🍑18

62.1K 7.7K 963
                                    

Sebelum lanjut, aku mau curhat sedikit nih.

Beberapa hari lalu aku gak sengaja dapet info tentang seekor kucing yang di blender. Oknumnya katanya orang luar negeri.

Aku yang sebagai catlover gak bisa makan enak selama beberapa hari ini. Bawaannya sedih mulu.

Aku emang gak nangis, tapi sedihnya itu awet sampe sekarang.

Kok bisa yaa ada orang keji kek gitu.

Hah, mungkin itu aja curhatan akuh. Makasih udah sempatin baca.

H A P P Y R E A D I N G

🍑🍑🍑

Brak!

Dobrakan kuat dari pintu ruangan kerja kaisar Ziria menjadikan sosok yang berada di dalamnya menoleh.

Gava menyimpan penanya kemudian menatap Lore yang terlihat marah.

"Kenapa Kakak memenjarakan ibu?!"

"Lore apakah tata krama selama ini yang kau pelajari di academy sudah tenggelam?" pertanyaan penuh sindiran Gava lemparkan.

Alih-alih merasa takut, Lore malah melengos. "Aku tidak lupa, Kak. Tapi aku hanya ingin protes, kenapa ibu dipenjara dan disiksa di sana? Bahkan bibi Tera mengatakan ibu tak menyentuh makanannya."

"Apapun yang aku lakukan cukup menjadi urusanku. Tidak perlu ada yang ikut campur." tutur Gava dengan aura mencekam. Jujur saja Lore mulai merasakan takut.

"Sebenarnya apa salah ibu hingga Kakak melakukan ini?"

"Salahnya karena dia meracuni Lilyza." sela Gava lalu kembali sibuk dengan pekerjaannya.

"Kakak bohong. Kakak sebenarnya tau kan, bukan ibu yang meracuni kak Lilyza?" ucapan Lore tidak berhasil menghentikan Gava dari kegiatannya.

"Kau tau apa."

"Aku tau. Karena setelah kak Lilyza membawa kue buatan ibu di kamarnya, dia sempat menawarkannya padamu kan?" tebak Lore yang mana berhasil membuat gerakan tangan Gava berhenti.

"Kak Gava tidak menolaknya bahkan sempat memakannya. Jika beracun seharusnya Kak Gava ikut keracunan bukan hanya kak Lilyza." singgungnya mengingat tempo hari dia melihat Gava memakan kue buatan Deziana.

Melepas pena di tangannya, Gava menyadarkan punggungnya pada kursi berukiran naga itu. Dia menatap Lore lurus lalu menghela napas pendek.

"Lore, sesuatu yang bukan ranahmu jangan pernah untuk mencoba memasukinya. Karena hanya bisa membuatmu rugi." telaknya berhasil membuat Lore menpautkan bibirnya rapat.

Anak berumur 10 tahun itu membuang pandangannya ke samping, meski usianya masih belum dewasa tapi Lore tau. Kakaknya itu penuh ambisi, Lore bahkan bisa meraskan aura menekan khas Gava di sekitarnya.

"Kak, aku tidak tau kenapa kau sampai melakukan sampai sejauh ini. Lakukanlah apa yang menurutmu benar. Aku pamit." Lore undur diri meninggalkan Gava yang senantiasa mengamati Lore keluar sebelum sosoknya hilang dibalik pintu.

Usai keluar dari ruangan kakaknya, Lore berjalan lesu sepanjang lorong.

Meski dia belum dewasa, tetapi Lore tau apa yang menimpa ibu tirinya adalag bagian dari siasat seseorang.

Kini di kepalanya hanya ada dua spekulasi.

Pertama, kakaknya Lilyza yang sengaja meracuni dirinya sendiri.

Ibu Tiri?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang