11

3.8K 369 14
                                    

_TP_

Setelah kejadian itu hubungan Chika dan Zeendy semakin dekat. Mereka sudah saling berteman dekat sekarang. Mereka berdua selalu ada saat di antara mereka berdua membutuhkan pertolongan atau apa pun itu. Seperti sekarang, pagi ini Zeendy telah siap di rumah Chika, untuk menemaninya pergi ke persidangan dalam mengurus perceraian kali ini. Meski ada mama dan papa-nya yang menemani, tapi tetap saja Chika ingin meminta Zeendy ikut menemaninya kali ini. Sebelum berangkat Zeendy di persilahkan oleh keluarga Chika untuk sarapan. Keluarga Chika sudah cukup dekat dengan Zeendy, bahkan mereka diam-diam sudah setuju apa bila nantinya Zeendy ingin melamar Chika dan menjadikan istri.

Perempuan tetaplah perempuan, ada saja kegiatan yang membuat mereka cukup lama dalam bersiap. Setelah sarapan para lelaki sedang menunggu para perempuan bersiap. Sambil menunggu, Zeendy menikmati waktunya untuk minum kopi sambil bermain catur dengan papa Chika di halaman samping.

"Ayo dong om jalan, giliran om nih," kata Zeendy. Papa Chika nampak berpikir keras. "Sstt, om lagi berpikir. Kamu lihat aja, gini-gini om dulu selalu menang kalau main ngelawan satpam sekolah om waktu muda," jelas Papa Chika.

Zeendy hanya tersenyum dan mengangguk. Dia nampak santai, karena baginya melawan Papa Chika ini sebenarnya begitu mudah, apalagi dirinya adalah pemenang catur dalam perlombaan saat mewakili sekolah. Zeendy menyeruput kopi miliknya sebelum menjalankan pion catur miliknya.

"Tante sama Chika lama banget ya om?"

"Biasa namanya juga perempuan," balas Papa Chika.

"Tapi mereka sudah satu jam-an lebih."

"Biarin aja, kalau kita suruh buru-buru yang ada kita malahan jadi santapan macan ntar," kata Papa Chika lagi.

Mereka melanjutkan permainan catur sampai beberapa menit kemudian Chika dan Mama nya sudah selesai dalam bersiap. Masih ada waktu setangah jam sebelum sidang perceraian dimulai. Maka dari itu mereka semua dengan segera berangkat, takut nanti telat.

_TP_

"Maka dari ini saudari Chika dengan saudara Robby telah resmi bercerai!"

Tuk! Tuk! Tuk!

Persidangan selesai, kini status suami istri telah hilang di antara Chika dan Robby. Dan tentunya Chika menjadi Janda sekarang. Keluarga Robby menghampiri keluarga Chika. Mereka meminta maaf sebesar-besarnya tantang apa yang telah di lakukan Robby terhadap Chika. Mereka juga berterima kasih karena Robby anak mereka tidak dilaporkan kepada polisi karena tindak kekerasan dalam rumah tangga.

Mereka keluar dari ruang persidangan dengan perasaan senang dan tentunya lega, apalagi Chika. Harapan untuk bisa terbebas dari pernikahan tanpa didasari cinta kini tercapai. Dirinya merasa sangat bahagia. Sekarang tujuan selanjutnya adalah, menjadikan Zeendy sebagai suaminya. Chika memperhatikan Zeendy dengan senyuman penuh arti yang sedang berbincang dengan Papanya.

"Setelah ini kamu harus nikahi anak saya," bisik Papa Chika.

"Ha?" Kaget Zeendy. Papa Chika menepuk pelan pundak Zeendy. "Ayo kita pulang."

Setelah semuanya selesai, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Zeendy masih berdiam di rumah Chika. Karena kerjaan nya hari ini libur, maka dari itu dirinya tak diperbolehkan Chika untuk pulang ke rumah. Maka di sini lah dia sekarang. Papa Chika pamit untuk menghadiri meeting dadakan di perusahaan, sedangkan Mama Chika pergi keluar untuk menghadiri ariasan yang diadakan dua minggu sekali di rumah temannnya. Jadi sekarang di rumah hanya ada Zeendy, Chika, dan juga satpam yang menjaga di depan. Untuk ART sudah tidak ada, lebih tepatnya mengundurkan diri dengan alasan anaknya sudah kaya jadi dirinya tak usah cape-cape bekerja lagi.

Kini mereka berdua sedang di ruang keluarga menonton film drakor yang bergenre romantis. Zeendy yang sebenarnya tak begitu menyukai adegan film romantis pun dengan terpaksa harus ikut menonton menemani Chika.

"Ih sebel banget sama cowo itu! Jelas-jelas cewenya ga salah, masih aja percaya sama omongan PHO(Perusak Hubungan Orang)," kesal Chika karena adegan drama film yang di tonton. Sementara Zeendy hanya melirik Chika yang sedari tadi mendumel setiap mendapati adegan yang mengesalkan. "Kamu kalau jadi cowo, jangan kayak Dia Zee. Dasar ga percayaan," kata Chika.

"Denger gak?!"

"Iya Chika iya," jawab Zeendy dengan sabar.

Suasan film kini berubah, menayangkan adegan yang cukup intim. Mulai dari si cewe yang mabuk dan dijemput si cowo lalu dimasukan dalam mobil untuk di antarkan pulang. Namun, diluar dugaan si cewe yang sudah di kuasai nafsi justru mengangkangi si cowo yang sibuk menyetir mobil.

Zeendy dan Chika sama-sama terdiam saat menonton adegan ini. Suasana canggung mulai menyelimuti. Zeendy melirik Chika dan Chika pun sama melirik Zeendy. Mereka seketika memalingkan pandangan dirasa sama-sama ketahuan karna melirik.

"Ehem! Kita ganti aja ya filmnya," kata Chika sambil mencari remot yang kini entah tersembunyi di mana. Zeendy ikut membantu mencari remot saat melihat Chika yang mencari dengan tergesa.

Klotak!

Ya, tiba-tiba remot jatuh entah darimana, yang kini sudah berada di bawah. Mereka berdua menunduk sama-sama ingin mengambil remot yang terjatuh.

Remot- tangan Chika- tangan Zeendy

Itulah posisi tangan mereka saat mengambil remot. Namun, kini mereka masih terdiam dengan mata yang saling memandang, karena jarak wajah mereka sangatlah dekat bahkan hembusan napas mereka masing-masing dapat di rasakan saat mengenai wajah.

Ting tong~

Suara bel rumah menyadarkan mereka. Seketika mereka salting dan tentunya merasa canggung. "Non, ada gojek di depan," kata satpam yang kini masuk ke dalam rumah.

"E.. iya pak," jawab Chika.

"Biar aku aja yang keluar ngambil," kata Zeendy sebelum Chika bangkit. Dirinya keluar rumah bersama Pak Satpam untuk mengambil pesanan makanan yang tadi mereka pesan sebelum menonton film.
Sedangkan Chika yang masih di dalan rumah kini menenggelamkan wajahnya di bantal dengan posisi badannya yang menungging di atas sofa.

"AAAA JANTUNG GUA GA AMANNN!" teriak Chika tapi teredam oleh bantal.
























Kasihan Chika jantungnya ga aman wkwkwk.

Maapin buat typo.

Tukang Paket [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang