33

2.9K 268 51
                                    

_TP_

Malam pun tiba. Chika sedang memilih-milih baju yang ingin dia kenakan untuk kencan kali ini dengan Zeendy. Chika sampai mengeluarkan hampir semua baju-baju yang tergantung di dalam lemari untuk mencari baju yang cocok baginya.

"Ishh, gue, ga ada baju gini. Bagusnya pakek apaan dong. Besok gue harus beli baju lagi deh biar punya baju buat keluar," monolog Chika.

Bisa-bisanya dia bilang tak punya baju padahal di atas tempat tidur itu adalah baju semua, dan di dalam lemari juga baju. Baju-baju yang sangat bagus dan cocok untuk di pakai keluar jalan. Emang dasar wanita kalau mau keluar ribet soal baju, katanya ga punya baju padahal baju ada menuhin di dalam lemari.

"Yaudah pakek ini aja deh, biar cepet." Chika mengambil salah satu baju yang menggantung di lemari lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk dikenakan.

Setelah dikenakan Chika langsung memposisikan diri di depan kaca meja rias. Siap merias wajahnya agar Zeendy terpukau dan tak bisa berpaling lagi darinya. "Oke mari kita cap cap dulu," monolog Chika. Chika mulai berkutat dengan alat-alat make up nya, yang author sendiri gatau apa aja namanya.

Ceklek~

"Astaghfirullah, Chika!" Mama Chika masuk dan terkejut melihat keadaan kamar Chika yang berantakan, baju berserakan di atas kasur bahkan lantai.

"Apa sih mah, teriak-teriak. Berisik tau," kata Chika sambil melihat Mamanya dari kaca.

"Anak perawan kamarnya berantakan banget Ya Allah. Baju bertebaran dimana-mana. Kamu habis ngapain sih?" Tanya Mama Chika sambil memunguti baju-baju anaknya mengumpulkan menjadi satu.

"Cari baju Ma. Chika ga punya baju lagi Ma. Besok kita shooping yuk," ajak Chika.

"Ga punya baju? Ini apa semua apa Chika??" Tanya Mama Chika sambil menunjukkan baju-baju di gendongannya.

"Jelek itu Ma. Chika mau beli lagi yang baru."

"Eh, bentar-bentar. Kok mama udah dandan rapi mau kemana?" Tanya Chika menyadari penampilan mamanya yang sudah cantik bahenol.

"Mama mau kencan sama Papa dong. Udah lama ga kencan," jawab Mama.

"Ceilah Ma, udah tua pakek segala mau kencan."

"Terserah Mama lah, wlee. Kamu itu jangan ikut-ikut urusan orang tua. Jadi Mama mau pergi duluan. Kamu juga mau keluar kan? Jangan lupa kunci pintunya ya? Mama keluar dulu babay muah~"

Brug~

Mama Chika kembali menjatuhkan baju-baju Chika yang sudah dipungutnya lagi ke lantai. Kemudian keluar dari kamar Chika. Karena niat awal sebenarnya ia hanya ingin berpamitan dengan Chika sebelum pergi.

"Ma, baju Chika ga jadi di beresin?" Tanya Chika.

"Beresin sendiri! Udah gedhe, masih minta di beresin aja," sahut Mama Chika.

Chika merotasikan matanya kesal, lalu kembali pada tahapan riasan yang belum selesai itu. Ponsel Chika bergetar, yang ternyata mendapat pesan dari Zeendy jika dia sudah menyuruh temannya untuk menjemput Chika, dan sudah di perjalanan. Mengetahui itu, Chika buru-buru menyelesaikan riasannya.

 Mengetahui itu, Chika buru-buru menyelesaikan riasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tukang Paket [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang