009

49 12 0
                                    

Sudah lima kali Ayana menghubungi Andito, namun tetap aja tidak ada jawaban dari Andito. "Kenapa ponselnya kak Andito nggak aktif sih," ujarnya.

"Ayana lo mau pulang bareng gue nggak?" Tanya Sesil yang sudah berada didalam mobilnya.

"Boleh deh," Ayana pun masuk kedalam mobil Sesil, Sesil langsung melajukan mobilnya.

Ayana meneliti jalanan ibu kota. "Ini kan bukan jalan kearah rumah gue, kita mau kemana Sil?" Tanya Ayana.

"Ke kafe Anggara, soalnya gue mau nonton golden boys perfom," jawab Sesil.

Ayana terlihat berfikir sejenak, karena dia tahu jika dirinya pulang telat pasti dirinya bakal kena marah oleh mamahnya.

"Udahlah Ay sekali-kali kita nongki, udah lama juga kita nggak keluar, yakan?"

Dengan berat hati Ayana menganggukkan kepalanya. "Oke deh," ujarnya.
-
-
-
-
-
Keduanya kini telah sampai di kafe Anggara, mereka sangat menikmati perfom dari golden boys.

"Keren banget nggak sih, Reza main drummer nya?" Tanya Sesil.

Ayana yang sedang menyeruput minumannya, hanya menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan Sesil.

Kenan selesai bernyanyi, dan mata dia tertuju ke meja Ayana dan Sesil.

"Kayaknya hari ini kedatangan tamu spesial,"

Ayana dan Sesil sadar saat mata Kenan tertuju ke meja mereka.

"Maksudnya kita Ay?" Tanya Sesil, Ayana menggelengkan kepalanya tanda tidak tau.

"Ok hari ini gue bakal ajak seseorang untuk berduet dengan gue," ujar Kenan, membuat seluruh pengunjung kafe sangat antusias untuk mengetahui siapa yang akan diajaknya duet.

"siapa yah?"
"Apakah suaranya sebagus Kenan?"
"Yang mana sih orangnya?"
"Cewek atau cowok?"

Kira-kira seperti itulah berbagai macam pertanyaan pengunjung kafe.

"Ayana Ayundiya Prita,"

Ayana menunjuk dirinya sendiri. "Gue?" Gumamnya yang hanya terdengar oleh Sesil.

Kenan menganggukkan kepalanya. "Sini naik keatas panggung, lo mau kan duet sama gue,"

Nino menganggukkan kepalanya. "Iya Ay, sekali-kali Sabi lah!" ujarnya.

"Udah Ay sana naik," pintah Sesil. Ayana pun maju untuk berduet dengan Kenan.

"Lo bisa kan nyanyi cinta tak mungkin berhenti?" Tanya Kenan sambil berbisik.

"Bisa," jawab Ayana.

"Ok, dimulai dari lo yah?"

Nino dan Reza memulai dengan memainkan alat musik mereka masing-masing.

Ayana sudah bersiap untuk bernyanyi. "Tak ada kisah tentang cinta yang bisa terhindar dari air mata..." Ayana mulai bernyanyi.

"Wah gila bagus woy,"
"Merdu banget suaranya,"
"Adem bener dah,"
"Ayana my bestie,"
"Masih cantikan gue, mukanya,"

Seluruh pengunjung kafe takjub mendengar suara khas yang keluar dari mulut Ayana.

"Namun kucoba menerima hatiku membuka, siap untuk terluka..." Ayana sangat menghayati lagu tersebut.

Banyak pengunjung kafe yang merekam duet keduanya.

"Cinta tak mungkin berhenti... Secepat saat aku jatuh hati, jatuhkan hati ku kepadamu, sehingga hidupku pun berarti. Cinta tak mudah berganti tak mudah berganti jadi benci, walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati..." Kenan menyambung lagi yang dinyanyikan Ayana sambil menatap dalam mata Ayana dengan tatapan tulusnya.

Ayana tersenyum tipis dan melanjutkan nyanyiannya. "Walau seharusnya bisa saja dulu aku menghindar dari pahitnya cinta.. namun ku pilih begini biar kuterima.. sakit demi jalani cinta..."

Dilirik selanjutnya keduanya bernyanyi bersama-sama. Kenan memegang tangan Ayana dengan tulus, banyak pengunjung kafe yang baper dengan tindakannya. "Cinta tak mungkin berhenti.. secepat saat aku jatuh hati, jatuhkan hatiku padamu, sehingga hidupku pun berarti. Cinta tak mudah berganti tak mudah berganti jadi benci, walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati..."

Tepuk tangan penonton begitu antusias saat setelah Kenan dan Ayana selesai bernyanyi.

Ponsel Ayana berbunyi dan disitu menampilkan kontak mamahnya, Ayana membaca pesan masuk dari mamahnya, dengan cepat Ayana berlari untuk keluar dari kafe tanpa memperdulikan panggilan dari Kenan.

Sesil pun menyusul Ayana. "Ay tungguin gue elah," ujarnya saat melihat Ayana yang sedang naik taksi.

"Ayana mau kemana?" Tanya Kenan.

"Pulang deh kayaknya, yaudah deh gue juga mau cabut pulang, salam buat Reza." ujarnya setelah itu menghampiri mobilnya.

Hay Hay Hay semoga like yaa sama cerita yang aku buat, dan semuanya murni hasil pemikiran saya sendiri, tanpa menjiplak karya siapapun 🤗

Setetes Kebahagiaan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang