Chapter 9

241 29 0
                                    

Acha merebahkan tubuhnya di kasur. Hari ini terasa begitu melelahkan untuknya. Acha mengambil foto Devan dan kembali mengajaknya mengobrol. "Devan. Acha suka sama Devan dan Acha slalu berusaha buat dapetin hati Devan. Tapi Devan slalu bersikap dingin sama Acha. Devan juga gak pernah ngehargain perjuangan Acha sedikit pun" Acha terus berbicara pada foto Devan hingga akhirnya ia lelah dan tertidur.

Pagi harinya... Acha terbangun dengan mood yang buruk. Hari ini Acha tidak bersemangat. Acha melangkahkan kakinya dengan malas. Acha ingin bolos sekolah hari ini, tapi Acha ingat ia masih murid baru di sekolahnya. Acha tidak mau memiliki absenan yang buruk. Setelah selesai mandi dan memakai seragam. Acha berdiri di depan cermin. "Semangat Acha. Gak boleh patah semangat. Acha pasti bisa dapetin hati Devan. Kata Mom sama Aksa, Devan itu orangnya baik, cuman sikapnya doang yang dingin dan emosian. Jadi, Acha harus banyak banyak sabar" Acha menyemangati dirinya sendiri melalui cermin di depannya. Setelah itu Acha berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, Acha mencari keberadaan Devan. Acha mencari ke setiap sudut sekolah, tapi tak kunjung menemukan Devan. Hingga bel masuk berbunyi, Acha masih belum menemukan Devan. Jam pelajaran ke 2, kelas Acha jamkos karena guru yang seharusnya mengajar tidak masuk karena sakit.

Acha memilih untuk pergi ke kantin. Saat melewati lapangan Acha melihat inti Darkness yang sedang berlari mengelilingi lapangan. Karena penasaran Acha bertanya pada siswi yang ada di pinggir lapangan.

"Mereka di hukum karena apa" tanya Acha. Perempuan itu tersenyum mendengar perkataan Acha.

"Mereka di hukum karena ketahuan bolos sama Pak Bambang. Double hukuman gara gara kepergok ngerokok di warung. Sok Sokan sih, gue udah peringatin mereka, tapi mereka gak mau denger. Sekarang rasain aja akibatnya" gadis dengan name tag Naraya Kirania tertawa keras. Sepertinya Nara sangat senang melihat inti Darkness di hukum.

"Nama Lo Acha kan ? Murid baru yang jadi trending topik di sekolah. Kenalin, nama gue Nara, Lo bisa panggil gue kalau butuh bantuan" setelah mengatakan itu, Nara pergi entah kemana.

Acha memilih pergi ke kantin untuk membeli beberapa minuman lalu pergi ke kelas untuk mengambil topi di tasnya. Hari ini matahari sangat panas, jadi Acha akan memberikan topinya pada Devan.

Acha kembali kelapangan dengan membawa sekantung plastik yang di jinjingnya. Kebetulan Devan, Calvin, Reyhan dan Dafa sedang duduk mengistirahatkan diri. Mereka memang bisa istirahat,  asal mereka menyelesaikan hukuman sebanyak 30 putaran.

"Devan. Acha bawain ini buat Devan" Acha menunjukan topi dan minuman yang di bawanya.

"Buat kita ada gak Cha" tanya Calvin yang melihat minuman yang di bawa Acha cukup banyak.

"Ada kok. Nih, kalian minum aja sepuasnya" Acha memberikan plastik yang berisi minuman pada Calvin.

"Makasih Cha" serempak Calvin, Dafa dan Reyhan berterima kasih bersamaan.

"Nih, Acha bawain ini buat Devan" Acha mengulurkan topi dan minuman yang ada di ke 2 tangannya.

"Gue gak butuh itu" jawab Devan ketus membuat Acha kecewa.

"Yaudah, kalau Devan gak mau, Acha kasih aja buat Aksa" mendengar perkataan Acha membuat Devan membelalakan matanya tidak terima. Kenapa Acha malah mau memberikannya pada Aksa ?

"AKSAAA....." Acha berteriak memanggil Aksa yang masih berlari di sebrang sana. Jangan tanya kenapa Aksa tidak ikut istirahat bersama yang lain. Karena Aksa cukup licik dalam mengorupsi hukuman. Disaat tidak ada yang mengawasi Aksa akan duduk dan istirahat. Saat ada yang memeriksa, Aksa akan berakting dan mengatakan jika ia sudah menjalani hukuman penuh.

X - OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang