🍑40

64.6K 9.3K 1.7K
                                    

Deziana mendorong Gava bermaksud agar pria itu menjauh. Namun usahanya ditahan lantaran Gava meremas kuat bahunya, seakan mengatakan jangan memberontak atau dia akan membelah dua bahu Deziana.

Yang benar saja. Sejauh membaca cerita My Lilyza, status Alodia adalah selir Zareon bukan istri Gava. Meski kenyataannya Deziana tidak menamatkan ceritanya padahal tinggal selembar lagi menuju ending.

"Yang Mulia Kaisar, setauku dia mantan selir ayah Anda dulu. Kenapa Anda malah mengatakan sudah menikahinya 5 tahun lalu. Apa..."

"Apa kau menghadiri langsung pernikahan ayahku? Apa ada dari kalian yang menyaksikan langsung pernikahan keduanya? Apa ada?!" tanya Gava yang dibalas kebungkaman dari semua orang.

"Faktanya akulah yang menikahinya. Selama ini keluarga merahasiakannya karena saat itu ada masalah pribadi. Jadi, bila ada diantara kalian yang keberatan maka maju sekarang. Aku tidak membutuhkan bawahan mendukung di depan tetapi di belakang menjadi pengkhianat. Berbicaralah sebelum pedangku yang mengajak kalian berbicara." tekannya menjadikan para tamu kompak menundukkan pandangan.

Tentulah mereka takut untuk berhadapan dengan sang kaisar tirani. Pria itu memiliki banyak koneksi serta bawahan yang tidak diketahui berapa banyak di mana sudah menyebar ke seluruh negeri termasuk di kerajaan-kerajaan yang mereka pimpin.

"Maaf Yang Mulia Kaisar, kami hanya terkejut. Apapun keputusan Yang Mulia, kami akan mendukung sepenuhnya."

Deziana yang sedari tadi mangap-mangap, hanya menatap linglung orang-orang. Jujur saja dia masih bingung, kira-kira trik apa lagi yang Gava mainkan. Dan apa tujuan pria itu membuat pengumuman sebesar ini.

"Dan bawa putraku kemari!"

Untuk malam ini mereka mendapat kejutan berkali-kali lipat. Ketika pintu aula dibuka, muncul pengawal dan seorang anak kecil yang menatap lugu kerumunan orang-orang.

Semua mata menyorot Alerion yang mana rupa sang anak adalah duplikat dari kaisar Ziria. Hanya rambutnya yang mengikuti gen ibunya, coklat terang. Sebuah fakta yang membuat keyakinan mereka semakin menguat bahwa anak kecil itu adalah pewaris masa depan Ziria.

Gava melepaskan rengkuhannya dan beralih menggendong Alerion yang terlihat kesenangan berada dipelukan sang ayah. Beda halnya Deziana yang mulai panas dingin saat wajah Alerion mulai dipublikasikan, sedari tadi jemarinya tidak bisa diam.

Gava benar-benar merealisasikan ucapannya. Tak tanggung-tanggung Gava langsung mengenalkan Alerion di saat acara penting tengah berlangsung.

Padahal Deziana sudah memastikan agar malam ini Alerion tidak mengambil perhatian para tamu.

"Dia Alerion Deva Ziria. Putra yang akan meneruskan tahta Ziria di masa depan." ujarnya lantang. Tak ada keraguan sedikitpun dalam kalimatnya menjadikan semuanya langsung bersorak menyambut sang pangeran mahkota.

Euphoria kebahagiaan yang entah tulus atau tidak dari orang-orang di sekitar nyatanya tak mampu mengurangi kecemasan Deziana. Semua di luar kendalinya.

Malamnya seluruh tamu diperkenankan istirahat di istana Ziria ditempat khusus para tamu yang berasal dari negeri jauh. Maklum, kerajaan Ziria sangat besar, menampung tamu dari seluruh negeri bukanlah masalah besar.

Deziana berjalan cepat menuju pria yang beberapa saat lalu membuat kehebohan besar. Malam ini Deziana harus menuntaskan segalanya.

Di tengah jalan dirinya berpapasan pada beberapa nona bangsawan yang sepertinya hendak ke ruangan per-istirahatan masing-masing. Ada Erina juga yang mana sedari awal bersitegang padanya langsung menundukkan pandangan begitu melihatnya.

"Selamat malam Yang Mulia Permaisuri."

Alis Deziana mengkerut saat sapaan mereka terjadi hampir secara bersamaan. Dirinya pun mengaruk wajahnya sebagai tanda bingung.

Ibu Tiri?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang