"Ayana mau curhat apa?" Tanya Dira, dia adalah bunda Andito.
"Ayana tunggu kak Andito aja deh Bunda," jawab Ayana.
Dira menganggukkan kepalanya, Dira sendiri hanya hidup dengan Andito, sebenarnya dia mempunyai anak perempuan seusia Ayana, tapi dia meninggal karena kelalaian dirinya, saat berusia empat tahun anaknya tercebur di kolam renang yang ada di rumahnya, sedangkan suaminya meninggal setahun setelah anaknya meninggal, karena kecelakaan pesawat, karena suaminya adalah seorang pilot. Dira juga sudah menganggap Ayana sebagai putrinya.
"Diminum dulu teh nya ya sayang," Ayana menganggukkan kepalanya, setelah itu ia meminum teh yang disodorkan Dira.
Sudah dua puluh menit Ayana menunggu Andito, namun tak kunjung datang, ia pun akhirnya memutuskan untuk pamit pulang.
"Ayana pulang aja Bun," pamit Ayana
"Nggak mau nungguin lagi? Kayaknya bentar lagi Andito datang sayang,"
Ayana menggelengkan kepalanya. Setelah berpamitan untuk pulang, kini Ayana berada di taman yang tak jauh dari rumahnya, jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, namun Ayana masih setia duduk di taman sambil menatap langit malam.
"Kayaknya rumit banget deh masalah lo," ujar seseorang.
Ayana menatap seorang pria yang kini sudah duduk di sampingnya.
"Kenan?"
"Iya ini gue," jawab Kenan. "Lo napa masih pakai seragam sekolah?" Tanyanya.
"Owh nggak papa, lagi pengen aja,"
"Jawaban yang aneh,"
Hening
"Ayana lo tau nggak kenapa langitnya nggak ada bintang?" Tanya Kenan, berusaha untuk memecahkan keheningan.
Ayana menggelengkan kepalanya.
"Yah karena takdir," lanjut Kenan.
"Owh,"
"Tau nggak kenapa langitnya gelap?"
Lagi-lagi Ayana menggelengkan kepalanya.
"Yah karena nggak ada bintang,"
Hening
"Lo tau nggak--"
"Banyak omong juga ya lo," ujar Ayana sambil terkekeh.
"Nah kan lo ketawa juga," Kenan tersenyum tulus.
"Jadi ceritanya lo mau hibur gue gitu?"
Kenan menganggukkan kepalanya. "Kurang lebih seperti itu lah,"
Saat asik mengobrol tiba-tiba ponsel Ayana berdering.
'hallo,'
'lo dimana ay? Gue sekarang ada di rumah lo, tapi rumah lo kosong,'
"gue otw kesana,"
Ayana pun memutuskan sambungan telepon tersebut.
Ayana berdiri dari duduknya. "Gue duluan," tanpa menunggu jawaban dari Kenan, Ayana langsung pergi berlalu.
"Unik," gumam Kenan, seraya menatap punggung Ayana yang mulai jauh dari pandangan nya.
-
-
-
-
-
Ayana langsung turun dari motornya. "Kak!"Andito terlonjak kaget. "Ngagetin aja lo," Andito melihat penampilan Ayana dari atas sampai bawah. "Ini kenapa lo masih pakai seragam sekolah?" Tanyanya.
Ayana menundukkan kepalanya. "Gue capek kak," lirihnya.
Andito mengelus pundak Ayana. "Lo boleh capek, sedih, nangis, tapi satu yang nggak boleh lo lakuin, menyerah!"
"Tapi kalau gue udah nggak kuat gimana kak?"
"Nggak usah lebay oke, hidup nggak selalu lurus, pasti ada aja belok nya, paham kan maksud gue?"
Ayana menganggukkan kepalanya.
"Sekarang lo masuk mandi, makan yang banyak, terus tidur. Kapan pun lo butuh gue, gue selalu ada buat lo,"
Ayana memeluk Andito, Andito mengelus rambut panjang Ayana. "Tuhan sayang sama lo, tuhan tau lo kuat, makannya tuhan kasih cobaan ini buat lo, tetap semangat ya Ayana?"
Andito melepas pelukannya. "Besok pagi gue anterin lo ke sekolah, lo nggak usah bawa motor,"
"Ishh gue kan kangen tancap gas kak,"
"Jangan Ayanaaa lo lagi kacau, gue takut terjadi sesuatu sama lo,"
"Yaudah iya,"
Setelah selesai menasehati Ayana, Andito pun langsung pamit pulang.
"Ayana,"
Ayana menghentikan langkahnya saat Kayla yang sedang duduk di sofa memanggil dirinya.
"Apa?" tanya Ayana.
"Maafin gue, karena gue mamah selalu kasar sama lo,"
"Ini bukan salah lo, tapi ini semua karena gue yang tidak bisa sempurna seperti lo,"
"Tapi ay--"
"Stopp Kayla, lo nggak usah nyalain diri lo sendiri, dengan lo begitu itu malah nambah buat gue benci sama lo," Ayana pun kembali melangkah menuju kamarnya.
"Lo beruntung punya ka Andito," lirih Kayla, sebenarnya tadi Kayla melihat bagaimana cara Andito menenangkan Ayana. Dan disitu Kayla merasa Ayana sangat beruntung.
Hay Hay Hay semoga like yaa sama cerita yang aku buat, dan semuanya murni hasil pemikiran saya sendiri, tanpa menjiplak karya siapapun 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Setetes Kebahagiaan (End)
Teen FictionTentang Ayana ayundia Prita, gadis cantik yang selalu diabaikan oleh mamahnya, selalu di bandingkan dengan kembarannya. Banyak umpatan dan kekerasan fisik yang ia dapatkan, siapa sangka ditengah penderitaan yang dirinya dapatkan, semuanya sedikit te...