Bab 06 • Honey, You Will be Fine

5.9K 586 23
                                    

≿━━━━༺❀༻━━━━≾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

≿━━━━༺❀༻━━━━≾

"Salam, Duke."

Isalynne mengernyit sesaat. Namun tatapannya berubah secara tiba ketika menyadari kalau memang ada sosok Theroz di kediaman. Ia agak kesal mengingat Nathaniel telah menunggu lama sejak siang, tetapi bahkan Theroz tidak menyambutnya.

Betapa tidak sopannya sang pemilik rumah.

"Kudengar Marquess Lockwood akan datang, tetapi karena pekerjaan aku justru terlambat. Dan datang saat kau hendak pulang sekarang."

Wajah angkuh dan keras yang ditunjukkan Theroz sama sekali tidak menunjukan rasa bersalah atau apapun. Selain ketidak minatannya pada Nathaniel. Terlebih, Theroz tidak menunjukkan balasan salam hormat kepada Nathaniel.

"Marquess sudah datang dari siang," ketus Isalynne. Ia menunjukkan ketidak senangannya pada perilaku Theroz.

"Ah ya? Aku baru tahu." Theroz menunjukkan raut wajah pura-pura terkejut. Tanpa menutupi sedikit pun. Hingga Nathaniel hanya tersenyum dengan ramah.

"Saya dengar Anda sibuk, Yang Mulia. Saya tidak ingin menganggu Anda," ucap Nathaniel ramah.

Theroz mengernyit. Pandangannya menatap tajam. "Istriku juga sedang beristirahat."

Isalynne sontak mendekat dan menyematkan tangan pada lengan Theroz hanya untuk mencengkeramnya kuat.

"Apa yang ingin dibicarakan adalah hal penting, Duke. Itulah kenapa Niel menunggu."

Theroz mengambil tangan Isalynne yang kemudian ia genggam erat. "Ah suatu yang penting hingga Niel menunggu."

Baik Nathaniel dan Isalynne saling pandang sejenak. Natahaniel menunjukkan wajah kaku nan canggung akibat ucapan Theroz, sedangkan Isalynne menunjukkan raut wajah terganggunya.

Theroz dengan nada bicara yang biasa, wajahnya yang biasa, tetapi apa yang diucapkannya seakan tidak pernah terpikirkan.

"Jadi, Niel, petang akan sampai. Kenapa kau tidak menikmati perjalanan sambil menghirup udara segar?" ucap Theroz sarkasme.

Isalynne sontak mengguncang kecil lengan Theroz. Ia menatap dengan tatapan tak mengerti atas sikap Theroz. Sementara itu, Theroz hanya membalas tatapannya dengan raut tak berekspresi. Sulit untuk membaca apa niat Theroz sebenarnya.

"Ah, benar. Sebentar lagi akan malam. Kalau begitu, saya pamit undur diri Duke dan Duchess. Saya harap kebahagiaan selalu menyertai keluarga Luther."

The Duchess Wants Have to ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang