20

25 1 0
                                    

Setiap kata-kata Jashen masih berputar-putar dalam kepala Asia dan Asia memikirkan jawabannya apakah masih ditunggu? Tentu saja Jashen masih menunggu, jika seorang pria sudah menggungkapkan kata-kata yang mengarah ke lamaran tentu saja pria itu butuh tanggapan dari si lawan yang ditujukan kata-kata itu.

Asia bahkan bingung bagaimana harus memulai pekerjaan pertamanya sebagai penerjemah sore ini untuk Jashen. Sekitar pukul sembilan pagi setelah ia mandi dan berpakain, Jashen mengirimkan pesan bahwa dia membutuhkan penerjemah hari ini.

Pada jam empat sore, di meja berhadapan dengan tv, Asia duduk di sofa agak dekat dengan seorang Jashen Scotter untuk membantu pria itu menerjemahkan tulisan kuno Mesir dan menulisnya.

Dan mengherankan, Asia tidak melihat teman-teman se-apartemen, terutama pemilik apertemen yang mengajak Asia bergabung.

Gerome, Kaffman, Brodie, Amellota dan Nifrisy—semua orang menempati apartemen tidak terlihat, Asia mencari-cari.

"Aku akan membuatkan minuman kita."

"Aku tidak melihat Brodie dan teman-teman lain. Kau melihat mereka?" tanya Asia sebelum Jashen melangkah.

"Sebenarnya, aku telah membayar mereka— masing-masing, agar mereka menginap ke tempat lain selama seminggu. Aku ingin fokus ke pekerjaanku ini."

Seketika Asia lupa cara bernapas. Ia tampak terkejut mendengar jawaban Jashen.

"Tutup mulutmu sebelum lalat memasukinya."

Tiba-tiba mata Asia mengerjap beberapa kali.

"Jangan berpikir jahat tentang keputusanku ini. Aku harus mengambil keputusan ini. Pekerjaanku lebih penting dan harus cepat selesai, setelah itu aku mempunyai pekerjaan lain lagi."

Kemudian Jashen pergi berjalan menuju dapur dan tak lama kemudian ponsel pria itu tak jauh dari tempat Asia berdering di balik kertas-kertas.

Asia menggeser satu demi satu lembar kerja kerja menutupi ponsel Jashen. Setelah ponsel itu keluar dari timbunan kertas, Asia melihat layar ponsel. Kontak nama Editor Kathryn Lyordanie adalah penelepon Jashen.

Baru saja, Asia ingin menerima panggilan pada ponsel Jashen, panggilan itu tiba-tiba berakhir. Jashen tak lama kembali dengan dua gelas minuman susu.

"Kau membuat susu?" tanya Asia.

"Teh susu—formula rasanya teh jahe dan kunyit."

Asia mengernyit. "Kau meraciknya?"

"Awal sebenarnya, minuman ini adalah teh jahe dan kunyit, namun teman minumku adalah seorang perempuan, minuman cocok adalah teh susu dengan rasa jahe dan konyit. Formulanya menyehatkan omong-omong."

"Aku tahu. Tapi minuman ini terlalu herbal."

"Minuman herbal cocok untuk orang membutuhkan anti bodi sehat seraya bekerja keras."

"Aku belum cukup tua, Jashen."

"Aku tahu, Ma Júdy," balas Jashen. "Kumohon, jangan menolak. Dan aku tahu para wanita itu mudah stres dan jika mereka stres maka siklus menstruasi mereka akan buruk dan jika buruk sel telur mereka akan terganggu berproduksi."

Setiap ucapan Jashen benar, tatapan tegas, membuat Asia kembali kalah lagi setiap ucapan Jashen keluar benar semua. Tapi menjadi pertanyaan adalah kenapa sel telur dan produksi menjadi bagian ucapan Jashen? Asia tiba-tiba memikirkan ucapan Jashen tadi malam dan jika di urutkan maka jawabannya tak akan jauh dari jawaban untuk ucapan tadi malam.

Jashen sedang membicarakan sebuah masa depan. Meski Asia hanya menduga-duga jawaban hari ini tak jauh dari ucapan tadi malam, Asia menyakinkan topik pembicaraan Jashen adalah sebuah masa depan bekeluarga.

The Promise of Outstanding | Novella #5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang