Bab 35 • Kecurigaan

1.9K 318 39
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




≿━━━━༺❀༻━━━━≾




Isalynne menangis semalaman. Bahkan saat tidur pun, ia meneteskan air mata meski diiringi senyuman.

Theroz sangat khawatir, ia mencoba berbagai hal untuk menenangkan Isalynne. Meski begitu, ia merasa senang karena tangisan itu bukanlah tangisan kesedihan.

"Berhentilah menangis. Wajahmu membengkak seperti ikan buntal."

Isalynne cemberut. Ia mengalihkan wajah ketika Theroz ingin menyentuh wajahnya.

"Pergilah. Anda nanti akan terlambat ke istana!" keluh Isalynne.

Theroz terkekeh. Ia membenarkan selimut agar menutupi tubuh Isalynne.

"Kasurnya nyaman? Tilla bilang ini kasur baru dan bagus untuk wanita hamil."

Isalynne mengangguk. "Ini nyaman dan lembut. Saya sudah berterimakasih pada Tilla."

"Syukurlah. Katakan saja pada pelayan kalau ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman."

Isalynne mengangguk lagi. Ia memejamkan mata sesaat ketika Theroz mengelus surainya.

"Cepatlah pergi dan cepatlah pulang," kata Isalynne dengan mata yang masih terpejam.

"Tumben sekali."

"Ck."

Theroz tergelak. "Kalau begitu, berikan aku sebuah ciuman."

Isalynne mendelik. Namun, ia memberikan isyarat agar Theroz mendekat. Senyuman Theroz merekah ketika Isalynne menariknya untuk memberikan sebuah ciuman.

Namun, hal itu tidak disia-siakan Theroz. Theroz memberikan kecupan mesra nan dalamnya pada Isalynne. Isalynne yang menerimanya membuat Theroz merasa ingin lebih.

Ketika tangannya menyelinap pada ujung gaun dan menyentuh lutut Isalynne. Isalynne segera mendorong Theroz. Namun meski ciuman itu telah terputus, pergerakan tangan Theroz semakin dalam hingga menyentuh pangkal pahanya.

"Pergi!"

Theroz terkekeh. Ia mengecup pipi Isalynne dengan gemas.

"Lima menit."

Isalynne menggeleng keras dan mendorong Theroz hingga harus bangkit untuk menjauhkan Theroz.

Theroz mengangkat kedua tangannya dengan senyuman lebar.

"Baiklah, baiklah. Kenapa kau pemarah sekali sih?"

"Menurut Anda kenapa saya jadi pemarah?"

"Karena kau memiliki suami yang tampan?"

Isalynne mendelik yang membuat Theroz tergelak. Theroz memberikan kecupan akhirnya pada pipi Isalynne dan bangkit.

"Aku akan sebentar."

The Duchess Wants Have to ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang