27

3K 280 19
                                    


_TP_

Zeendy sudah kembali lagi ke kota rantauannya. Dia tak bisa meninggalkan Chika terlalu lama. Karena sudah jadi bucin ya gitu, ga bisa banget lama-lama jauhan. Pagi ini Zeendy telah masuk ke dalam kantor kuyang express. Kantor yang sudah menjadi miliknya secara resmi. Saat masuk ke dalam kantor, dia langsung disambut oleh para karyawan yang dulu adalah teman mereka. Teman-teman Zeendy tentunya sangat terkejut mendengar berita bahwa ternyata Zeendy adalah anak pemilik kantor ini, dan kantor ini sekarang telah menjadi milik Zeendy. Sekarang orang yang mereka anggap teman telah menjadi atasan mereka sekarang.

"Selamat pagi boss," sapa mereka serempak.

"Ah, ga usah terlalu formal. Kayak biasa aja dah, lebih nyaman," balas Zeendy.

"Kan mau bagaimana pun anda sekarang bos kami. Benar tidak gaes?" kata Floran.

"Betull!"

"Benar sekali!"

"Ck, pokoknya gua mau kita kayak biasanya aja. Kayak temen biasa. Meskipun gua, udah ga kerja sebagai tukang paketnya," jelas Zeendy.

"Tapi kita bakal tetep hormatin lo Zeen, apalagi lo sekarang boss di sini, pemilik kantor ini. Jadi kita juga harus tau batasan," jelas Freya.

"Huh okey, sesuka kalian aja lah," jawab Zeendy pasrah, "Okey, ges. Makasih atas penyambutan kalian, gua seneng banget dah. Tapi sekarang, waktunya kita buat kerja. Ayo kerja! Kerja! Kerja!" Kata Zeendy dengan semangat.

"A elah Zeen, ga ada libur dulu gitu atau jamkos kek?" tanya Floran.

"Lo kira ini sekolah? Kagak ada jamkos-jamkos, kerja!"

"Traktiran gitu Zeen, kan lo bisa dikatakan naik jabatan nih," rayu Bobon. Zeendy nampak berpikir. "Kalau, traktiran emm... oke nanti jam makan siang, kumpul di sini. Gue kasih traktiran makan siang," putus Zeendy.

"Yeassss!" Mereka bersorak gembira mendengar kata traktiran dari Zeendy. Tanpa ba bi bu be bo, mereka langsung mengerjakan tugas masing-masing. Sedangkan Zeendy, masuk ke dalam ruangannya yang dulu adalah ruangan papinya saat berkunjung ke sini.

"Ahh~" desah Zeendy lega saat tubuhnya bisa duduk di kursi empuk kebanggan kantor kuyang express. Zeendy menatap sekeliling isi ruangan. Sepertinya Zeendy akan merombak ruangan ini. Dia akan mengisi beberapa barang dan juga foto-foto mungkin, agar dirinya nyaman berada di ruangannya ini.

"Oke, mari kita kerja," monolog Zeendy sebagai penyemangat dirinya sendiri.

_TP_

Malam ini Zeendy telah membuat janji dengan Chika untuk makan malam bersama. Sekali-kali Zeendy ingin mengajak Chika melakukan hal-hal yang romantis seperti para kebanyakan manusia inginkan. Dia sudah memboking tempat di restoran yang cukup terkenal di kota. Semuanya sudah siap, sekarang Zeendy tinggal menjemput kekasihnya di rumah. Zeendy pergi ke rumah Chika menggunakan mobilnya sendiri.

Sehabis pulang ke rumah orang tuanya, dia saat akan kembali memutuskan untuk membawa mobilnya yang berada di rumah orang tuanya. Dia akan kembali memakai mobilnya lagi. Dan juga Zeendy memilih membeli apartemen, tapi tidak membiarkan rumah kontrakannya begitu saja. Dia sudah mengurus rumah itu yang sekarang menjadi miliknya. Karena bagaimanapun di rumah kontrakan itu banyak kenangan mulai awal kenal denhan Chika. Dia tak ingin salah satu kenangannya bersama Chika yang ada hilang begitu saja.

Zeendy kini sudah sampai di rumah Chika. Dia di sana di sambut oleh ke dua orang tua Chika. Mereka ikut merasa senang dengan kabar yang  teredar di dunia bisnis.

"Memangnya Chika mau kamu ajak kemana Zeen?" tanya Papa Chika kepo.

"Kepo deh papa ini. Biarin mereka seneng-seneng," tegur Mama Chika.

Tukang Paket [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang