🍑33

57.2K 8.7K 1.6K
                                    

Tim yang bolak-balik cek notif WP🙋

Kurang sepengertian apalagi akuh.

bacanya pelan2 aja, ya. Supaya gak merasa kependekan part-nya.

H A P P Y  R E A D I N G

🍑🍑🍑

Hari pemilihan permaisuri semakin dekat. Para putri dan nona bangsawan mulai mendatangi istana dan akan menjalani beberapa prosedur sebagai syarat sebagai terpilihnya calon permaisuri.

Deziana yang hendak pergi makan sejenak menghentikan langkahnya. Mengamati satu persatu bangsawan sibuk mengamati furnitur istana dengan bantuan kepala pelayan serta Zry.

Hendak melanjutkan langkahnya, Deziana kembali mengurungkan niatnya lantaran salah satu putri dari kerajaan yang entah namanya, menyeru memanggilnya.

"Pelayan yang menggunakan pita putih, kemari!"

Merasa cuman Deziana yang memakai pita putih, wanita itu akhirnya mendekat mengabaikan rontaan perutnya yang koar-koar minta diisi.

Tiba di hadapan putri itu, Deziana membungkukkan badannya sekilas sebagai tanda hormat. "Iya, Putri. Ada yang bisa saya bantu?"

"Kata kepala pelayan, kau adalah pelayan pribadi kaisar. Bisa beritahu aku di mana kaisar sekarang berada?" tanyanya.

Deziana mengangkat kepalanya, netra kelabunya melirik Zry selaku tangan kanan Gava yang mana jauh lebih tau perihal kaisar Ziria.

"Mohon maaf, Putri. Kaisar berpesan agar dia tidak diganggu serta aktivitasnya adalah privasi. Saya tidak bisa mengatakannya." jawab Deziana di mana memang benar adanya.

Kehadirannya di sinipun semata-mata karena mau isi perut. Setelah itu dia akan kembali melayani pria otoriter macam Gava.

Putri bernama Erina itu cemberut lalu tanpa kata meninggalkan Deziana yang kini menatap punggung terbukanya itu.

Dari jalannya yang berlenggak lenggok, sekilas Deziana sempat menyamakannya dengan ayam betina yang disukai oleh Rambo—ayamnya Tok Dalang.

Sekali melihatnya saja, Deziana yakin gadis berambut biru itu tidak akan lolos. Attitude-nya masih kurang untuk ukuran seorang putri raja.

"Ziana, apa kau bisa ke pasar membeli beberapa bahan? Hari ini istana cukup sibuk menyambut tamu. Jadi, melihatmu memiliki waktu cukup senggang, tidak masalahkan?" kepala pelayan bertanya.

Deziana yang awalnya ingin mencari alasan penolakan seketika urung begitu sepintas ide muncul di otaknya. Dia bisa menggunakan momen ini untuk bertemu Alerion. Deziana teramat merindukan sang putra yang semingguan ini tak jumpa.

"Baik, Nyonya."

🍑🍑🍑

Setelah membeli seluruh barang-barang secara sendiri, Deziana bergegas menuju rumah Nana yang berjarak sekitar 2 kilo meter dari pasar.

Senyumnya mengembang setelah rumah Nana ada di depannya.

"Nana!" Deziana mengetuk pintu, hanya 3 ketukan dan benda berwarna coklat tua itu terbuka.

Nana menyungging senyum lebar lalu mempersilakan Deziana masuk.

"Alerion ada di kamarnya. Sedari kau pergi, anak itu tak betah menunggumu pulang."

Ibu Tiri?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang