23

3.2K 293 24
                                    

_TP_

"Kamu hati-hati ya, cepet pulang lagi. Bawa kekasih mu ke rumah," kata Mami Zeendy.

"Iya Mi. Nanti Zeendy ajak pacar Zeendy ke rumah. Zeendy  kenalin ke Mami sama Papi, nanti."

"Bagus, jaga diri baik-baik ya di sana," kata Papi Zeendy. Zeendy mengangguk paham. "Zeendy masuk kereta dulu ya Pi, Mi. Kalian juga jaga diri baik-baik. Salam buat kembaran aku kalau udah pulang," kata Zeendy.

"Iya nanti kita, sampein."

Zeendy menyalimi tangan orang tuanya kemudian masuk ke dalam kereta mencari tempat duduk. Setelah duduk Zeendy langsung memgirim pesan pada Chika bahwa dia sudah berada di dalam kereta.

____________________________

Baby Chika

baby, aku udah di-
dalem kereta
Tunggu aku ya-

-Iya sayang
-Aku tunggu, cepet sampai
-I love you😭❤
____________________________

Membutuhkan waktu beberapa jam untuk sampai di kota rantauan Zeendy. Selama di perjalanan Zeendy selain tidur ya selalu berkomunikasi dengan Chika agar tak terlalu bosan. Akhirnya kereta Zeendy sampai di stasiun tujuan. Dia turun dari kereta. Di stasiun Chika sudah menunggu, netranya terus saja menyapu ke arah kerumunan manusia yang ada berharap Zeendy ada di antara mereka.

Chika tak sabar menunggu saat Zeendy memberitaukan bahwa kereta dia sudah sampai. Sampai netra coklat milik Chika melihat sosok lelaki yang dia kenali. Zeendy. Berjalan ke arahnya dengan pakaian berwarna coklat di balut jaket warna biru. Tangannya menarik koper dan tangan satunya membawa tas kain yang berisi oleh-oleh.

Chika berlari menghampiri Zeendy. Zeendy yang mempunyai firasat, meletakkan bingkisan itu. Dan benar saja, Chika, langsung melompat ke arahnya, sekarang berada digendongan Zeendy seperti koala. Memeluk erat tubuh Zeendy. Akhirnya setelah sekian lama, dirinya bisa kembali merasakan kehangatan pelukan sang kekasih. Lebay, padahal cuma beberapa hari tok.

"Aku kangen," gumam Chika berada di dalam pelukan Zeendy.

"Aku juga," balas Zeendy.

Chika memperlihatkan wajahnya. Matanya meneliti wajah Zeendy yang beberapa hari ini tak dia lihat secara langsung. Tanpa pikir panjang Chika menciumi wajah itu, tak peduli jika nantinya wajah Zeendy bisa saja kotor karena air liurnya. Ciuman terakhir jatuh pada bibir Zeendy. Dengan lembut Chika melumat bibir itu tanpa adanya nafsu. Hanya ciuman kerinduan saja.

Zeendy cukup terkejut atas perbuatam Chika. Karena ini adalah first kiss nya. Selama ini dia masih menjaga bibir sucinya ini. Sampai akhirnya keperjakaan bibirnya di renggut oleh Chika. Zeendy mengikuti nalurinya, untuk membalas lumatan dari Chika. Tak peduli adanya banyak orang yang berlalu lalang di sekitar mereka. Ciuman berkahir, mereka terengah-engah mencari pasokan udara lebih.

"Itu first kiss aku," kata Chika.

"Itu juga fisrt kiss aku," balas Zeendy.

Perlu kalian ketaui selama Chika menikah dengan mantan suaminya dulu, dia sama sekali tak mau di sentuh. Berhubungan badan layaknya suami istri, tidak dilakukan. Pelukan, ciuman, atau apa pun itu juga tak dilakukan bersama mantan suaminya. Itu semua karena tak ada rasa cinta untuk mantan suaminya. Toh juga dulu mereka menikah karena paksaan.

Mereka masing-masing tentu merasa senang karena sama-sama melepaskan first kiss mereka pada orang yang benar-benar di cintai. "Turun. Kita pulang sekarang biar cepat bisa istirahat," kata Zeendy pada Chika yang masih nemplok digendongannya.

"Ga mau, aku mau digendong aja," kata Chika.

"Nanti aku, susah bawa barang-barangnya," balas Zeendy.

"Itu yang di dalem tas kain apa?" tanya Chika.

"Oleh-oleh buat kamu sama Mama, Papa."

"Biar aku, yang bawa. Kamu gendong aku aja," kata Chika.

"Terus koper aku?"

"Tangan kamu dua, masih ada tangan satu lagi yang bisa buat bawa koper," kata Chika bersikeras ingin digendong.

"Oke-oke." Zeendy hanya bisa pasrah menuruti kemauan Chika. Tangan kanannya menahan bobot tubuh Chika yang tak ringan. Tangan kirinya menarik koper, sedangkan tas yang berisi oleh-oleh dibawa oleh Chika.
Mereka menjadi pusat perhatian karena Zeendy yang menggendong Chika layaknya bocah dua tahun. Namun, Zeendy dan Chika tak menghiraukan hal itu, mereka tetap fokus pada dunainya sendiri.










































Udah cukup LDR nya.

Gue up satu lagi deh, setelah ini mau menghilang. Awokawokaowk.

Oh iya gua ada cerita banyak di draf, salah satunya ada yg genre nya agak horor. Spoiler deskripisnya kyk gini.

__________________________
"Hei," panggil Chika.

"Siapa nama kamu?" tanya Chika pada sosok lelaki yang berada tak jauh darinya.

Sosok lelaki itu terdiam.

"Aku bertanya, siapa nama kamu?" ulang Chika.

"Alzee," jawab sosok lelaki itu sambil tersenyum tipis, sangat tipis.

"Dia bisa melihat ku," batin Alzee.
__________________________

Gimana, tertarik ga? Gatau mau pub kapan.

Udah ya, mon maap kalau ada typo.

Gue mo menghilang, babay. Jangan kangen wkwkwk muah;*

Tukang Paket [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang