelamatkan luka Kenan," jelas Reza.
Rasanya seperti mimpi bagi Ayana, pupus sudah semuanya, tidak ada lagi seorang Kenan, pria yang begitu mencintainya melebihi apapun dan siapapun.
-
-
-
-
-
Ayana, Reza, Nino, dan Sesil. Saat ini berada di pemakaman Kenan, sementara Andito sedang di penjara, ia sedang mengurus pelaku penculikan Ayana.Ayana memeluk batu nisan Kenan. "Kalau gue tau jantung ini punya lo, gue nggak akan terima, bagaimana bisa gue hidup tanpa lo kenan, bagaimana bisa lo bilang gue harus bahagia tanpa lo, sedangkan selama ini, lo yang menjadi sumber kebahagiaan di hidup gue," lirih Ayana.
Reza ikut berjongkok di sebelah Ayana. "Sudah Ay, Kenan nggak suka lihat lo kaya gini," ujarnya.
"Gue benci sama lo saat lo pergi kaya gini Kenan,"
"Lo jahat, kenapa lo tidak mengizinkan gue buat lihat lo, sebelum lo pergi untuk selamanya,"
"Kenapa lo nggak izinin gue buat perbaiki semuanya, kenapa lo nggak izinin gue buat balas perasaan lo itu, gue cinta sama lo Kenan!"
Ayana terus saja menangis di makam Kenan.
"Ayana," Sherin langsung memeluk tubuh Ayana.
Ayana terisak di pelukan Sherin. "Maaf Tante, Ayana minta maaf karena Ayana Tante harus kehilangan Kenan,"
Sherin mengelus pundak Ayana. "Tidak sayang, semuanya sudah takdir, kamu juga harus bisa mengiklaskan Kenan ya?"
"Kenan mau kamu selalu bahagia Ayana," ujar Renhard.
-
-
-
-
Setelah mengantar Ayana dan Sesil pulang, Reza melajukan mobilnya bersama Nino untuk ke kantor polisi."Kenan udah meninggal dan itu gara-gara lo," Nino menunjuk Windi dengan telunjuknya.
Windi tersenyum remeh. "Bagus dong, jadi nggak ada perempuan mana pun yang bisa milikin Kenan, karena dia udah mati,"
Saat ini Windi sudah berada di dalam jeruji besi, atas penculikan dan penganiayaan terhadap Ayana.
"Lo udah dibutakan sama cinta," lanjut Andito.
"Setidaknya gue bahagia, karena nggak ada yang bisa dapetin Kenan, dan setelah ini gue harap Ayana nyusul Kenan."
"Dasar iblis," ujar Reza.
Hay Hay Hay semoga like yaa sama cerita yang aku buat, dan semuanya murni hasil pemikiran saya sendiri, tanpa menjiplak karya siapapun 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Setetes Kebahagiaan (End)
Teen FictionTentang Ayana ayundia Prita, gadis cantik yang selalu diabaikan oleh mamahnya, selalu di bandingkan dengan kembarannya. Banyak umpatan dan kekerasan fisik yang ia dapatkan, siapa sangka ditengah penderitaan yang dirinya dapatkan, semuanya sedikit te...